Kemarin ada teman medsos yang share soal ukt tahun ini. Biayanya uwow fantastis banget. Asli, bikin aku yang semula ngantuk jadi melek terang benderang.
Aku sempat ngerasa sudah aman soal biaya sekolah bocil karena alhamdulillah sudah ada investasi berupa tanah khusus buat sekolah bocah. Tapi setelah lihat share biaya itu, aku jadi ngerasa bahwa apa yang aku dan suami siapkan belum ada apa-apanya. Apalagi setelah aku itang itung, kenaikan harga tanah di daerah tempat tinggalku, berubahnya kayak siput alias lamaaaaa.
Pikirku, nggak cukup deh kalau cuma menyiapkan investasi saja untuk sekolah anak. Mengingat ukt yang terus menanjak dari tahun ke tahun. Nanjaknya nggak nyantai pula. Langsung aja maktuing gitu. Terakhir aku baca artikel di kompas, katanya inflasi pendidikan naik sekitar 15% pertahun. Mak busyet dah ya. Jadi aku pikir tetap perlu tabungan khusus sekolah anak. Asuransi juga bisa, sih. Tapi kayaknya untuk dana pendidikan aku lebih milih nabung aja.
Jadi, belum terlambatlah yah, kalau aku dan suami mulai nabung dana pendidikan untuk bocah dari sekarang. Memang sih idealnya begitu si kecil lahir, udah langsung mengalokasikan penghasilan untuk tabungan sekolah anak. Tapi apalah daya, meleknya baru sekarang *hahay.
Buat buibu, mamis yang belum mikirin dana pendidikan anak. Yuk ah, kita beraksi mulai dari sekarang.
Pemikir yang Jadi Toxic Bagi Diri Sendiri?
Pemikir.
Ya, aku begini ini. Pemikir parah. Apa apa aku pikirin. Nggak ada yang aku pilah pilih. Bahkan beberapa kali hal yang kadang kecil remeh temeh aku pikirkan sedemikian rupa.
"Eh koq bisa begini, ya".
"Seharusnya nggak gitu"
"Duh, coba aku nggak ngelakuin gitu tadi"
"Lain kali jangan sampai deh begitu"
Wadidawlah yah.
Terutama bagian yang mengandai-andai, menjika-jika, atau menyesali keputusan yang aku pilih sendiri. Maknyonyor, kan. Bikin keputusan sendiri, eee malah tenggelam dalam pikiran penuh sesal. Seharusnya, bukan rasa sesal yang dibesarkan yang dipikirkan sedemikian dalam. Melainkan cari hikmah atau pelajaran di setiap kegagalan dari keputusan.
Seringkali, aku terjebak dengan pikiranku sendiri. Hingga bikin aku memutuskan untuk berhenti, tidak melangkah, membiarkan hidup mengalir begitu saja. Karena aku nggak mau mengambil risiko. Aku takut nggak siap menghadapi risiko dari keputusan yang aku ambil.
Sifat pemikir bukan suatu hal yang buruk. Namun jika berlebihan malah jadi toxic bagi diri sendiri. Karena buat tidak berani melangkah, mencoba sesuatu hal yang baru, karena takut dengan resiko yang mungkin terjadi. Padahal belum tentu apa yang dipikirkan tentang resiko-resiko yang mungkin terjadi tersebut akan terjadi beneran atau akan menjadi nyata atau benar-benar terjadi. Belum tentu.
Mudik ke Pulau Dewata Naik Mobil Bersama Keluarga
Assalamu'alaikuuummm
Hai halo,
Bagaimana kabar kalian hari ini, Manteman? Aku doakan
semoga kalian selalu dalam kondisi prima baik jiwa maupun raga aamiin ya
robbal'alamiin.
Kali ini aku mau cerita soal perjalanan mudik aku bersama
keluarga kecilku naik mobil. Bukan mobil kami. Melainkan mobil salah satu
anggota keluarga yang dipinjamkan ke kami untuk kami gunakan mudik.
Aku senang pastinya karena dipinjamkan mobil untuk mudik.
Namun di sisi lain, ada rasa cemas juga, khawatir, ragu-ragu gitu. Selain
karena bukan mobil sendiri, dan karena aku nggak yakin suami mampu mengemudi
jarak jauh sendirian. Secara jarak tempuh antara tempat tinggalku yakni Jombang
dengan tanah kelahiranku berkisar 485,7 km dan dengan waktu tempuh hampir 11
jam, hal yang membuat aku ragu adalah karena omongan beberapa orang yang bilang
kalau mudik naik mobil itu tidak enak. Tapiiii, ah masa’ begitu. Aku nggak
percaya. Sebelum ngerasain sendiri mudik naik mobil.
Tiba di hari H. Kami, akhirnya, jadi mudik naik mobil. Dan
alhamdulillah berhasil sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
Lalu kesanku bagaimana? Omongan orang soal mudik
naik mobil itu nggak enak, benar atau nggak?
Sebelum aku jawab pertanyaan yang kedua, berikut aku
rinci soal kesan pertamaku, meliputi suka dan duka, saat mudik ke pulau dewata
naik mobil.
Sukanya mudik naik mobil
1. Bisa berangkat kapan saja
Kalau mudik naik bis terutama bis malam, atau naik kereta api, tentu harus
mengikuti jadwal keberangkatan bis atau kereta api. Nggak bisa berangkat
sekehendak hati.
2. Bisa bawa banyak barang-barang kebutuhan selama mudik
Dulu, waktu aku mudik naik bis atau kereta api, aku hanya bisa membawa
barang-barang sedikit, barang-barang yang benar-benar dibutuhkan dan pasti
terpakai saja. Aku juga jadi tidak bisa membawa banyak oleh-oleh untuk
keluarga besar.
3. Bisa buang air kecil dengan nyaman
Di bis atau di kereta api, memang sudah disediakan toilet. Hanya saja, bagiku,
toilet tersebut kurang nyaman. Mulai dari nggak bersih juga terkadang minim
airnya.
4. Nggak khawatir kalau tiba-tiba ingin buang air besar
Toilet yang ada di bis atau kereta api, hanya bisa digunakan untuk bak. Jadi
kalau tetiba ingin buang air besar, mau nggak mau harus ditahan sampai ke
tempat pemberhentian atau kalau sudah mentok banget alias tidak tertahankan
mungkin bisa meminta sopir untuk berhenti di pom bensin terdekat.
5. Bisa singgah ke tempat-tempat yang disuka selama perjalanan mudik
Sepanjang perjalanan mudik, biasanya bertemu dengan tempat tempat atau
pemandangan kece. Kalau mudik naik mobil kami bisa singgah sejenak ke tempat
kece kwce tersebut.
6. Bisa istirahat, leyeh leyeh selonjoran tiduran kalau
rasa capek datang
Kalau mudik naik mobil kita bisa berhenti di rest-rest area. Kita bisa
istirahat di sana, leyeh-leyeh, selonjoran hingga tiduran.
7. Bisa sholat sesuai waktu tanpa jama'
Kalau mudik naik mobil, pas tiba waktu sholat, kita bisa berhenti di masjid
atau rest area terdekat untuk melaksanakan sholat.
8. Bisa ngobrol tertawa suka-suka
Tanpa takut ada yang terganggung dengan obrolan dan tawa-tawa kita.
9. Bisa pilih alur perjalanan
Biasanya, kendaraan umum yang menuju ke Bali melewati
jalur pantura. Namun, mungkin sekarang ada yang mulai melalui jalan tol paspro
yang baru diresmikan bulan April lalu oleh bapak Presiden. Nah, karena mudik
kali ini kami naik mobil, jadi kami memilih untuk mencoba jalan tol baru
pasuruan probolinggo. FYI, bagi yang mau lewat tol ini, cukup menyediakan
saldo e-toll sebesar Rp. 38.500,.
