Showing posts with label Parenting. Show all posts
Showing posts with label Parenting. Show all posts

Saat Anakku Terlambat Bicara

Mombeb, ada ucapan dari salah satu tetanggaku yang sulit aku lupakan. Sudah cukup lama, sih. 7 tahun yang lalu. 

Aku susah lupa karena waktu itu rasanya menyakitkan. Gimana nggak sakit secara orang itu bilang begini di depan banyak orang:

"Ini koq belum ngomong-ngomong, anakmu bisu ya?"

JEDIERRRR 

Sebagai ibu, aku nggak terima. Dan ini aku tunjukkan langsung waktu itu. Aku balas ucapan orang itu seperti ini:

"Nggak bisu, cuma pilih-pilih, mau ngomong sama orang yang disenangi, yang baik sama dia" 

"Tak pikir bisu, nggak ngomong-ngomong e" 

Kajshhegeyheej

Asli, kesel banget waktu itu. Kirain tetangga masa gitu ada di tv aja, eee di dekatku juga ada yang begitu. Hadeehhhhhh...

Kalau bisa pindah rumah, pindah deh. Sayangnya nggak ada pilihan pindah rumah. 


Sejak saat itu, aku memilih untuk meminimalkan interaksi dengan tetanggaku yang satu itu. Alhamdulillah, dengan usaha tersebut, rasa sakitku berangsur-angsur membaik dan berubah. Coba tebak rasa sakitku berubah jadi apa? Yang pasti bukan berubah jadi Ultraman ya, Mombeb. Hahayy

Anakku Terlambat Bicara

Entah gimana kalimat yang menyakitkan itu berubah menjadi bahan refleksi buat aku. Aku pikir-pikir, anakku memang hampir jarang banget bicara. Ia asyik dengan dunianya sendiri. Misalkan kalau menolak sesuatu, ia memilih menghindar, kalau dipaksa baru deh ia mengucapkan kata tidak. Itupun tanpa disertai alasan. 

Aku pikir, begini ini, nggak masalah. Pikirku lagi, kemampuan bicara akan muncul dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Namun setelah aku baca-baca lebih detil tentang perkembangan kemampuan bicara pada anak, rupanya, pendapatku ini salah. 


Mombeb, Pada saat itu, anakku yang berusia hampir 3 tahun, baru bisa mengucapkan beberapa kata saja. Fakta ini membuatku meyakini kalau kemampuan bicara anakku ini terlambat. Dilihat dari tabel di atas kan seharusnya usia 3 tahun kosakatanya sudah banyak. Lalu apa? Apa yang harus aku lakukan? Adakah cara untuk mengatasi terlambat bicara ini? 

Apa itu terlambat bicara atau speech delay?

Dalam Kemendikbud dikatakan bahwa speech delay atau terlambat bicara merupakan istilah umum merujuk pada proses keterlambatan bicara dan berbahasa yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Nah untuk mengetahui atau mendeteksi apakah anak mengalami terlambat bicara ya salah satunya seperti yang aku lakukan itu, Mombeb, yakni dengan melihat tahapan perkembangan bicara normal anak (tabel di atas) lalu membandingkannya dengan kemampuan bicara anak sendiri. 

Setelah aku tahu bahwa anakku terlambat bicara, aku pun mencari penyebab hal ini terjadi. Pas momen ini, aku sempat mengalami perdebatan batin. Di satu sisi, aku meyakini kalau penyebab anakku mengalami keterlambatan bicara karena kurangnya stimulasi. Namun di sisi lain, aku menyangkal karena aku pikir sudah menstimulasinya dengan mengajaknya ngobrol.


Sembari mengalami perdebatan tersebut, aku tetap baca-baca lagi. Dan binggo, aku menemukan sebuah fakta yang membuat perdebatan batinku usai. Fakta ini juga bikin aku istighfar berkali-kali, Mombeb. Hiks. Sedih banget. Karena dari fakta itu aku jadi tahu kalau aku adalah penyebab anakku terlambat bicara. 

Ya, itu salahku, Mombeb. Aku tidak memperbanyak referensi tentang perkembangan bicara pada anak, aneka stimulasi kemampuan bicara, dan nutrisi apa yang diberikan pada anak yang dapat membantu anak untuk meningkatkan kemampuan bicaranya.  

Stimulasi untuk meningkatkan kemampuan bicara pada anak yang bisa dilakukan ibu di rumah

Mombeb, Aku baru tahu kalau stimulasi kemampuan bicara tidak cukup hanya dengan rajin mengajak ngobrol anak melainkan ada usaha lainnya yakni

1. Mengajak anak membaca buku cerita bersama

Untuk ini, aku biasanya meminta anak memilih buku yang mau ia baca. Dengan begini ia pun mau aku ajak membaca buku cerita. Aktivitas ini dapat menambah kosakata anak. 



2. Mengajak anak bernyanyi

Bernyanyi merupakan salah satu metode pelajaran yang banyak dipakai di sekolah anak usia dini. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini memberikan dampak positif bagi anak. Misalnya anak lebih mudah paham dan tentu saja dapat dengan mudah menambah kosakatanya. 

3. Mengajak anak bermain permainan yang dapat menstimulasi kemampuan bicara anak

Mombeb, bermain adalah dunia anak. Beberapa ahli pun berpendapat kalau anak menjadi lebih mudah memahami sesuatu melalui permainan. Setiap permainan pun memiliki manfaat dan tujuan masing-masing. 

Dalam Fimela, Bridging the Gap merekomendasikan beberapa permainan yang dapat digunakan untuk stimulasi kemampuan bicara pada anak atau permainan yang dapat digunakan untuk mengatasi terlambat bicara (speech delay) meliputi permainan menyusun balok, bermain puzzle, bermain balon, mobil-mobilan dan sebagainya. 

Permainan-permainan ini dapat mengembangkan koneksi saraf untuk berbicara yang sedang tumbuh. Sehingga dapat merangsang kemampuan bicara anak.

Selain memberikan stimulasi, yang tak kalah penting yakni memberikan nutrisi yang dapat meningkatkan kemampuan bicara hingga dapat mengatasi speech delay pada anak. Nutrisinya seperti apa? Yuk kita bahas di bawah ini ya, Mombeb.

Nutrisi untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak

Mombeb, aku juga alpa memperhatikan nutrisi untuk membantu meningkatkan kemampuan bicara anakku. Nyesel banget rasanya. Lalu apa sih nutrisi yang bisa membantu meningkatkan kemampuan bicara pada anak? Susah nggak sih nyarinya? Cara mengolahnya, gimana? Nggak ribet kan, ya? Panduannya ada kan? Takutnya malah salah. 

Nah alhamdulillahnya, nih, Mombeb, kita nggak perlu mikirin A sampai Z terkait nutrisi tersebut. Karena kita bisa mengandalkan Generos


Generos atau Genius for Neuron merupakan multivitamin untuk otak yang didukung dengan 5 bahan utama alami Quantum. 5 bahan tersebut meliputi ikan sidat, pegagan, madu hutan, mengkudu, dan temulawak. Setiap bahan tersebut memiliki manfaat yang luar biasa. Mari kita rinci ya, Mombeb. 