Dukanya mudik naik mobil
1. Pemulihan tenaga butuh waktu agak lama.
Selama perjalanan, rasanya senang terus, sampai lupa dengan rasa lelah. Dan
lelah baru terasa saat sudah sampai tujuan. Kayak langsung ngumpul numpuk jadi
satu, gitu. Ini yang bikin waktu pemulihan tenaga jadi agak lama. Aku sendiri
membutuhkan waktu seharian untuk pulih.
Nah, dari list di atas, hanya ada 1 poin di kategori dukanya mudik naik mobil.
Namun ada 8 poin di kategori sukanya naik mobil saat mudik. Banyak sukanya
ketimbang dukanya saat mudik naik mobil. Fakta ini, secara otomatis menjawab
pertanyaan yang ke-2 di atas bahwa mudik
naik mobil ternyata enak.
Dah, pengalaman kami ini, membuat kami makin mantab
untuk segera meluncur ke tempat jual
beli mobil bekas untuk membeli mobil bekas yang sesuai dengan kantong
kami. Agar, saat mudik tahun depan, kami bisa memakai mobil sendiri, bukan
mobil pinjaman lagi.
Nah nih, buat teman-teman yang masih ragu-ragu beli mobil bekas, saranku (yang terinspirasi dari pengalamanku ini) kalian nggak perlu ragu kalau ingin beli mobil bekas. Beli ajaaaaaa. Karena ada banyak manfaat yang bisa kita rasakan dari memiliki mobil sendiri. Lawong manfaat naik mobil saat mudik saja, sudah begitu banyak. Apalagi di momen-momen lain terutama di momen momen penting.
Tapi,
rasanya, ada yang lebih penting dari sekedar suka atau duka saat mudik naik
mobil yakni soal keselamatan dalam berkendara. Terlebih jarak tempuh antara
tempat tinggal dengan tempat asal (tujuan mudik) jauh dan lama. Aku sendiri,
mudik ke tempat yang cukup jauh juga.
Jadi demi perjalanan mudik lancar jaya dan selamat sampai tujuan, maka pastikan
kondisi mobil prima dengan mengecek hal-hal di bawah ini.
1. Cek oli mesin.
Oli merupakan cairan pelumas mesin yang memiliki peran sangat penting yakni
melindungi sekaligus pendukung dari kinerja mesin. Jadi jika ole mesin sampai
habis maka dapat dipastikan kendaraan tidak akan bisa berfungsi sebagaimana
mestinya.
2. Cek tekanan angin ban
Jika tekanan angin ban kurang, maka berakibat pada ban habis tidak rata,
boros bahan bakar, handling lambat, ban bunting, dan ban mudah meletus.
3. Cek air washer
Jika tabung air washer sampai kosong dapat berakibat fatal juga karena
berpengaruh nantinya pada visibilitas atau pandangan mata pengemudi.
4. Cek minyak rem
Penting untuk mengecek minyak rem. Karena terkait dengan rem bagel atau rem
blong.
Nah, apabila sudah mengecek hal-hal di atas, dan ternyata hasil pengecekan
semua bagus maka bolehlah mobil dipakai untuk mudik. Dan satu lagi,
kondisi pengemudi juga harus dalam kondisi prima pastinya.
Apabila sudah memenuhi poin-poin di atas, insyaAllah perjalanan mudik akan
berjalan lancar jaya, perjalanan mudik terasa menyenangkan, dan oleh-oleh buat
keluarga pun bisa bawa agak banyakan.
So bagi teman-teman yang mudik naik mobil, jangan lupakan 2 poin di atas yak.
Agar perjalanan mudik kalian terasa menyenangkan juga aman selamat terkendali.
Selamat mudik, yak. Hati-hati di jalan.
***
Referensi:
otomotifnet.gridoto.com
Wisata Badung, Cara Lain Berlibur di Bali
Badung
merupakan kabupaten yang berada di provinsi Bali, Indonesia. Daerah yang
meliputi Kuta dan Nusa Dua dimana dua tempat itu menjadi objek wisata yang
banyak diminati. Mendengar kabupaten
Badung, anda akan teringat dengan Pariwisata yang menjadikan ciri khas
keindahan wisatanya. Bahkan wisata di Badung mampu menarik banyak wisatawan
untuk mengunjungi keindahan wisata tersebut yang sudah terkenal di dalam dan di
luar negeri. Badung memiliki banyak pesona alam yang belum banyak diketahui
semua orang sehingga masih banyak kekayaan alam yang masih tersembunyi.
Dengan
banyaknya tempat wisata dan berbagai sarana akomodasi seperti hotel, restoran,
dan bar serta biro perjalanan wisata dan adanya berbagai atraksi wisata yang
ada di daerah ini, menjadikan sektor pariwisata sebagai primadona dan sumber
pendapatan utama bagi Kabupaten Badung. Biasanya banyak para wisatawan
berkunjung karena ingin melihat keindahan objek wisata pantai dan ingin
mengabadikan keindahan sunrise dan sunset. Tak heran banyak objek wisata pantai
sangat ramai dipenuhi para wisatawan lokal dan mancanegara terutama pantai yang
terdapat di kota Badung.
Pantai Batu Bolong
![]() |
kintamani.id |
Keunikan
dan keindahan pesisir yang ditawarkan Kabupaten Badung mampu memikat kehadiran
wisatawan. Pantai Batu Bolong misalnya, dengan keindahan pantai lengkap dengan
suguhan pemandangan matahari terbit sampai terbenam. Pantainya membentang luas,
menghadap ke arah Selatan. Terlihat sedikit dari kejauhan di ujung bukit tempat
Pura Uluwatu. Salah satu dari banyak objek wisata di Bali, pantai Batu Bolong
memang dikunjungi banyak wisatawan. Meskipun tidak seramai Kuta ataupun Legian.
Pantai
Batu Bolong sangat cocok untuk kita-kita yang
ingin merasakan suasana pedesaan dan alam pantai yang indah. Di tempat
ini, kita juga bisa menginap karena sarana akomodasi bisa ditemukan dengan
mudah.
Monumen Panca Benua
![]() |
kintamani.id |
Monumen
Bali yang diberi nama Monumen Panca Benua merupakan sebuah simbol dari tragedi
kemanusiaan Peledakan Bom 12 Oktober 2002. Tak jarang pula orang-orang
menyebutnya Monumen Bom Bali. Mengingat akan terjadinya tragedi ini, banyak
kisah-kisah miris dan tragis yang kita dapat dengan mendengar dari saksi-saksi
yang masih hidup dan dari penduduk sekitar. Tidak ada salahnya kita berkunjung
ke Monumen ini untuk mengenang dan mendoakan para korban dari bom Bali.
Sehingga kita akan selalu ingat untuk membuat kehidupan yang lebih baik
kedepannya.
Waterbom Park Bali
![]() |
traveloka |
Kota
Badung terkenal wisata Waterbom Park Bali di Kuta, Badung, Bali yang menarik
untuk dikunjungi. Wahana permainan yang disediakan oleh Waterbom Park Bali
antara lain Smash Down, Funtastic, Pipeline, Superbowl, Climax, Boomerang,
Boogie Ride, Lazy River, Race Track, Phyton, Green Vipers, Constrictor. Wahana
ini akan menyemarakkan wisata ke Bali bersama keluarga atau teman teman.
Waterbom park Bali memang dirancang dengan secara profesionalitas yang tinggi.
Hal ini untuk menjaga keamanan para pengunjungnya, sehingga para wisatawan baik
dari dalam maupun dari luar negeri dapat mengisi hari libur maupun saat weekend
tiba dengan nyaman.
Garuda Wisnu Kencana
![]() |
traveloka |
Patung
Garuda Wisnu Kencana dibangun dan di ukir oleh pengukir dan pematung terkenal
bernama, I Nyoman Nuarta. Di Garuda Wisnu Kencana (GWK) selain melihat patung
Garuda Wisnu, para pengunjung dapat menikmati pemandangan dari matahari
terbenam. Tidak hanya pemandangan indah saja yang kita dapat lihat di kawasan
wisata Garuda Wisnu Kencana. Tempat wisata ini juga menawarkan beraneka ragam
acara hiburan dari pagi sampai malam hari. Tujuan pembangunan Garuda Wisnu
Kencana adalah untuk menjadikan tempat wisata budaya yang terkenal sampai
mancanegara.
Nah,
itulah beberapa tempat wisata di Badung Bali. Menarik bukan? Kita juga dapat
menemukan tempat wisata lainnya maupun penginapan yang tidak kalah mewah
melalui traveloka.com. Kita bisa dapat
banyak informasi mengenai tempat wisata maupun kegiatan yang dapat kita lakukan
di Badung, Bali. Hal ini akan mempermudah kita dalam merencanakan liburan di
Badung, Bali.
Menyambut Lebaran 1440 H
Menyambut Lebaran
Alhamdulillah, sudah masuk 1 syawal 1440 H. Yang berarti ramadan telah usai dan hari raya idul fitri telah tiba.
Pada umumnya, momen hari raya idul fitri diisi dengan silaturahim ke sanak saudara. Silaturahimnya ada yang bertamu ke rumah atau sekedar say hello maafan maafan di depan rumah.
Dari 2 versi tersebut. Lebih banyak pilihan pertama yang ramai. Walhasil kami pun harus menyiapkan jajanan dan segala macamnya.
Ada 3 persiapan.
Persiapan pertama
Bersih-bersih rumah
Karena di rumah ada halaman kecil yang di dalamnya ada tanah, rumput, dan pepohonan, maka mau nggak mau harus dibersihkan. Yakali ada tamu datang rempongnya sampai ke bulan buat bersih bersih rumah.
Persiapan kedua
Hidangan
Yang paling terkenal sajian lebaran adalah ketupat dan opor ayam. Tapi kalau di tempat tinggalku. Khususnya rumahku, hidangannya berupa ketupat sama kare ayam kampung. Endeus.
Selain hidangan ketupat dan kare ayam, ada juga hidangan bakso dan tape uli maknyus mantab. Alhamdulilah.
Persiapan ketiga
Penampilan
Mau bagaimanapun penampilan itu juga hal yang kudu diperhatikan. Oleh sebab itu aku menyiapkan baju baju untuk suami dan bocah-bocah yang sekiranya cocok untuk mereka. Nggak asal pilih. Aku juga mecuci lalu menyetrika baju-baju konsumenku.
Itulah 3 poin utama hal hal yang aku siapakan menyambut lebaran.
Alhamdulillah, sudah masuk 1 syawal 1440 H. Yang berarti ramadan telah usai dan hari raya idul fitri telah tiba.
Pada umumnya, momen hari raya idul fitri diisi dengan silaturahim ke sanak saudara. Silaturahimnya ada yang bertamu ke rumah atau sekedar say hello maafan maafan di depan rumah.
Dari 2 versi tersebut. Lebih banyak pilihan pertama yang ramai. Walhasil kami pun harus menyiapkan jajanan dan segala macamnya.
Ada 3 persiapan.
Persiapan pertama
Bersih-bersih rumah
Karena di rumah ada halaman kecil yang di dalamnya ada tanah, rumput, dan pepohonan, maka mau nggak mau harus dibersihkan. Yakali ada tamu datang rempongnya sampai ke bulan buat bersih bersih rumah.
Persiapan kedua
Hidangan
Yang paling terkenal sajian lebaran adalah ketupat dan opor ayam. Tapi kalau di tempat tinggalku. Khususnya rumahku, hidangannya berupa ketupat sama kare ayam kampung. Endeus.
Selain hidangan ketupat dan kare ayam, ada juga hidangan bakso dan tape uli maknyus mantab. Alhamdulilah.
Persiapan ketiga
Penampilan
Mau bagaimanapun penampilan itu juga hal yang kudu diperhatikan. Oleh sebab itu aku menyiapkan baju baju untuk suami dan bocah-bocah yang sekiranya cocok untuk mereka. Nggak asal pilih. Aku juga mecuci lalu menyetrika baju-baju konsumenku.
Itulah 3 poin utama hal hal yang aku siapakan menyambut lebaran.
Doa dan Harapan di Ramadan 1440 H
Assalamu'alaikuuumm
Teman, tahukah kamu.
Aku dulu pernah merasa malu
Malu sama Allah mau memanjatkan do'a yang isinya meminta ini itu sementara ibadah cuma disitu situ dan dosa malah kemana mana. Malu, sedih.
Namun, setelah aku mendengar apa kata ust. Waktu aku mondok dulu bahwa Allah Maha Pengabul Do'a, maha pengampun dosan dan sebagainya. So aku pun memutuskan untuk rajin meminta sama Allah.
Lalu do'aku di ramadan kali ini adalah aku memohon keselamatan dunia akhirat bagi aku dan keluargaku.
Doaku lainnya, Jadikanlah keselamatan anakku sebagai keselamatan ku. Jadiknlah kesuksesan anakku sebagai kesuksesanku. Dan jadikahlah kesholihan anakku sebagai kemukminanku.
Sudah itu saja..
Tak Selalu Happy, Ini Momen Terbaik Saat Ramadan Kali Ini
Assalamu'alaikuuummm
Alhamdulillah, bersyukur banget, Allah masih memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa tahun ini. Aku senang. Terlebih lagi, puasa kali ini, ada anggota baru di keluarga kecilku. Siapa lagi kalau bukan, si Baby Nuha.
Tahun ke tahun ramadan, aku pikir selalu saja ada momen terbaik, momen yang paling berkesan. Terlepas dari apapun atau seperti apa saja momen yang terjadi, ramadan adalah bulan yang paling aku rindu, paling aku nanti, dan paling susah untuk kulepaskan pergi. Waktu sengaja kuluangkan, beberapa kegiatan sengaja kukurangi, demi bisa melewati hari hari ramadan.
Memang, dalam setiap ramadan, pasti ada 1 atau 2 hal yang memberi kesan tersendiri, momen terbaik lah pokoknya. Begitu juga dengan ramadan kali ini.
Bagiku, ini adalah ramadan yang beberapa kali kulalui dengan perasaan baper. Padahal sudah kuusahakan dengan menyibukkan diri dan pikiran agar tidak baper. Eee tapi masih aja baper. Baper karena ini pertama kali ramadan tanpa bareng suami alias LDM an. Berat euy. #meringis.
Akhirnya, aku ngalamin juga yang namanya LDM an. Nggak kukuh padahal ya suami pulang juga seminggu sekali hingga dua kali. Tapi, tetep saja, rasanya berat. Biasanya, hari hari, selalu ketemu, selalu bantu-bantu, momong bocah-bocah, kadang juga bantuin bersih bersih rumah. Lalu, begitu LDM an, semua pun aku kerjakan sendirian. Bersih-bersih rumah, momong bayi dan bocah. Nggak kukuh. Beneran. Jika ada yang bisa dan mampu melakukan. Sungguh, kamu super sekali.
Kemarin aku sudah mengutarakan apa yang kurasa hingga aku bilang bahwa aku butuh bantuan agar aku nggak baper, agar aku tetap enjoy meskipun LDM an. Iya, aku butuh bantuan art. Minimal buat bersih-bersih rumah doank. Namun, suami belum mengiyakan keinginanku ini. Tapi, aku paham, kenapa suami tidak mengiyakan. Karena, penghasilan belum cukup untuk menggaji seseorang. Jadi menggunakan jasa ART bukan solusi yang tepat untuk saat ini.
Solusi lain, agar aku nggak baper, agar aku tetap enjoy LDM an, nggak stres yang bisa saja muncul dikarenakan jenuh bosan hingga lelah karena ngurus dan momong bocah-bocah sendirian, adalah belum ada. Iya, kami belum punya solusi untuk mengatasi ini. Berharap banget semoga ada solusi di kemudian hari. Tapi harapanku yang terdalam sih, aku dan suami, nggak LDM an lagi. Doakan ya, manteman.