Ikan Sidat

KKP menyebutkan kalau Indonesia merupakan salah satu eksportir sidat utama di dunia. Permintaan ekspor tertinggi yakni dari negara Jepang. Hal ini dikarenakan ikat sidat mengandung banyak sekali manfaat. Ikan sidat mengandung nutrisi yang baik seperti protein, lemak, Omega 3, vitamin A, serta asam lemak tak jenuh (EPA dan DHA). Protein ikan sidat ini sendiri ternyata lebih tinggi dari ikan salmon, lho, Mombeb. Wow. 

Nah nutrisi sidat tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi yang mengkonsumsinya seperti dapat menjaga daya tahan tubuh, baik untuk pertumbuhan, hingga menjaga kesehatan mata. 

Selain itu, ikan sidat juga dikenal memberikan manfaat bagi otak. Ia berperan menjadi salah satu penguat dalam memberikan nutrisi terbaik dan tumbuh kembang otak pada anak. Jika otak mendapatkan nutrisi maka ini dapat meningkatkan daya ingat dan menumbuhkan neuron yang tidak aktif. Dua hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan bicara anak.

Pegagan 

Mombeb, ternyata, pegagan ini sudah sejak lama dikonsumsi, terutama penduduk Jawa. Dijadiin lalapan, gitu. Jadi penasaran rasanya gimana yaaa. Eh tapi di tempat tinggalku sini, Bali, jarang deh ada yang jual pegagan. 

Nah pegagan ini ternyata mengandung zat omega. Zat omega sendiri bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. Daun ini menguatkan saraf otak dan membuat konsentrasi semakin tinggi serta mampu mengingat dengan baik. 

Selain mengandung omega, pegagan juga mengandung zat asiaticosida yang dapat membuat anak yang sebelumnya berperilaku pasif, pemalu dan gelisah. Berubah menjadi anak yang aktif, periang, komunikatif, dan koperatif. Selain itu, Pegagan mempunyai antioksidan yang mampu meningkatkan daya ingat konsentrasi dan kewaspadaan.

Manfaat daun pegagan lainnya yakni dapat memperlancar aliran darah, mempercepat penyembuhan luka, hingga dapat meredakan kecemasan dan stres. 

Madu Hutan

Sudah bukan rahasia lagi kalau madu hutan memiliki segambreng manfaat. Lebih detilnya dituliskan di generos.id ternyata terdapat 3 kandungan probiotik alami yang dimiliki madu hutan, yaitu Lactobasilus Kunkeei, Lactobasilus SP, dan Lactobasilus Verniform. Ketiga probiotik ini sangat baik untuk mengembalikan dan menigkatkan kemampuan pencernaan manusia. Tak hanya itu, madu hutan juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Mengkudu

Di dalam buah mengkudu, terkandung beragam nutrisi seperti karbohidrat, protein, folat, magnesium, kalsium, dan sebagainya. Selain itu mengkudu juga kaya akan antioksidan, seperti flavonoid dan saponin, serta berbagai zat yang bersifat antiradang dan antibakteri. Lalu dalam generos.id dikatakan bahwa manfaat lainnya yakni dapat menangkal radikal bebas pada otak dan meningkatkan kecerdasan berpikir. 

Dari Gramedia(dot)com menyebutkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi buah mengkudu dapat mendorong aliran darah ke otak dan membantu meningkatkan fungsi memori yang lemah. 

Temulawak 

Temulawak dikenal memiliki manfaat menambah nafsu makan. Aku masih ingat, dulu, kalau aku nggak mau makan, dibikinin jamu temulawak sama Atok. 

Namun ternyata manfaat dari temulawak banyak lho, Mombeb. Salah satunya baik untuk otak. 

Dalam kontan(dot)co(dot)id menuliskan bahwa senyawa kurkumin pada temulawak dapat memicu peningkatan kadar BDNF. Apa itu BDNF? Adalah hormon hormon yang membantu memperbaiki dan memperbanyak neuron dalam otak manusia. 

Selain itu juga, di generos.id disebutkan bahwa temulawak dapat mencegah bakteri jahat yang bisa menyerang kekebalan tubuh manusia. Temulawak berfungsi meningkatkan fungsi syaraf pusat. Temulawak juga kaya akan kandungan flavonoid yang mampu meningkatkan rangsangan otak dan nafsu makan pada anak.

Nah kan, 5 bahan alami yang terkandung di Generos memiliki banyak sekali manfaat untuk anak ya, Mombeb. 4 dari 5 bahan alami yang terkandung di Generos memiliki manfaat untuk otak. Jadi bisa dibilang Generos sebagai nutrisi kecerdasan otak. 

Apabila otak mendapatkan nutrisi maka neuron-neuron yang merupakan bagian dari otak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Koneksi-koneksi antar neuron terjalin dengan lancar. Dengan demikian kemampuan anak pun akan meningkat termasuk kemampuan bicara. Hal ini berarti Generos mengatasi speech delay atau terlambat bicara. 

Mombeb, jujur, aku senang sekali ada Generos ini. Menurutku, Generos ini akan menjadi partner andalan bagi para ibu dalam hal mencegah hingga mengatasi speech delay atau terlambat bicara. Selama ini, bisa dibilang susah banget cari partner yang berkaitan dengan speech delay atau terlambat bicara. Alhamdulillah sekarang ada Generos. 

Generos sudah terdaftar di BPOM dengan nomor registrasi GENEROS 193633201. Selain itu Generos juga terdaftar di LPPOM MUI dengan Nomor register GENEROS di LPPOM MUI : 12120002440519 

Soal testimoni Generos mah sudah segambreng, banyak banget. Untuk lebih mudah cari tahu soal Generos berikut testimoni Generos, Mombeb bisa follow Generos di website generos.id atau di media sosialnya yak, nih aku jentrengin di bawah ini:

Instagram: @generos.id

Facebook page: Generos.id

Youtube official: Generos

Tiktok: generos.id



Jadi Mombeb, karena sekarang sudah ada Generos jadi yuk kita cegah anak-anak kita mengalami terlambat bicara atau speech delay dengan memberikan Generos pada anak. Namun bagi Mombeb yang mengalami hal sama seperti aku yakni memiliki anak yang terlambat bicara, yuk berikan Generos juga. InsyaAllah Generos akan meningkatkan kemampuan bicara anak kita, Mombeb. Aamiin. 

Oya, Generos sudah tersedia di berbagai marketplace, Mombeb. Jadi kalau mau beli Generos, bisa disitu. Atau Mombeb juga bisa beli melalui websitenya Generos.  

Jadi sekian ceritaku tentang saat anakku terlambat bicara. Semoga pengalaman ini bisa memberi manfaat bagi mombeb semuanya. aamiin

Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Sehat dan bahagia selalu untuk kamu, Mombeb. See yaaaa

***

Referensi:

https://pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id/artikel/penyebab-speech-delay-atau-keterlambatan-bicara-pada-anak/

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara

https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/makan-sehat/wajib-tahu-6-kandungan-gizi-ikan-sidat-apa-saja-

https://kkp.go.id/djpdspkp/bbp2hp/artikel/37168-sidat-indonesia-di-pasar-dunia

 https://www.farmasetika.com/2020/02/11/daun-pegagan-herbal-ajaib-peningkat-kecerdasan-otak/amp/

https://www.gramedia.com/best-seller/manfaat-buah-mengkudu/amp/

https://generos.id/generos-anak-lancar-bicara/

https://www.fimela.com/parenting/read/4634684/5-rekomendasi-mainan-untuk-membantu-stimulasi-anak-yang-speech-delay

https://kumparan.com/kumparanmom/alasan-kenapa-anak-perlu-bernyanyi

https://generos.id/2022/06/03/khasiat-temulawak-untuk-anak-susah-makan/

https://generos.id/2022/05/19/manfaat-ikan-sidat-ratu-gizi-yang-membuat-anak-cerdas/

 

Tahapan Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini


Tentang Bakat Anak

 

Aku percaya bahwa bakat itu bawaan bukan hasil dari pelatihan, atau tempaan. Sebagaimana pendapat Conny Semiawan dan Utami Munandar (1984) yang mendefinisikan bahwa bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya.