Ini, merasakan hal ini adalah salah satu kesan ramadan tahun ini. Yang berarti juga momen terbaik ramadan kali ini. Meskipun baper namun sarat makna. Aku pikir, pengalaman yang ku alami di ramadan ini, membuatku sadar betapa bapernya LDM an begini, paham betapa berartinya kehadiran suami di hari-hari, ada yang bantu-bantu tugasku sebagai ibu rumah tangga meskipun nggak banyak. Tapi minimal ada rasa aman karena suami tak jauh dari rumah. Belajar tangguh di depan bocah-bocah padahal aslinya hati melow baper parah. Dan sebagainya.
Nah sekarang kalian, nih. Apa momen yang tidak terlupakan di bulan ramadan ini? Monggo share di komen, yak. Matur nuwun.
Aktivitas di Hari-hari Ramadan versi Ibu Menyusui
Assalamu'alaikuuummmm.
Ramadan kali ini, alhamdulillah dan insyaAllah aku isi dengan hal-hal yang positif nan produktif. Ini memang sudah aku niatin jauh-jauh hari sebelum ramadan. Bahwa aku ingin lebih produktif positif di ramadan kali ini. Dan alhamdulillah bisa aku usahain. Malah rasanya produktif banget saking banyaknya hal yang aku lakukan di ramadan ini.
Sebagai ibu yang tengah menyusui, nekat memang memiliki niat lebih produktif dari ramadan sebelumnya. Karena apa? Ngurus bayi aja udah rempong. Ini malah mau ngelakuin hal-hal yang produktif lain. Dasar aku. Hehe.
Ada beberapa hal yang aku lakukan untuk mengisi lembar ramadan tahun ini yang meliputi:
1. Stimulus perkembangan si baby Nuha
Di bulan ramadan ini, alhamdulillah, Nuha masuk usia 6 bulan. Ini berarti si Nuha memasuki masa mpasi. Yeaayyy.
Aku antusias menyambut masa mpasi ini. Nggak sabar ingin mempraktekkan soal menu menu mpasi yang aku baca-baca di beberapa artikel tentang mpasi bayi. Namun karena masih masa awal awal, maka akupun tidak langsung mempraktekkan apa yang sudah kupelajari dan kubaca-baca. Melainkan aku ingin tahu lebih dulu gimana respon Nuha saat ada sesuatu selain niple mamaknya masuk ke bibirnya.
Dan
Hoalaaahhh
Respon Nuha masih datar saja. Belum nampak menunjukkan usaha untuk mengecap, menyesap, sesuatu yang ada di sendok yang aku tempelkan di bibirnya. Dengan hasil begini, maka aku mengurungkan dulu keinginan ingin mencoba variasi menu mpasi. Namun lebih kepada mengenalkan aktivitas makan terlebih dulu.
2. Ikut program 30 Hari Kebaikan BPN
Belakangan ini, aku sering banget kesulitan ide mau nulis apa. Jadi begitu aku baca tema tulisan yang disuguhkan BPN, aku pun memutuskan untuk ikutan program 30 hari kebaikan BPN, secara temanya kece-kece.
3. Belajar bikin kue
Gegara ikut BPN 30 hari kebaikan, aku jadi belajar bikin kue dengan bahan selai skippy tentunya. Beberapa kali gagal, sekali berhasil. Dan ini salah satu resep kue yang berhasil aku buat. Aku share di bawah ini yak.
Bahan
2 buah pisang ukuran sedang
6 sdm tepung terigu
2 butir telur
6 sdm minyak goreng
1/2 sdt soda kue
1/4 sdt garam
4 sdm gula pasir
4 sdm SKIPPY peanut butter
Cara membuat
Haluskan pisang terlebih dahulu lalu sisihkan.
Campurkan telur, minyak goreng dan gula pasir lalu kocok sampai gula larut.
Campur tepung terigu dengan garam dan soda kue lalu diayak.
Masukkan campuran tepung terigu ke dalam campuran telur, gula pasir dan minyak goreng. Lalu aduk sampai rata. Pastikan tidak ada yang menggumpal.
Masukkan pisang lalu aduk rata.
Masukkan selai kacang SKIPPY Peanut Butter. Lalu aduk rata.
Setelah adonan tercampur dengan baik dan tidak ada yang bergerindil gerindil alias gumpalan gumpalan kecil. Maka masukkan adonan ke dalam loyang yang terlebih dahulu sudah diolesi minyak goreng.
Kukus adonan.
Untuk tahu adonan sudah matang atau belum, gunakan tes tusuk adonan. Jika kalis maka itu sudah matang.
Setelah matang, sajikan dengan ditemani teh manis.
Bahan
2 buah pisang ukuran sedang
6 sdm tepung terigu
2 butir telur
6 sdm minyak goreng
1/2 sdt soda kue
1/4 sdt garam
4 sdm gula pasir
4 sdm SKIPPY peanut butter
Cara membuat
Haluskan pisang terlebih dahulu lalu sisihkan.
Campurkan telur, minyak goreng dan gula pasir lalu kocok sampai gula larut.
Campur tepung terigu dengan garam dan soda kue lalu diayak.
Masukkan campuran tepung terigu ke dalam campuran telur, gula pasir dan minyak goreng. Lalu aduk sampai rata. Pastikan tidak ada yang menggumpal.
Masukkan pisang lalu aduk rata.
Masukkan selai kacang SKIPPY Peanut Butter. Lalu aduk rata.
Setelah adonan tercampur dengan baik dan tidak ada yang bergerindil gerindil alias gumpalan gumpalan kecil. Maka masukkan adonan ke dalam loyang yang terlebih dahulu sudah diolesi minyak goreng.
Kukus adonan.
Untuk tahu adonan sudah matang atau belum, gunakan tes tusuk adonan. Jika kalis maka itu sudah matang.
Setelah matang, sajikan dengan ditemani teh manis.
4. Ikhtiar menggapai target-target amalan ramadan yang dibuat.
Target yang aku buat sederhana. Ya sekiranya, ibu rumah tangga yang tengah menyusui ini tanpa art tanpa nanny, mampu melakukannya. Bukan target yang bikin senewen mamak. *hahay.
Jadi seperti itulah, aktivitas yang aku lakukan di hari-hari ramadan. Alhamdulillah. Padat merayap sampai nggak ada luang mikirin selentingan omongan orang yang kadang mampir di telinga. Alhamdulillah.
Tradisi Lebaran di Kampung Muslim Jembrana Bali
Assalamu'alaikuum
Alhamdulillah, tahun ini, tepatnya 1440 H, aku bisa mudik ke Bali. Tahun lalu nggak bisa, karena jatah buat mudik dipakai untuk dana jaga-jaga saat lahiran. Yup, tahun lalu aku sedang hamil tua. Tepatnya berapa bulan aku lupa. Hehe.
Selain itu, alasan aku nggak mudik tahun lalu adalah karena ada kepercayaan yang terkenal di tempat tinggal aku. Bahwa kalau orang lagi hamil, tidak diperbolehkan nyebrang laut. Karena takut bayi yang ada di dalam kandungan hilang seketika. Gitu.
Kalau aku sih, nggak percaya soal itu. Hanya saja beberapa anggota keluargaku yang di Bali percaya akan hal itu. Jadi ya udahlah. Aku ngikutin aja.
Kadang, nggak habis pikir, sama kepercayaan kepercayaan orang zaman dulu yang rata-rata hampir berbau mistik gitu. Tapi katanya sih pernah kejadian kayak gitu. Entahlah. Wallohua'lam.
Nah sekarang aku bisa mudik. Bersama dengan 1 anggota baru. Si bayi Nuha Alesha. Senang sekali. Aku bisa ngenalin Nuha sama tradisi lebaran di sini.
Sebagai salah satu kampung muslim yang ada di Bali, tentu memiliki tradisi lebaran yang dirindui dan juga mungkin berbeda dari daerah lainnya. Ada beberapa tradisi lebaran yang dijumpai di kampung tanah kelahiranku ini. Tradisi tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Lomba takbir
Meskipun kami di sini adalah minoritas. Namun kami tetap bisa melakukan tradisi lebaran di sini seperti lomba takbir ini. Bahkan malah dibantu dari segi keamanan. Baik dijaga oleh linmas setempat, polisi, hingga pecalang juga turut serta.
Lomba takbir ini salah satu tradisi yang dinanti oleh warga sini. Kalau ada yang mau ikut lomba, mereka pun mempersiapkannya jauh jauh hari. Karena penilaiannya juga meliputi kekompakan mengumandangkan takbir, hingga penampilan grup takbir.
2. Silaturahim ke orang-orang sepuh yang ada di kampung
Pada umumnya, setelah sholat 'ied, kita silaturahim ke rumah-rumah tetangga. Nah kalau di sini, nggak hanya ke rumah tetangga, melainkan juga silaturahim ke rumah para sesepuh.
3. Hidangan tape uli hingga dodol khas kampung sini
Pada umumnya, hidangan lebaran berupa opor ketupat sambal goreng hati. Nah kalau di sini, hidangan lebarannya berupa tape uli, dodol khas sini, dan sebagainya.
Jadi itulah sedikit tradisi yang ada di tanah kelahiranku ini, di salah satu kampung muslim di Bali.
Jajanan Lebaran yang Selalu Ada di Rumah
Assalamu'alaikuuummm
Beberapa hari yang lalu, ada kabar duka. Telah berpulang Ibu Ani yudhoyono istri presiden ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Ikut sedih dengan berita duka ini. Karena aku pikir dan yakin kalau beliau akan sembuh segera setelah kondisi beliau dinyatakan membaik hingga beliau diizinkan untuk pergi jalan jalan sebentar didampingi bapak SBY dan mbak Annisa menantu beliau. Namun, rupanya, Allah berkehendak lain. Semoga beliau husnul khatimah aamiin.
Tak hanya sedih dengan kepergian salah satu orang yang Inspiratif yakni ibu Ani. Aku juga memperhatikan kondisi bapak SBY yang nampaknya rapuh banget. Mata beliau yang sembab. Kalimat-kalimat yang diucapkan beliau sendu banget. Do'aku, semoga beliau diberikan ketabahan kesabaran kekuatan sama Allah dalam menghadapi kesedihan ini.
Moment duka ini benar benar menyita penuh perhatian aku. Asli. Yang sebelumnya sudah mulai rempong ngurusin persiapan lebaran. Jadi benar benar teralihkan. Nggak tahu, rasanya, ikut kehilangan.
Berubung sekarang sudah mendingan, seiring melihat bapak SBY yang mulai menunjukkan ketegarannya, keikhlasannnya, aku pun kembali fokus ke persiapan lebaran. *hahay.
Dari semua persiapan lebaran, seperti bersih-bersih rumah, angpao lebaran, dan sebagainya, yang paling utama dipersiapkan adalah jajanan lebaran. Yakali tamu datang nggak ada jajan. Kan nggak enak. Apalagi kalau tamu jauh yang datang. Jadi double double nggak enak.
Seperti biasanya, aku hampir nggak pernah bikin jajan lebaran sendiri. Jadi semuanya beli. Pengen sih bikin sendiri, tapi resiko gagalnya mah tinggi dan waktu luang juga nggak banyak karena sambil momong anak dan bayi tanpa art ataupun nanny. Jadi ya udah beli aja.
Jajan lebaran yang aku beli biasanya jajan kesukaan orang rumah, jajan request orang rumah. Karena kalau beli jajan request orang rumah, pasti nggak ada yang namanya jajan lebaran nggak abis, gitu. Jadi pasti semuanya abis. Tapi resikonya ya gitu. Cepet banget abisnya.
Untuk memperlambat terjadinya toples jajanan lebaran yang cepet kering kerontang, maka aku biasanya meletakkannya di tempat khusus. Lalu pas hari H baru dah aku keluarkan biar nggak cepet abis gitu.
Resep Jajanan Ramadan Khas Kampung Muslim di Bali
Assalamu'alaikuummm
Lebaran tinggal menghitung hari, yak. Sebagian sedih, sebagian hati aku gembira. Sedih karena mikir masih ada kesempatan ketemu ramadan lagi atau nggak? Lalu sebagian gembira karena bisa ketemu kumpul kumpul silaturahim sama keluarga dan orang-orang terdekat. Saling bertukar kabar, cerita-cerita, dan ada yang tanya-tanya juga. Bagian yang tanya-tanya ini, kalau bisa diskip aku skip ajalah. Soalnya kadang pertanyaan yang dilontarkan bikin ngelus dada. *hahay.
Dah, pertanyaan-pertanyaan yang bikin ngelus dada, menyikapinya dengan, abaikan saja.
Oya, alhamdulillah, hari-hari menjelang lebaran ini, aku sudah di kampung halaman, lho. Kebetulan anak sama suami juga sudah libur lebih awal jadi kami bisa mudik lebih awal. Alhamdulillah.
Enaknya kalau pulang lebih awal gini, kami masih bisa mencicipi kuliner ramadan khas kampung tempat tinggal aku. Karena biasanya menjelang hari raya, para penjual kuliner sudah banyak yang tutup. Aku sendiri pernah tanya ke salah satu penjual makanan khas ramadan langganan aku. Jawaban beliau waktu aku tanya kenapa tutup lebih awal adalah seperti:"Lempeh an saye, nak sebulan full tu medagang, biar boleh ape istirahat sambil nungguk i lebaran".
Dan aku pun mengangguk tanda setuju dengan alasan si ibu penjual. Mungkin kalau aku di posisi si ibu, juga akan melakukan hal yang sama. Tapi di sisi lain, ada rasa nggak rela juga sih, kalau si ibu penjual makanan ramadan libur duluan, libur cepet gitu. Soalnya apa? La diriku berarti berburu lagi penjual makanan yang sesuai selera keluarga. *wakwaw.
Kenapa nggak masak aja, Mak? Dah, sudah dari jauh-jauh hari, sebelum mudik sudah aku niatin, kalau pas mudik aku mau wisata kulineran aja. Gitu. *hahay. Tapi kalau dalam keadaan begini, para penjual kuliner ramadan langganan aku sudah pada tutup, ya mau gimana lagi. Solusi satu-satunya memang masak sendiri.
Seperti yang aku lakukan kemarin. Bareng ibuk, aku bikin jajanan khas ramadan sendiri. Karena, yang jual udah tutup. Ini adalah salah satu jajanan ramadan yang selalu ada dan dicari pembeli. Namanya Jajan Kopyor.
Aku jentrengin resep jajanan ramadan kopyor versi kampung muslim di Jembrana Bali. Kali aja kalian mau bikin sendiri.
Resep Jajan Kopyor
Bahan
Roti tawar
Santan
Susu cair (optional)
Gula pasir
Nangka
Bihun bakso
Mutiara
Daun pisang
Lidi/semat
Cara membuat
Potong dadu nangka
Rebus mutiara
Rendam bihun
Campurkan santan dan gula pasir (banyaknya sesuai selera)
Didihkan santan dan gula pasir
Siapkan daun pisang, letakkan roti tawar terlebih dahulu, kemudian bihun nangka, dan mutiara.
Tuang santan ke dalamnya.
Bungkus campuran bahan tersebut.
Terakhir, kukus sampai sekiranya daun pisang berubah warna.
Selesai.
Siap disajikan.
Cara bikinnya sebenernya simple. Cuma akunya aja yang males. Hahaha.
Nah, kalau di tempat tinggal kalian gimana, nih? Share cerita ya manteman. Sekalian resepnya juga boleh. Hehe. Matur nuwuunnn.
Perubahan Pilihan Model Baju Lebaran Seiring Bertambahnya Usia
Assalamu'alaikuuummmm
Haihoo
Alhamdulillah aku sudah berada di kampung halaman sekarang. Dan tadi, aku diajak adek buat berburu baju lebaran. Yup, aku belum punya baju lebaran.
Sebenarnya, aku tak terlalu peduli soal punya baju lebaran atau nggak. Selow aja. Punya baju lebaran, ya alhamdulillah, nggak punya juga nggak apa-apa. Toh, baju lama masih bagus-bagus. Tapi ini berubung diajak adek aku, dan doi maksa banget, jadi ya berangkat ajalah, itung-itung quality time sama adek tercinta dan satu-satunya.