 

Berdasarkan definisi bakat di atas, dapat dimaknai juga bahwa meskipun bakat merupakan bawaan tapi tetap memerlukan kesempatan untuk berkembang dengan baik. Lalu kesempatan seperi apa yang diperlukan? Bagian mana atau bidang apa atau aktivitas apa yang harus diberikan kesempatan? Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka yang harus dilakukan yakni mencari tahu atau menemukan bakat terlebih dahulu.

 

Menurut Bukik Setiawan, ahli parenting, mengenali bakat anak merupakan agenda penting yang harus dikerjakan oleh orangtua. Sebab bakat memiliki pengaruh di masa depan. Lalu dengan mengenal bakat anak, orangtua bisa membantu anak mengembangkan karier di masa depannya.

 

Aneka Macam Cara Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini

 

Cara untuk menemukan bakat bisa  melalui tes bakat, atau tes sidik jari. Namun dua tes tersebut hanya bisa dilakukan oleh profesional yak. Kalau cara mengetahui bakat anak ala ibu rumah tangga ada, nggak?

 

Sebuah artikel dari kompasdotcom menyebutkan bahwa orangtua bisa menemukan sendiri bakat anak dengan melakukan lima tahapan. Adapun lima tahapan tersebut meliputi memberikan stimulus, mengamati tingkah laku anak, mengamati kecerdasan anak, memberi ruang berekspresi, dan memberi dukungan positif. Nah, dari kelima tahapan tersebut, aku mempraktekkan poin yang nomor tiga saja yakni mengamati kecerdasan anak.

 

Cara Menemukan Bakat Anak dan Aktivitas Stimulasi Kecerdasan Majemuk Anak

 

Ada delapan macam kecerdasan anak atau yang dikenal juga dengan kecerdasan majemuk (Gardner, 2003). Delapan macam kecerdasan anak tersebut antara lain kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual spasial, kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan intra personal.

 

Setiap kecerdasan memiliki cara stimulasi yang berbeda. Nah, untuk menemukan bakat anak, aku mengawalinya dengan menstimulasi semua bagian kecerdasan majemuk. Kemudian aku amati setiap aktivitas stimulasi. Hasil pengamatan yang aku lakukan yakni dari delapan kecerdasan tersebut, ada dua kecerdasan yang paling menonjol yakni kecerdasan kinestetik dan kecerdasan musikal.

 

Setelah mendapatkan kecerdasan anak yang paling menonjol, selanjutnya aku membuat list aktivitas setiap kecerdasan untuk menemukan bakat anakku. List kegiatan untuk kecerdasan kinestetik yakni menggambar, mewarnai, menari, olahraga dan sebagainya. Kemudian list kegiatan untuk kecerdasan musikal yakni membuat atau meniru nada di alat musik mainan drum, piano, dan xilophone.

 

Hasil pengamatan untuk kecerdasan kinestetik yakni anakku lihai dalam aktifitas menggambar. Sedangkan hasil pengamatan untuk kecerdasan musikal yakni ia lihai memainkan alat musik piano.

 


Tahapan Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini

Dua kemampuan tersebut menunjukkan perkembangan signifikan tanpa aku ajari, tanpa aku contohkan, dan tanpa aku berikan latihan. Berdasarkan hal ini maka aku yakin bahwa bakat anakku di bidang menggambar dan bermain musik piano.

Sejauh ini, anakku menunjukkan perkembangan yang signifikan. Ia makin mahir memainkan musik piano juga mahir menggambarkan menggunakan software di laptop. Alhamdulillah, bersyukur karena bisa menemukan bakat anak saya sejak usia dini sehingga aku bisa membantunya untuk mengembangkan dan meningkatkan bakat yang ia miliki.

Akan tetapi meskipun sudah menemukan bakat anak, aku masih tetap memberikan kesempatan padanya untuk melakukan eksplorasi atau melakukan apa yang ia minati.

Jadi seperti itulah Tahapan Menemukan Bakat Anak Sejak Usia Dini yang aku lakukan untuk menemukan bakat anakku. Cukup mempraktekkan satu langkah yakni mengamati respon hingga perkembangan anak setiap kali memberikan stimulasi kecerdasan majemuk, aku bisa menemukan bakat anak sejak usia dini. Nah, aku berharap semoga pengalaman saya ini dapat menjadi tambahan referensi bagi orangtua yang ingin menemukan bakat anak sejak usia dini.


Referensi

Semiawan, Conny, Munandar, dkk. 1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas siswa sekolah menengah. Jakarta: PT Gramedia

Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk. (Terjemahan Drs. Alexander

Sindoro). Batam Centre: Interaksara.

Bukik setiawan, http://temantakita.com/mengenal-bakat-anak/ (diakses 10 Februari 2021)

Yohanes Enggar Harususil, https://amp.kompas.com/edukasi/read/2018/09/04/19270871/ini-dia-5-tahap-mengenali-dan-mengembangkan-minat-bakat-anak (diakses 12 Februari 2021)


Kelas Pintar Bimbingan Belajar Online Terbaik

 

kelas pintar bimbingan belajar online terbaik


Apakah Kelas Pintar adalah bimbingan belajar online terbaik?

Sebelum aku jawab, aku mau curhat dulu donk, boleh ya, MomBeb? Curhat soal PJJ, pembelajaran jarak jauh.


Jadi gini, meskipun sudah menjalani Pembelajaran Jarak Jauh  setahun lebih, tapi kalau boleh jujur, aku tetap merasa kesulitan mengajarkan anakku tentang materi-materi pelajaran sekolah. Yang menjadi kesulitanku adalah saat memberikan penjelasan hingga membuat anak paham dengan materi pelajaran yang aku ajarkan.

 

Kesulitan menemani anak PJJ ini kadang berhasil membuatku uring-uringan bahkan pernah juga sampai marah karena anak tak kunjung paham dengan penjelasanku. Duuuhh, kalau ingat kejadian ini, aku menyesal sekali, Mombeb.   

 

Mombeb, setelah kejadian itu, aku melakukan refleksi, bertanya kepada diri sendiri, apakah aku mampu menemani anak PJJ tanpa uring-uringan atau bahkan marah-marah ke anak? Mampukah aku? Tidak, aku tidak mampu menemani anak PJJ. Indikatornya pun jelas yakni emosi yang kadang hadir di saat menemani anak PJJ. 

 

Oleh sebab itu, aku memutuskan memilih bimbingan belajar online Kelas Pintar untuk menemani anakku PJJ. Kalaupun nantinya  pembelajaran tatap muka dimulai kembali, aku tetap memilih Kelas Pintar untuk anakku, Mombeb. 

 

metode pintar dan personal kelas pintar

Adapun alasanku memilih mengikutsertakan anakku bimbel online di Kelas Pintar karena Kelas Pintar memiliki rasa percaya bahwa setiap siswa punya preferensi dan cara belajar yang berbeda - beda. 

 

Mombeb, apa yang dipercaya oleh Kelas Pintar ini menunjukkan kepeduliannya pada karakter setiap siswa. Ini penting sih menurutku, kalau menurut MomBeb, gimana? Sama kan ya seperti aku? 

Menurutku, jika ada rasa peduli pada karakter siswa dalam proses pembelajaran, maka hasil yang dicapai akan maksimal. Tidak hanya untuk satu atau dua atau tiga siswa, melainkan setiap siswa yang bimbel online di Kelas Pintar. 

 

Tidak sekadar wacana, Kelas Pintar mendesain pembelajaran dengan memperhatikan preferensi dan cara belajar yang berbeda - beda pada setiap anak. Hal ini dapat dilihat pada beberapa poin di bawah ini. 

 

1. Kelas Pintar Menggunakan Media Belajar Audio Visual 

Media Belajar yang disediakan Kelas Pintar berupa media audio visual yang dikemas dengan begitu menarik. Bagaimana tidak menarik, secara media belajarnya berupa audio visual,  animasi. Keren, deh. 

 

Dah, kalau anak ditunjukkan dengan sesuatu hal yang beda juga unik, pasti anak akan tertarik. Rasa tertarik itu sendiri memegang peran penting dalam proses pembelajaran. Jika anak tertarik, maka ia akan menjadi lebih fokus memperhatikan penjelasan guru. Kalau anak fokus belajar maka ia akan mudah memahami pelajaran. 

 

Media audio visual ini sendiri tidak hanya cocok digunakan untuk anak dengan gaya belajar auditori atau visual saja, melainkan juga untuk anak dengan tipe gaya belajar kinestetik. Fakta ini terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Azis Aulia Oktasaseria, dkk dengan judul Media Audio-Visual: Upaya Mengatasi Perbedaan Gaya Belajar Siswa. 

 

2. Metode pembelajaran PINTAR

Metode pembelajaran yang digunakan di Kelas Pintar berupa pendekatan Learn, Practice, dan Test. Pendekatan ini menurutku ampuh membuat anak semakin menguasai materi yang dipelajari. 

 

Mulai dari Learn dimana anak belajar memahami materi. Kemudian Practice lalu Test, dimana anak akan mempraktikkan apa yang telah dipahami. 

 

Dengan melakukan 3 aktivitas di atas, maka bisa dikatakan tidak akan ada yang namanya setelah belajar, ingatan anak tentang materi yang dipelajari langsung ambyar. Sebab 3 aktivitas tersebut membuat anak mengulang materi yang dipelajari. Sesuatu hal yang dilakukan secara berulang akan melekat di ingatan. 

 

3. Mengintegrasikan Murid, Guru, dan Orang Tua

Salah satu kunci tercapainya tujuan pendidikan yakni adanya kolaborasi  antara sekolah (termasuk guru) dengan orangtua siswa. Apa yang diajarkan di sekolah oleh guru, bisa dilanjutkan di rumah saat siswa bersama orangtua. 

 

Nah, di Kelas Pintar, murid, guru dan orangtua terintegrasi. Hasil belajar bisa dilihat oleh guru juga orang tua. Hal ini bisa jadi bahan evaluasi murid yang dilakukan oleh orangtua juga guru. Asyik, kan? Yup. 

 

Uraian di atas menjawab pertanyaan di awal, "Apakah Kelas Pintar adalah Bimbingan Belajar Online Terbaik?". Dan jawabannya adalah "Ya, Kelas Pintar adalah Bimbingan Belajar Online Terbaik"

 

Gimana, Mombeb? Kamu sama seperti aku, kan, juga tertarik mengikutsertakan anak di bimbel onlinenya Kelas Pintar? Kuylah, digaskeeuun, daftar bimbel online di Kelas Pintar, Mombeb. 

 

Cara daftar menjadi pelanggan bimbingan belajar online Kelas Pintar cukup mudah, koq. Kamu bisa langsung ke websitenya Kelas Pintar di Kelaspintar.id . Di website tersebut kita bisa menemukan beberapa fitur yakni fitur untuk murid, fitur solusi bagi orangtua dan fitur solusi bagi guru. 

 

Fitur Murid berisi tentang Kelas pintar Regular, TANYA, SOAL, GURU hingga Koin. 

 

Fitur Murid Kelas Pintar

Fitur solusi bagi orangtua berisi tentang bagaimana orang tua memantau perkembangan belajar anak. 


Fitur Orang tua di Kelas Pintar


Fitur solusi bagi guru berisi tentang bagaimana Kelas Pintar membantu guru terutama saat melakukan pembelajaran secara online. Dengan melibatkan Kelas Pintar dalam kegiatan belajar, guru akan mendapatkan banyak kemudahan. Mulai dari media pembelajaran audio visual yang sudah disediakan oleh Kelas Pintar, kumpulan soal, hingga tersedianya fasilitas untuk mengevaluasi siswa. 


fitur guru di kelas pintar


Nah, untuk informasi lebih detail, Mombeb langsung saja kunjungi website Kelas Pintar. Mombeb, bisa langusng klik saja link ini Kelaspintar.id 


website kelas pintar bimbingan belajar online terbaik


Jadi selamat ngulik website Kelas Pintar ya, Mombeb. Dan  semangat ikhtiar mencerdaskan anak generasi penerus bangsa bersama Kelas Pintar. Semoga segala ikhtiar yang kamu lakukan untuk si kecil, Mombeb, kelak, akan menuai buah yang begitu manis berupa kesuksesan si kecil di masa depan. Aamiin aamiin ya robbal'alamiin.

 

See you di blogpost lainnya yak. 

Dadaaaaaaa 

 

Tahapan Deteksi Keunikan Si Kecil Sejak Bayi


Assalamu'alaikum 


Apa kabar, Momiissss? Aku do'ain semoga kamu, Mom, juga keluarga kamu, selalu sehat juga bahagia aamiin. 


Mom, makin ke sini, perspektif orangtua mengenai kemampuan anaknya berubah ya, Mom. Dulu, yang bisa matematika atau yang masuk kelas IPA, dibilang anak yang pintar.  Nggak orangtua, keluarga, tetangga, guru-guru, semuanya, memiliki perspektif seperti itu. Tapi sekarang, menilai anak pintar dari kemampuannya dalam matematika atau pelajaran IPA, sepertinya sudah berkurang. Nggak seekstrim dulu, sih. Iya kan, Mom?


Aku sendiri mengikuti aliran ((ALIRAN)) orang-orang yang menganggap setiap anak memiliki keunikan masing-masing. kalau kamu, Mom? Ngikut yang mana? Etapi aku yakin sih kamu pasti juga menganggap bahwa setiap anak itu unik. Yupyupyup. 


Sebenarnya, mengikuti aliran ini nih nggak mudah, ada tantangannya, menurut aku. Ya apalagi kalau bukan harus menemukan keunikan si kecil. Ya kan ya donk? Yok ai. 


Ya, aku memilih untuk menemukan keunikan anakku daripada menunggu keunikan itu muncul atau nampak dengan sendirinya. Butuh effort? Pasti. Tapi nggak apa-apa. Karena apa? Dengan menemukan keunikan anakku sedini mungkin, aku merasa punya banyak waktu untuk membantu anakku meningkatkan, mengembangkan keunikan yang dimiliki anakku. 