Tiba, di tempat beli baju, aku pun mencari baju lebaran yang memenuhi kriteria aku. Iya, aku punya kriteria untuk memilih baju lebaran. Jadi nggak asal comot hanya karena suka. Nggak asal beli hanya karena model bajunya lagi tren. Atau nggak asal mbayar hanya karena nggak mau kalah sama tetangga. Nggak ah, not my way.
Kriteria memilih baju ini, sudah aku miliki sejak aku kuliah kayaknya. Atau pas aku mondok saat sma dulu, ya? Aku sedikit lupa soal itu.
Adapun kriteria dalam memilih baju lebaran versi aku saat sma dan berlaku sampai hari ini adalah sebagai berikut:
1. Cocok dipakai di kegiatan sehari-hari
Sejak mondok pas masa sma, saat beli baju lebaran, aku selalu memilih baju lebaran yang sekiranya bisa aku pakai untuk kegiatan sehari-hari di pondok. Karena untuk kegiatan sehari-hari tentu baju yang kupilih yang biasa saja. Yang nggak blig bling, yang nggak ada iwir-iwirnya, atau kriwul-kriwulnya. Biasa saja.
2. Nggak perlu mahal, nyaman adalah yang utama.
Yang penting bahan bajunya nggak bikin gerah, ribet, bikin nyaman, udah, oke aja.
3. Nggak perlu yang lagi ngetren, yang terpenting bikin penampilan enak dipandang mata.
Aku lebih memilih model baju yang bikin penampilanku enak dipandang mata alias pantes gitu.
Kalau diperhatikan, dan kalau diingat-ingat, ada perbedaan yang cukup signifikan antara kriteria memilih baju lebaran waktu aku sd hingga smp dengan kriteria memilih baju lebaran versi aku yang sma dan berlaku sampai saat ini.
Kalau dulu, saat masih sd hingga smp, aku memilih baju lebaran yang ala-ala princess gitu, yang bisa dipakai pergi-pergi ke suatu acara seperti ulang tahun teman, pentas seni, dan sebagainya. Jarang banget milih model baju simpel. Dulu juga, kalau milih baju, kadang yang lagi ngetren padahal nggak cocok banget di badan aku. Dulu, kalau milih baju lebaran yang bermerk, dan ngerasa ada nilai plus plusnya gitu.
Gitu amat, yak.
Baru sadar gueh. Hahay
Jadi, seperti itulah Perubahan Pilihan Model Baju Lebaran Seiring Bertambahnya Usia. Kalau kalian, gimana? Ada perubahan soal pilihan model baju lebaran kalian seiring bertambahnya usia? Ceritain doonkk.
Buka Bersama Bareng Keluarga atau Teman
Assalamu'alaikuuummm
Haihaimarehai tumhe mere jahe...*hahay
Gitu amat, kalimat pembukanya, Mak? Iye, abis nonton film india, jadi masih kebawa-bawa gitu. Hahaha.
Oya, obrolan kita hari ini mau aku buka dulu dengan sebuah cerita tentang aku yang dapat komplen dari tetanggaku pas aku lagi nyapu halaman rumah.
Tetanggaku tu bilang begini: "Mbak, kemarin koq nggak ikut buka bersama perumahan?"
"Suami saya sedang tidak di rumah, Bu. Jadi saya pasti kewalahan momong 1 bocah dan 1 bayi di acara bukber perumahan" jelasku
"Seharusnya ikut aja, Mbk. Setahun pisan (setahun sekali)".
"Njeh, ngapunten, Bu (iya mohon maaf Bu)" jawabku singkat. Setelah itu, si tetangga pun pergi meninggalkanku seorang diri dengan ekspresi yang menurutku agak nggak enak gitu sih. *hahay.
Kepikiran nggak kalau dikomplen kayak gitu sama tetangga? Kalau aku sih nggak. Selow bae lah. Kalau kemusuhan eh dimusuhin juga aku bakal santai aja kayaknya. Karena dimusuhin atau ditemenin, nggak ada pengaruhnya dalam hidup aku.
Terakhir, aku ikut buka bersama warga perumahan itu, sekitar tahun 2016 an, 3 tahun yang lalu. Lama juga, ya. Baru sadat eikeh, hahaha.
Jujur, sebagai orang yang banyak memenuhi indikator introvert, aku nggak terlalu excited sama kegiatan bukber atau bukbar atau bubar gitu. Apalagi kalau nggak ada temen deket atau sahabat, beuggh, nggak bakal tertarik ikut. Karena apa? Aku pasti bakal mati gaya. Hahaha.
Tapi aku punya sih tip atau cara agar supaya nggak mati gaya saat orang introvert datang di acara bukber sendirian tanpa ada teman dekat.
1. Kalau sudah buka puasa, dan orang-orang lagi pada ngobrol, sedangkan diri sendiri sendirian alias nggak punya temen ngobrol, maka sibukkanlah diri dengan ngemil makanan yang ada di sana.
2. Kalau buka puasanya di suatu warung atau restoran atau halaman rumah seseorang dan orang-orang pada ngobrol sedangkan diri sendiri sendirian alias tidak punya teman ngobrol, maka carilah tempat yang bisa meluaskan pandangan ke sekitar.
3. Sibukkan diri dengan gawai. *hahay
Bisa dengan chat sama sahabat, atau keluarga, trus main game, nulis, gambar, baca, nonton drakor. Bhahaha.
Jadi kalau ada undangan bukber sama keluarga atau teman dalam satu waktu, aku milih bukber sama keluarga. Selain itu, biasanya, menu yang dihidangkan waktu bukber itu mantab betul. Kesukaan aku semua. Sambal beserta aneka cocolannya.
Nah, kalau kalian gimana? Kalau ada undangan bukber sama keluarga atau teman dalam satu waktu, kalian pilih mana?
Makeup Lebaran untuk Kulit Sawo Matang
Assalamu'alaikum
Haeeee
Kalian sudah pada mudik, belum? Mudikku insyaAllah 2 hari lagi. Dan dari sekarang sudah mulai nyicil kebutuhan yang akan dibawa selama mudik serta mikirin mau make up seperti apa pas lebaran besok. Terutama pas dateng ke acara reuni sekolah smp yang rencananya diadakan di H+4 lebaran. Dah, ini mah suasananya masih lebaran banget, yak.
Rencananya aku mau pakai makeup natural gitu yang tentunya akan aku sesuaikan dengan warna kulit aku yang sawo matang.
Eh ngomongin soal warna kulit nih ya. Aku dulu sempat dilanda nggak percaya diri punya kulit sawo matang. Karena menurutku waktu itu cantik itu ya yang punya kulit putih atau kuning langsat. Saking nggak percaya diri, aku sampai punya keinginan untuk berusaha membuat kulitku putih dengan memakai produk pemutih. *hahay
Seingatku, keinginanku punya kulit putih itu mulai perlahan hilang manakala suami, yang waktu itu masih jadi pacar, bilang gini: "Sudah, berhenti pakai pemutih, tuh urat di wajahmu kelihatan jelas, kan serem, sawo matang juga bagus, koq". *wakwaw.
Oke, fix. Sejak saat itu, aku mulai berusaha menerima warna kulitku sendiri. Tidak ingin memiliki kulit putih lagi dan lalu mensyukuri warna kulitku ini. Sebagai benteng pertahanan, aku pun mencari artis-artis yang tetap sukses meskipun punya warna kulit sawo matang. Segitunya, mak. Ya gitu dah. Hahaha
Balik soal makeup, yak. Jadi rencananya, aku akan hadir di reunian yang jatuh pas hari lebaran itu dengan pakai makeup yang natural aja. Emangnya bisa, make up, Mak? Bisa, kan banyak tuh tutorialnya, bisa dipelajarin. Justru yang bikin susah itu adalah mencari produk make up yang sesuai dengan warna kulit aku. Karena apa? Di tempat tinggalku sini, dominan yang dijual adalah produk makeup untuk yang memiliki kulit putih dan kuning langsat. Pilihan warna untuk dua tipe warna kulit tersebut lengkap banget. Sedangkan untuk kulit sawo matang sedikit banget. Tapi untungnya, sekarang ada online shop. Jadi yang nggak dijual secara offline, aku bisa cari di online shop.