Yang aku lakukan pertama kali ya nyari-nyari referensi. Beruntung, sekarang begitu mudah mendapatkan referensi yang aku butuhkan. Jadi aku tinggal memilah dan memilih mau pakai cara apa untuk menemukan keunikan anakku. 


Cara Menemukan Keunikan Anak


1. Mencari Acuan Perkembangan Kemampuan Anak Setiap Bulan 

Aku memulainya dengan mencari informasi acuan perkembangan kemampuan anak di setiap bulan setelah ia lahir. 


Keunikan si kecil







Tahapan Deteksi Keunikan Si Kecil Sejak Bayi


2. Amati Setiap Perkembangan Kemampuan Anak. Trus aku amati deh setiap perkembangan kemampuannya.


3. Cari Kemampuan yang Berkembang Paling Cepat


Aku contohin ya, Mom. Jadi aku melihat acuan perkembangan kemampuan anak usia 8 bulan (misal). Nah dari sini aku bisa tahu kemampuan apa saja yang berkembang, yang belum hingga yang muncul dengan sendirinya padahal tidak tertulis di acuan perkembangan kemampuan anak. 


Nah, karena anakku sudah memenuhi beberapa perkembangan untuk bayi usia 9 bulan. Yang kurang waktu itu, kalau nggak salah, di perkembangan kemampuan motorik anak. Aku pun mencatat itu lalu selanjutnya aku mengintip perkembangan bayi usia 10 bulan. Ya cuma ngintip sebentar, kali aja ada yang sudah dikuasai anakku di list perkembangan kemampuan untuk usia 10 sampai 12 bulan. 


Dan hoalah, ketemu, aku menemukan satu kemampuan yang berkembang lebih cepat dari yang lainnya. Seharusnya kemampuan tersebut, pada umumnya, dikuasai oleh bayi usia 10 hingga 12 bulan. Sedangkan anakku sudah menguasai kemampuan tersebut di usianya yang masih 8 bulan. Perkembangan tersebut dari sisi bahasa. 


Di usia 8 bulan, pada umumnya bayi baru mulai meniru suara. Kemudian di usia 10 bulan, bayi makin meniru suara. Tidak lagi hanya satu atau dua suara yang ditiru melainkan banyak. Sedangkan bocilku, di usia 8 bulan ia sudah mahir meniru beberapa suara. Jadi, kesimpulan cepatku, bocilku menunjukkan keunikannya pada perkembangan bahasa. 


Tapi, kesimpulan cepatku itu tidak membuatku berhenti mengamati perkembangan bocil. Aku tetap mengamati setiap perkembangannya. 


Nah cara ini aku terapkan di kedua anakku. Alhamdulillah, aku bisa menemukan keunikan anak-anakku. 


Berbekal pengetahuanku tentang keunikan anak-anakku, aku bisa melanjutkan mencari referensi untuk mengembangkan keunikan tersebut. Mau diarahkan kemana, mau distimulasi seperti apa, dan sebagainya. 


Jadi seperti itulah caraku menemukan keunikan si kecil sejak balita. Kalau kamu, Mom, gimana? Cara atau apa yang kamu gunakan untuk menemukan keunikan si kecil, Mom? Boleh donk, share di sini. Insyaallah bermanfaat bagi yang tengah mencari informasi tentang cara menemukan keunikan si kecil sejak balita. 


Let's Read, Partner Ibu Hidupkan Dongeng di Rumah

 

Menghidupkan dongeng agar anak suka baca buku


Bund, beberapa waktu lalu, aku sempat resah dengan tingkah anakku yang susah banget diminta baca buku. Alasannya adaaaa aja. Kalaupun ia mau baca buku, itu pun nggak pernah mau baca lama-lama. 

"5 menit aja ya, Ma, abis itu aku main" gitu katanya. 


Pernah, aku memaksanya membaca buku dengan durasi waktu lama, eee dia malah ngambek dan walhasil nggak jadi deh baca buku. Duuuhhh... Gemas. 


Sebab Anakku Tidak Suka Baca Buku


Ini semua karena aku sih, Bund. Aku sadar diri. Anakku begitu bisa jadi (banget) karena aku nggak mengarahkannya untuk suka membaca buku. Aku nggak memberikan contoh padanya untuk rajin baca buku. Aku lebih sering pegang gawai daripada buku. Kalaupun aku pegang buku, itupun buku catatan pembukuan keuangan Kedai Makanan yang tengah aku tekuni bukan buku bacaan. Aku payah ya, Bund? Ho oh. 


Tapi, kalau aku mau usaha membuat anakku suka baca buku, rasanya, belum terlambat kan ya, Bund? Bener, nggak? 


Jadi aku mau mulai berusaha agar anakku suka baca buku, Bund. Kalaupun nggak bisa sampai ke titik suka baca buku, yaaaa minimal dia nggak ngambek lah kalau aku minta ia baca buku lama-lama, atau  langsung mau gitu kalau aku memintanya membaca buku tanpa perlu adanya imbalan-imbalan seperti imbalan boleh nonton YouTube, main game, dan sebagainya.  


Agar Anak Suka Baca Buku


Nah, langkah pertamaku untuk membuat anakku suka membaca  buku adalah dengan menghidupkan dongeng di rumah. Kenapa dongeng?


Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erlin menunjukkan bahwa metode dongeng dapat menumbuhkan minat baca anak. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri dkk pada anak sekolah dasar menunjukkan metode dongeng dapat digunakan untuk meningkatkan minat baca anak sekolah dasar dimana yang awalnya hanya sebesar 25% anak yang menunjukkan minat membaca buku berubah menjadi 61% lalu meningkat sampai 100%. Nah berdasarkan dua penelitian di atas dapat dikatakan mendongeng dapat digunakan untuk menumbuhkan hingga meningkatkan minat baca anak. Ini tentu cocok dengan tujuanku yang ingin menumbuhkan minat baca anakku. 


Bund, selain karena hal di atas, dongeng juga memiliki manfaat lainnya. Salah satunya sebagai stimulus kecerdasan anak seperti yang diungkapkan Einstein yakni :

"If you want your children to be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read them more fairy tales."


Manfaat mendongeng untuk anak


Adapun caraku untuk menghidupkan dongeng di rumah adalah dengan sering mendongeng untuk anak. 


Eeemmm... tapi masalahnya bisa nggak ya aku mendongeng? Jangan-jangan aku malah dicuekin nih. Jangan-jangan anakku nggak tertarik nih. Kalau begini mah, bisa gagal donk aku mendongeng. Waduuuhhh, gimana-gimana?


Kata Kak Ariyo Zidni, dalam sindonews(dot)com, ada faktor penting yang harus diperhatikan Ibu jika ingin mendongeng yakni percaya diri dalam bercerita, variasi dalam memainkan suara, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh secara sederhana. Kalau sudah menguasai faktor penting tersebut, maka aktivitas mendongeng untuk anak akan berhasil dengan gemilang. 


Lalu gimana yaaaa caranya agar aku bisa memiliki semua faktor penting tersebut sebelum aku mulai mendongeng? Apa ya, Bund? Ah, sepertinya aku harus menstimulasi kemampuan mendongengku dulu deh, Bund. Karena dengan melakukan ini maka aku bisa memiliki semua faktor penting dalam mendongeng. 


Cara Menstimulasi Kemampuan Mendongeng


Let's read stimulasi kemampuan mendongeng ibu


Nah, menurutku, cara menstimulasi kemampuan mendongeng yakni dengan sering-sering membaca buku cerita bergambar. Mengapa demikian?


Buku cerita bergambar dilengkapi dengan gambar-gambar yang mendeskripsikan cerita. Nah, dari sini aku bisa belajar mendeskripsikan cerita bergambar ke dalam kata-kata. 


Di buku cerita bergambar, kadang, menunjukkan ekspresi dari tokoh dalam cerita. Nah, dari sini, aku bisa belajar atau meniru ekspresi yang ada di buku cerita bergambar.


Aku juga bisa melakukan improvisasi dari melihat gambar-gambar yang ada di buku cerita bergambar. 


Trus aku yang tidak pandai merangkai kata alias suka mbulet kalau ngomong, juga bisa belajar merangkai kalimat yang mudah dipahami anak melalui buku cerita bergambar tersebut yang mana rangkaian-rangkaian kalimatnya sudah dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami anak-anak. 


Stimulasi kemampuan mendongeng ibu


Let's Read Partner Ibu Menghidupkan Dongeng di Rumah.



Let's read partner ibu menghidupkan dongeng di rumah


Jadi Bund, agar kemampuan mendongengku makin terasah aku perlu banyak membaca buku cerita bergambar. Sayangnya, di rumahku tidak banyak buku cerita bergambar, Bund. Tapi aku nggak terlalu khawatir soal ini, karena ada aplikasi Let's Read


Let's read adalah perpustakaan digital yang didalamnya berisi buku-buku cerita bergambar dengan berbagai macam pilihan tema cerita, pilihan bahasa, hingga pilihan tingkat kemampuan membaca anak. 


Let's read


Nah, dengan keunggulan yang seperti itu, rasanya tepat untuk menjadikan Let's Read sebagai Partner Ibu Menghidupkan Dongeng di Rumah. 


Jadi kalau aku ingin mendongeng misalnya tentang hujan, aku bisa mencari buku cerita bergambar tentang hujan di Let's Read. 


Kemudian, kalau aku ingin mendongeng untuk anak usia 3 tahun, aku tinggal mencari cerita bergambar di let's read untuk level 1 atau mungkin level 2 yang masih belum didominasi sama narasi. 


Lalu kalau aku ingin mendongeng pakai bahasa Inggris, aku tinggal cari cerita bergambar di let's read yang narasinya pakai bahasa Inggris. 


Asyik kan, Bund? Yup. 


Menghidupkan Dongeng di Rumah Agar Anak Suka Membaca


Menghidupkan dongeng di rumah


Nah, akhirnya aku pun mencoba mendongeng untuk anakku. Dongeng tentang hujan. 


Sebelum mendongeng, aku sudah baca buku cerita bergambar tentang hujan ini berkali-kali sampai aku hampir hafal. 


Awal mulanya mendongeng, aku sempat deg-deg an gitu, Bund. Tapi melihat anakku antusias, rasa grogiku pun berangsur-angsur hilang, Bund, alhamdulillah. Aku pun jadi semangat mendongeng. 


Bund, setelah aku mendongeng untuk anakku itu, Alhamdulillah, dia jadi minta didongengi lagi dengan cerita yang berbeda. Aku senang, Bund. Trus aku makin senang dan bersyukur manakala anakku mau mendongeng untukku. Dan aktivitas mendongeng pun hidup di rumah. Yeaaaayyyyyy....




Praktik mendongengku untuk yang pertama kali Alhamdulillah langsung berhasil, Bund. Hasilnya berupa adanya peningkatan minat baca anakku meskipun belum signifikan tapi lumayan lah tinggal ditingkatkan lagi dengan cara tetap menghidupkan dongeng di rumah.  


Bund, aku harap usahaku menghidupkan dongeng di rumah demi membuat anakku suka membaca bisa sukses dengan gemilang. Do'akan aku ya, Bund. Do'a baik akan kembali pada yang mendo'akan. Makasih banyak, Bundaaaaaaa.


So, yuk Bund, kita hidupkan lagi dongeng di rumah bersama dengan let's read. Jangan lupa instal atau unduh aplikasi let's read ya, Bund. 


Sekian cerita aku kali ini, Bund. Next, kita ketemu lagi ya, insyaAllah, di cerita-cerita lainnya. 


Stay health, Bund. 

See yaaaa.

***

Referensi:

Fitriani, Erlin. 2014. Strategi Menumbuhkan Minat Baca Anak Melalui Dongeng di TKIT Taruna Teladan Delanggu Klaten. Skripsi. UIN SUKA.

Putri et al. 2015. Pemanfaatan Teknik Mendongeng Untuk Meningkatkan Minat Baca SiswaKelas III SD Kartika IX-1 Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2014-2015. UNEJ. ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-4.

Ade Indra Kusuma dan Firsta. 2019. Dongeng Ternyata Ampuh Tumbuhkan Minat Baca Anak.  Suara.com (diakses 5 Januari 2021)

Yohannes. 2018. 6 Manfaat Mendongeng untuk Anak. Kompas.com (diakses 5 Januari 2021)

Redaksi Koran Sindo. 2018. Mendongeng, Cara yang Baik Menanamkan Nilai dalam Keluarga. edukasi.sindonews.com (diakses 8 Januari 2021)

Gaya Parenting ala Orangtua yang Masih Punya Luka Masa Kecil Sebab Bullying

 

Stop bullying


Ada rasa tak terima, marah, juga sakit hati tiap kali aku membaca atau menonton berita tentang kasus bullying. Pun seketika berbagai macam pertanyaan menyeruak di kepalaku. Koq hal ini bisa terjadi lagi? Please, berhenti. Tolong cegah hal ini terjadi lagi. Karena dampak dari bullying bukan hal yang bisa dianggap remeh. Karena dampak bullying bisa mempengaruhi masa depan korban secara signifikan. Kata siapa?


Dr. Andre Sourander, seorang profesor psikiatri anak di Universitas Turku di Finlandia, melaporkan hasil penelitiannya bahwa anak-anak yang diintimidasi pada masa kanak-kanak memiliki peningkatan risiko gangguan depresi dan membutuhkan perawatan psikiatris di kemudian hari (Sourander et al, 2016).


Ya, seperti itulah faktanya. Seperti itulah yang aku rasakan juga. Aku, Aku si korban bullying di masa kecil. Aku merasakan dampak bullying sampai bertahun-tahun lamanya. 


Peristiwa bullying yang menimpaku itu terjadi saat aku di taman kanak-kanak dan juga saat aku di sekolah dasar. Masih ingat? Aku masih mengingatnya bahkan beberapa bentuk tindak bullying yang aku alami pun masih lekat di memori. Bullying yang menyebabkan luka di hidupku. 


Infografis data kekerasan dan bullying yang terjadi di setiap jenjang pendidikan


Luka yang aku alami sebab bullying tidak hanya fisik melainkan juga luka psikis. Sakit dari luka fisik sebab bullying bisa segera sembuh lalu hilang hanya dalam hitungan minggu, namun sakit luka psikis masih begitu terasa hingga bertahun-tahun lamanya.


Luka sebab bullying


Dampak Bullying


Luka psikis yang aku derita, secara langsung berdampak pada kepribadianku. Aku menjadi pribadi yang tertutup. Aku juga sulit bergaul terutama saat berada di lingkungan yang baru karena nyaris selalu diterkam rasa cemas setiap kali berada di lingkungan baru. Berbagai macam tanya menyeruak di kepala,  kalau aku ikut bergaul apakah aku akan diterima di lingkup pergaulan tersebut? Ataukah aku akan mengalami hal yang sama seperti dulu, menjadi bahan bully-an? Apakah mereka tipe pembully? Dan sebagainya. 