Lalu seperti apa sih, makeup lebaran untuk kulit sawo matang?
1. Pakai BB Cushion
Aku suka pakai ini. Lebih praktis. Kadang cukup pakai ini langsung cus aja keluar rumah gitu tanpa ngerasa perlu pakai bedak lagi.
2. Pakai bedak tabur (optional)
Kata beauty blogger, kalau ingin make up kelihatan natural, salah satu caranya adalah pakai bedak tabur. Gitu.
3. Lipstik
Aku suka pakai warna pink atau peach karena menurutku bisa memberikan tampilan bibir yang segar. Selain itu, menurut beauty blogger, kulit sawo matang yang tipenya warm undertone (seperti kulit aku) memang cocok banget pakai lipstik berwarna peach, orange kemerahan, dan nuansa cokelat.
4. Pensil mata
Aku lebih suka pakai pensil mata ketimbang maskara. Emang sih bikin belepotan tapi nggak tau seneng aja gitu. Pakai pensil mata ini adalah bentuk usaha aku biar mataku yang terlihat layu ini jadi kelihatan lebih segar atau mungkin garang. Hahaha.
Jadi seperti itulah makeup lebaran untuk kulit sawo matang versi aku. Sederhana banget, kan? Iyup, yang penting membuat tampilan wajah kelihatan lebih segar dan bersemangat. Udah gitu aja tujuanku pakai make up di hari lebaran.
Sembari Nostalgia, Ini Cara Mengajarkan Anak Puasa Versi Ibukku
Buka puasa, pakai kurma.
Lalu sholat, bersama suami dan bocah bocah.
Assalamu'alaikum, buat Kalian para Mama.
Yuk tetap semangat, sebelum ramadan pergi meninggalkan kita.
Kalimat terakhir bikin sedih, yak? Ho oh.
Oke, hari ini tema challenge ramadan blogger perempuan adalah tentang Tips Anak Ikut Puasa.
Tadi awalnya aku bingung lho mau nulis apa. Karena belum punya pengalaman soal ngajak anak puasa. Bisa aja sih aku nulis rencana yang bakal aku lakukan kalau nantinya anakku sudah paham soal ajakan berpuasa. Tapi nggak banget menurutku. Yakali mau share tips yang belum pernah dilakukan.
Alhamdulillahnya nih, kebingunganku tidak berlangsung lama. Karena aku mau share cara ibukku mengajak aku puasa ajalah yah. Ya itung-itung sembari nostalgia masa kecil (100) sama ibuk. Dah, nulis gini aja, bikin perasaanku nano nano gitu, inget masa kecil yang maknyonyor banget. *hahay
Oke, flashback dimulai.
Seingatku (dan sudah diiyakan sama ibuk), aku mulai ikut puasa saat kelas 1 SD. Waktu itu puasa setengah hari. Kemudian pas kelas 2, baru deh ikut puasa full.
Kata ibuk, aku tipe anak yang kalau nggak disuruh makan ya nggak makan. Kalaupun makan, baru selesai sejam kemudian. Lamaaaa banget. Ku akui sih, aku memang begitu. Sekarang mungkin juga bakal begitu, bakal makan lama, kalau saja nggak diuber-uber soal urusan momong bocah.
Ibuk juga bilang aku tipe anak yang oke-oke aja kalau diajak ini itu. (100) Nggak pernah protes secara frontal. Melainkan secara diam-diam. Dieeemmm aja nggak ngomong ngomong alias langsung ngambek gitu. Disuruh masuk TK, aku iya. Didaftarin SD pas 5 tahun, aku juga nggak nolak. Manut aja.
Nah, dengan kondisi seperti ini, kata ibuk, tentu mudah mengajakku ikut berpuasa.
Namun, dengan kemudahan seperti ini, ibuk tidak mau mulai mengenalkan ibadah puasa saat aku masih tk yakni sekitar usia 4 tahun. Pertimbangan ibuk, di samping karena aku masih kecil, aku juga sering sakit saat itu. Selain itu, aku juga belum bisa memahami sesuatu dengan begitu mudah. Butuh penjelasan, contoh, dan sebagainya.
Kemudian, begitu aku sudah bisa memahami sesuatu tepatnya kewajiban berpuasa di bulan ramadan, ibuk pun mulai mengajak aku berpuasa.
Adapun Cara Ibuk Mengajak Aku Berpuasa adalah sebagai berikut:
1. Ibuk sering sekali membahas soal kegiatan ibadah puasa kepadaku. Mulai dari ngasih penjelasan apa itu puasa, sama apa yang didapatkan kalau kita puasa.
2. Ibuk kadang ngajak untuk ikut sahur atau buka puasa (yang ini lebih sering). Meskipun aku nggak puasa.
3. Tahun selanjutnya, ibuk beneran ngajak aku puasa. Puasa setengah hari. Tentu, dengan iming-iming bakal dapat hadiah kalau bisa puasa setengah hari.
4. Tahun selanjutnya, ibuk ngajak puasa full dengan iming-iming akan dibelikan sepeda.
Sederhana kan, cara ibuk mengajak aku ikut puasa. InsyaAllah kalau anakku sekiranya udah kuat, aku bakal praktekin cara ini.
Ah aku jadi ingat waktu awal-awal belajar puasa. Aku bolak balik ke kamar mandi buat kumur-kumur. Hahaha.
Ikhtiar Agar Do'a Segera Dikabulkan sama Allah
Assalamu'alaikum
Haloo
Lohaaaa
Ahooooll
Olaaahhh
Mulai gaje
Hahahaha
Nggak lah. Gaje alias nggak jelasnya sudah beberapa hari yang lalu. Udah lalu banget malah. Sekarang alhamdulillah sudah sehat wal afiat lahir dan batin. Aamiin. Doain bertahan lama, yak. Ke-gaje-an tidak lagi datang menghampiri. Terutama di saat aku sedang kelelahan.
Ya, aku pernah merasa lelah. Lelah karena cobaan tak jua sirna. Awet bener ada di dalam kehidupan keluarga kecil aku. Bertahun-tahun.
Selama itu juga sabar ku himpun. Usaha ku rangkul. Dan do'a kepadaNya selalu kulantun.
"Robby, bawa kami segera keluar dari cobaan ini, sudah begitu tak tertahankan, hamba mulai lelah".
Namun, apa daya, doa belum juga diijabah oleh Nya. Manusiawi bukan, merasa lelah saat menghadapi cobaan yang sudah berlangsung lama-lama.
Kadang, kalau terbersit rasa lelah teramat sangat lalu kemudian memunculkan rasa ingin menyerah, aku alihkan dengan keyakinan bahwa Allah yang paling tahu kapan waktu tepat untuk mengabulkan do'a-do'aku. Itu saja yang aku ingat. Itu saja yang ku ulang-ulang. Karena itu menguatkan, menopang, dan memapahku dengan gemilang selama masa menanti doa dikabulkan.
Selain mengalihkan pikiran yang nggak-nggak soal doa yang belum kunjung dikabulkan sama Allah, aku memilih untuk menyibukkan diri, berusaha kembali, lagi lagi dan lagi. Mending begini. Agar tak mengeluh, menggerutu di hati. Aku juga tak henti berdo'a, lagi lagi dan lagi. Karena sejatinya kemampuan sebagai seorang hamba, hanya bisa berusaha, berdo'a, berusaha lagi, berdoa lagi, dan lalu bertawakal kepada Allah.
Di sela-sela kesibukan berusaha, aku juga meluangkan waktu untuk bermuhasabah. Merenungkan apa yang bisa aku usahakan agar Allah mau segera mengabulkan doa.