Ya, aku, secemas itu.


Dampak bullying jangka panjang dan jangka pendek


Sayangnya, dampak bullying yang masih melekat padaku itu, rasa cemas itu, masih hadir saat aku sudah menjadi seorang ibu. Seharusnya, seharusnya aku menghilangkan dampak bullying itu sebelum aku menjadi ibu. Karena dengan begitu, tidak akan tercipta gaya parenting ala orangtua yang masih punya luka masa kecil sebab bullying. Yang mana gaya parenting ini (nyaris) membahayakan anakku sendiri. Aku, (nyaris) membuat anakku dalam bahaya. 


Dampak Bullying: Gaya Parenting ala Orangtua yang Masih Punya Luka Masa Kecil Sebab Bullying. 


Ya, setelah aku menjadi seorang ibu, dampak bullying berupa rasa cemas pada hal yang terkait dengan bergaul atau bersosialisasi, tetap merajaiku. Kecemasanku ini membuatku memproteksi anakku sedemikian rupa. Aku tak pernah melepas anakku bahkan dengan sanak saudara. Aku tidak bisa menaruh percaya bahwa anakku akan baik baik saja saat bersama dengan orang selain aku. Sebab, bagiku, tempat teraman anakku adalah saat bersamaku. 



Ini semata-mata aku lakukan agar ia tidak mengalami hal yang aku alami waktu kecil. Pernah ada tetangga yang mengatakan aku lebay atau berlebihan dalam menjaga anakku sampai sampai saat main bersama temannya pun aku pantau.  


Tapi, sungguh, aku tak peduli dengan ucapan tetangga. Aku hanya menjaga agar tidak ada yang membully anakku, aku mau ia tidak memiliki luka masa kecil sepertiku, aku mau masa tumbuh kembangnya optimal tanpa terhalang oleh tindak bullying. Aku mau ia memiliki kenangan masa kecil yang membahagiakan tanpa dibayangi rasa sakit sebab perundungan. 


Puncaknya, saat anakku meminta sekolah, aku melarangnya. Aku mengatakan padanya untuk home schooling saja. Aku takut ia akan mengalami hal yang aku alami saat  berada di taman kanak-kanak. Aku, saat di taman kanak-kanak dibully oleh oknum guru yang seharusnya menjaga anak didiknya dari tindak bullying. 

Infografis pelaku kekerasan di sekolah



Faktor penyebab munculnya perilaku bullying


Beruntung, aku memiliki suami yang memiliki latar ilmu psikologi sehingga ia paham dengan kondisiku. Bahwa aku (masih) menggenggam luka masa kecil sebab bullying. Bahwa aku (masih) hidup dengan inner child. Bahwa aku belum sembuh dari dampak bullying masa kecil.  


Oleh sebab itu, Ia tidak menuruti keinginanku untuk mendekap anak kami dan menjauhkannya dari dunia luar. Ia malah mendukung anak kami pergi ke dunia luar. 


Awalnya aku menolak apa yang dilakukan suami pada anak kami. Aku takut, benar-benar takut anak kami mengalami apa yang aku alami saat kecil. Tapi, suami berhasil meyakinkanku bahwa anak kami tidak akan mengalami apa yang aku alami dulu 


"Ada, pasti ada sekolah yang baik untuk anak kita, sekolah yang tidak ada bullying di dalamnya" kata suami padaku. Aku mengangguk perlahan. Di satu sisi, ada rasa takut, cemas, dan juga rasa tidak yakin akan adanya sekolah yang nihil bullying di dalamnya. 


Lalu, suami mulai mencari sekolah.  Ia meluangkan waktu untuk melakukan survey ke beberapa sekolah taman kanak-kanak. Uniknya, ia melakukan survey saat di jam-jam istirahat. Katanya, dengan begini, ia bisa tahu seperti apa pengawasan sekolah pada anak-anak. Apakah guru ada di sekitar anak-anak saat di jam istirahat atau tidak. Karena menurut suami, bullying bisa terjadi di sekolah, salah satunya disebabkan karena lemahnya pengawasan orang dewasa dalam hal ini adalah guru sekolah.


Akhirnya usaha suami menuai hasil. Ia menemukan sekolah yang sesuai dengan keinginanku, yang aman, dan tidak ada bullying di dalamnya. Ini dapat aku lihat dari keakraban yang terjalin antara anakku dan teman-temannya juga dengan guru-guru di sekolah. Aku sendiri, saat berkunjung ke sekolah si kecil, merasa ada kehangatan di sana. 


Aku bersyukur, benar-benar bersyukur, anakku tidak mengalami apa yang aku alami saat di taman kanak-kanak. Alhamdulillahirobbil'alamiin. 


Belakangan, aku baru menyadari bahwa apa yang suami lakukan, bisa dibilang menyelamatkan anak kami dari aku, ibunya yang masih dihantui luka masa kecil. Aku tidak bisa membayangkan andai saja suami menuruti keinginanku, bisa jadi anak kami  tidak akan mengenal dunia luar. 


Menyembuhkan Luka Masa Kecil Sebab Bullying 


Lalu, bagaimana kondisiku saat ini?  Apakah dampak luka masa kecil berupa bullying itu masih ada? Masih, masih ada. Hanya saja, saat ini aku mulai berusaha menginjak pedal rem atau istilahnya berusaha mengontrol diri. Aku berusaha mempraktekkan cara-cara menyembuhkan luka masa kecil sebab bullying yang aku dapatkan di situs The Asian Parent Indonesia tentang 9 cara menyembuhkan trauma masa kecil . Karena, bagaimanapun bahkan sudah seharusnya aku memperhatikan dan berusaha menyembuhkan luka masa kecil sehingga tidak akan melakukan pengasuhan secara over protektif yang justru malah membahayakan anakku sendiri. Di situs The Asian Parents Indonesia, disebutkan efek samping pada anak yang diasuh secara over protektif yakni anak lebih mudah bergantung pada orang lain, mudah menjadi cemas, kurang dewasa, tidak pandai menyelesaikan hal-hal yang mendasar, tidak terampil bersosialisasi dan sebagainya.


Jadi, sembari menyembuhkan luka masa kecilku, aku memilih bergabung dengan suami untuk mencari formula pengasuhan atau gaya parenting yang sekiranya dapat menjauhkan si kecil dari bullying dan juga mencegahnya menjadi pelaku tindak bullying. Kami mengawalinya dengan membuka memori saat aku mengalami bullying. 


Aku sempat keberatan dengan ide dari suamiku ini. Karena rasanya menyesakkan tiap kali membahas soal luka masa kecil. Tapi, kata suami, ini juga bagian dari tahapan menyembuhkan luka masa kecilku dan juga demi si kecil, aku akhirnya mau melakukannya. 


Kami mencari penyebab aku mengalami bullying. Nah, dari situ kami membuat formula gaya parenting untuk menjauhkan si kecil dari tindak bullying dan mencegahnya menjadi pelaku bullying. 


Gaya Parenting Agar Anak Tidak Menjadi Korban Bullying dan Tidak Menjadi Pelaku Bullying


1. Demokratis

Ada 3 macam pola asuh menurut Diana Baumrind yakni pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif. Dari 3 pola asuh tersebut, aku dan suami sepakat memilih pola asuh demokratif. Orangtua lain juga mungkin akan memilih hal yang sama seperti kami. 

Salah satu alasan kami memilih pola asuh demokratif adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak di dalam pola asuh tersebut. Ini penting bagiku. 

Aku punya alasan berpendapat seperti itu. Karena aku merasakan sendiri bagaimana rasanya jika tak ada komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. 

Dulu, saat aku di sekolah dasar (bahkan hingga sekolah menengah pertama), bisa dibilang aku jarang berkomunikasi dengan orangtua. Aku tidak terbuka pada orangtua.  Aku nyaris tidak pernah bercerita tentang apa yang aku rasakan, apa yang aku alami, baik di sekolah atau di TPQ. Orangtuaku pun jarang bertanya. Sepanjang hari kami sibuk dengan aktivitas kami masing-masing. Hal inilah yang belakangan aku sadari sebagai sebab aku mengalami bullying berlarut-larut. 

Itulah alasanku mengatakan bahwa komunikasi dua arah itu teramat penting. Komunikasi dua arah antara orangtua dan anak secara otomatis akan membuat anak terbuka pada orangtua. Jika anak terbuka pada orangtua, anak akan menceritakan apa yang ia alami termasuk mengatakan jika ada org yang hendak atau sudah menyakiti atau melakukan tindak bullying padanya.  


2. Membuat anak percaya diri

Untuk memunculkan rasa percaya diri pada anak adalah dengan menstimulasi kelebihan yang dimiliki oleh anak. Hal ini tidak hanya akan menumbuhkan rasa percaya diri melainkan juga menumbuhkan rasa bangga pada diri sendiri. Ia juga akan merasa bahwa dirinya adalah orang yang berharga dan tidak bisa diremehkan, direndahkan, atau bahkan ditindas (bullying) sekalipun. 


3. Melatih berani

Tidak berani adalah salah satu penyebab aku mengalami bullying berlarut-larut. Ya, aku dulu tidak berani mengatakan apa yang aku alami pada orangtua ku karena khawatir akan mengalami bullying yang lebih parah dari biasanya. 

Aku juga tidak berani berkata tidak, jangan, berhenti, pada pelaku bullying. Aku memilih diam, pergi, atau bahkan menangis. 

Oleh sebab itu, aku dan suami sepakat untuk menstimulasi keberanian anak kami dengan cara memberikan ruang baginya untuk mengutarakan pendapatnya serta menghargai pendapatnya itu. Kami juga memberikan contoh padanya melalui interaksiku dengan suami. 

Sebagai tambahan, kami memberikannya buku-buku hingga video-video anak yang didalamnya terdapat adegan berani mengungkapkan pendapat, berani mengatakan yang benar, berani memperbaiki yang salah dan sebagainya.


4. Menstimulasi kemampuan bersosialisasi.

Kemampuan bersosialisasi merupakan salah satu bagian dari kecerdasan majemuk Howard Gardner atau yang juga dikenal dengan kecerdasan interpersonal. Setiap kecerdasan memerlukan stimulasi agar kecerdasan berkembang secara optimal. 



Adapun bentuk stimulasi kemampuan sosialisasi yang kami berikan seperti menstimulasi rasa empati anak, menerima keberagaman, toleransi, dan sebagainya. Lalu lawan atau kebalikan dari rasa-rasa inj, maka bisa jadi mengarah pada tindak bullying. Jika anak menemukan orang yang  tidak memiliki rasa empati, intoleran, dan sebagainya, maka ia harus waspada dengan orang tersebut. Pengetahuan ini bisa jadi alarm baginya sehingga terhindar dari tindak bullying. Hal ini juga bisa mencegah anak menjadi pelaku bullying itu sendiri.

Harapan kami, stimulasi dan pengetahuan kemampuan sosialisasi yang kami berikan dapat menjadi bekal baginya saat ia bersosialisasi di sekolah, di tempat mengaji (TPQ), saat bermain, atau dimanapun ia berada. 


5. Memberikan contoh baik pada anak

Aku tahu bagaimana rasanya dibully, oleh sebab itu aku benar-benar menjaga diri untuk tidak menjadi pembully pada anakku,  pada siapapun. Aku berharap apa yang aku lakukan ini dapat menjadi contoh bagi anakku sehingga ia tidak akan menjadi si pelaku bullying. 


Seperti itulah formula gaya parenting yang kami terapkan pada si kecil. Namun formula tersebut tidak bersifat mutlak. Kami masih terus belajar, belajar, dan belajar menjadi orangtua untuk si kecil. Salah satunya belajar di website, dan media sosial the Asian Parents Indonesia. 


The Asian Parent adalah situs terbaik di Indonesia yang membahas seputar kehamilan, bayi, tumbuh kembang anak, kesehatan anak, nutrisi anak, serta pengasuhan. Di sini aku bisa belajar banyak hal, tak hanya materi melainkan belajar dari para orangtua yang share pengalaman gaya parenting mereka. Jadi formula tersebut mungkin saja bertambah seiring pengetahuan dan pengalaman yang kami dapatkan. 


Terlepas dari itu, aku, sebagai orang yang pernah menjadi korban bullying sungguh-sungguh berharap sepenuh hati, tidak akan ada bullying lagi. Aku berharap ada tindakan nyata dari dunia pendidikan yang didukung oleh yang terkait termasuk para orangtua untuk mencegah terjadinya bullying lagi. 


Semoga dengan usaha nyata untuk mencegah terjadinya bullying yang dilakukan secara bersama-sama dapat menjadikan Indonesia bebas bullying sehingga tidak akan lagi menduduki posisi tertinggi kelima di dunia soal Murid Korban Bully yang mencapai persentase sebesar 41.1% di tahun 2018 menurut Organisation for Economic Cooperation and Development tahun 2019 (dalam katadata.co.id).


Dah, yang terakhir, mari kita berdo'a  semoga anak-anak kita senantiasa berada dalam lindunganNya dan dijauhkan dari tindak bullying, menjadi pelaku bullying atau yang menyaksikan tindakan bullying. Aamiin aamiin ya robbal'alamiin. 

***

Referensi :

KKH Darmayanti, Farida Kurniawati, Dominikus David Biondi. (2019). Bullying di Sekolah: Pengertian, dampak, pembagian dan cara menanggulanginya. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan UPI, Vol 17, No 1.

Sourander Andre, dkk. (2016).  Association of Bullying Behavior at 8 Years of Age
and Use of Specialized Services for Psychiatric Disorders
by 29 Years of Age.
JAMA Psychiatry, 73 (2): 159-165.

Shams H, Garmaroudi G, Nedjat S. (2017). Factors Related to Bullying: A Qualitative Study of Early Adolescent Students. Iran Red Crescent Med J, 19(5):e42834, doi: 10.5812/ircmj.42834.

https://id.theasianparent.com

https://m.rri.co.id/nasional/peristiwa/765103/kpai-sepanjang-2019-153-aduan-kasus-kekerasan-di-sekolah

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/12/pisa-murid-korban-bully-di-indonesia-tertinggi-kelima-di-dunia


Facebook  Twitter  Google+ Yahoo

Jauh dari Nyaman

Kapan nyaman itu datang? Rasanya, saban hari seperti dikejar-kejar Ayo selesaikan A Yang B belum siap nih C belum rampung Bergegas deh Cepet...