Hingga akhirnya aku teringat dengan nasihat Ust. Yusuf Mansur. Kata beliau, kalau ingin sesuatu, usahain, sambil sedekah yang diniatin karena Allah baru lalu berdoa memohon kepada Allah agar berkehendak mengabulkan keinginanmu. Usaha, sedekah, do'a. Begitu terus. Terus begitu.
Jadi, ternyata, ada tingkahku yang kurang, yakni kurang bersedekah. Kalaupun bersedekah aku tak pernah meniatkannya Agar Allah mau mengabulkan doa. Udah sedekah gitu aja. Sedekah biar dapat pahala dari Allah. Dan ternyata caraku belum benar.
Sadar akan hal itu, aku pun segera memperbaiki usaha. Menambah aktivitas sedekah di dalam usahaku untuk mengambil hati, mendapat simpati hingga akhirnya Allah kabulkan doa-doaku.
Berkah Ramadan Makin Terasa Melalui Aplikasi Ini
Assalamu'alaikuuummm.
Sudah masuk hari ke-20. Alhamdulillah busui ini bisa ikut puasa. Kemarin sempat bolong alias mokel karena tiba-tiba kepala keliyengan. Jadi daripada nanti lanjut sakit, aku memutuskan untuk berbuka saja waktu itu.
Aku bersyukur sekali, karena masih diberi kesempatan sama Allah untuk beribadah di bulan ramadan. Terlebih di ramadan kali ini, adalah kali kedua aku berpuasa dalam keadaan menyusui. Senang, senang sekali.
Iyup, rasa senang karena ramadan datang, meletup letup di dada. Entah gimana, rasanya serba mudah menjalani ibadah puasa, padahal seharusnya rempong ya, secara aku punya bayi dan juga bocah tanpa art tanpa nanny. Kadang ada sih, rasa lelah menghampiri, tapi nggak pernah singgah lama-lama. Hanya sekedar mampir lalu kemudian pergi. Kalau hari-hari biasanya, beugh, tiada hari tanpa ngomelin bocah sulungku. Hiks. Mungkin karena bapak bocah-bocah lebih lama berada di rumah kali, ya. Karena jam kerja yang berkurang selama ramadan. Yang biasanya pulang malam, kini jadi pulang siang. Iya, sepertinya karena itu. Karena ada bapak bocah yang bantu.
Rasa lain yang aku rasakan selama ramadan adalah rasa menyenangkan bin membahagiakan. Kalau rasa ini, aku tahu betul sumbernya darimana. Ya apalagi kalau bukan disebabkan oleh sebuah aplikasi yang bikin usaha aku dan adekku semakin lancar jaya. Alhamdulillah.
Usaha yang aku tekuni sama adekku adalah jualan baju. Sudah hampir setahun belakangan ini. Awalnya dulu jualan daster. Sekarang sudah merambah ke model-model baju yang lebih beragam.
Kami berdua berbagi tugas. Aku bagian manajemen sedangkan adekku yang jiwa sosialnya tinggi dan tipe anak extrovert juga, memilih untuk menjadi bagian pemasaran. Namun kalau soal mencari baju mana yang mau dijual di toko, kami memilih untuk memutuskan bersama, diskusi berdua gitu. Sebagian besar, model baju yang kami pilih adalah model baju yang kekinian. Dengan ketentuan begini, mau nggak mau kami harus rajin cari informasi soal fashion yang sedang ngetren.
Nah, setelah mencari informasi, kami mulai mencari suplier yang menyediakan model baju seperti yang kami inginkan. Kadang, kami tidak bisa menemukan suplier yang menjual baju yang kami inginkan. Kalau sudah begini, pencarian kami alihkan ke e-commerce. Namun adakalanya kami mencari model baju di ecomerce lebih dulu sekalian melakukan survey harga. *hahay. Oleh sebab itu, untuk mempermudah pencarian kami, kami memutuskan untuk menginstal aplikasi e-commerce seperti shopee.
Alhamdulillah, kami benar-benar terbantu berkat adanya aplikasi shopee ini. Nggak hanya terbantu soal mencari suplier namun juga mempermudah kami mendapatkan untung melalui program gratis ongkir yang selama ramadan ini, kami sudah menggunakan sekitar 10 an lebih voucher gratis ongkir shopee. Belum lagi diskon-diskon yang ditawarkan oleh toko-toko yang ada di shopee, beugghh, nyenengin banget. Syukur alhamdulillah, rasanya menyenangkan sekali, untung yang cuma 5000 hingga 10 ribu per baju jadi banyak karena baju-baju yang kami beli lewat aplikasi shopee sudah habis terjual semua.
Alhamdulillah, alhamdulillah banget, aku banyak-banyak bersyukur, teramat bersyukur. Atas kemudahan dan kelancaran berpuasa sambil menyusui yang Allah berikan kepadaku. Dan atas kemudahan mengais rejeki di bulan ramadan ini. Sungguh terasa manis, manis sekali. Bagiku, bisa merasakan perasaan ini, adalah berkah di bulan ramadan.
Amalan Ramadan ala Ibu yang Punya Bayi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, bertabur pahala, berlipat-lipat banyaknya. Bahkan di bulan ini, ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan yakni malam lailatul qadar.
Nah, dengan keistimewaan seperti ini rasanya rugi kalau sampai kita melewatkan ramadan begitu saja.
Aku pun tak mau membiarkan Ramadan lewat begitu saja. Aku sengaja mengurangi kegiatanku di luar rumah, agar aku bisa mewujudkan target-target amalan ramadan yang aku buat. Syukur-syukur amalan yang aku lakukan selama bulan ramadan ini bisa berlanjut sampai ramadan sudah usai.
Target amalan ramadan yang aku buat nggak yang gimana gimana, biasa saja, sudah aku sesuaikan dengan kemampuanku yang saat ini tengah memiliki bayi. Tau sendirilah yah, kalau punya bayi itu rempongnya kayak gimana. *hahay.
Jadi target amalan ramadanku hanya melakukan amalan yang sudah aku lakukan sebelumnya dengan kuantitas yang lebih banyak dari hari-hari sebelumnya di luar ramadan. Seperti misalnya di hari-hari selain ramadan hanya ngaji qur'an selembar setiap hari, di bulan ramadan ini aku berusaha untuk minimal bisa ngaji 1 juz, syukur-syukur sehari bisa 5 juz. Bisa cepet khatam dan berkali-kali khatam. Sayangnya hal ini nggak bisa aku lakukan. Heuheu
Ehtapi ada amalan yang baru juga, sih. Seperti sholat tahajud. Karena kalau di hari-hari biasa, aku nggak pernah melakukan amalan yang satu ini. Alasannya karena aku parnoan. Kalau bahasa jawanya, wedian. Wedi dimunculin fenamfakan. Hehe.
Alhamdulillah di bulan ramadan ini, aku bisa melakukan sholat tahajud. Nggak parnoan juga. Karena di sini, jam 3 an gitu sudah ramai yang bangunin sahur-sahur. Seneng. Ngerasa ada temen sesama manusia. Hehe.
Pokoknya di bulan ramadan ini, aku bener-bener berusaha untuk memperbanyak amalan ramadan. Berharap mendapat berkah dari Allah hingga diampunkan segala dosa-dosa. Aamiin ya robbal'alamiin.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Postingan Populer
-
Idul Adha. Daging dimana-mana. Bingung mau dimasak apa. Akhirnya dibikin bakso saja. Yup, meluncurlah kami, daku dan suami, ke pasar, buka...
-
Satu atau dua hari sebelum lebaran biasanya para ibu rumah tangga, seperti kita-kita nih, sudah mulai mempersiapkan beraneka macam hidangan...
-
Sore itu, beberapa jam sebelum tiba masa aku melahirkan, aku masih jalan-jalan naik motor. Bersama dengan anakku, ken, juga suami. Di teng...
-
Hai Mam, Kamu, apa kabarnya nih ? Aku doain semoga energi positif melingkupimu amiin. Berasa kayak Roy Kiyoshi ni eikeh. wkwkwk. ...
-
Hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Bulan Ramadhan selalu jatuh di musim kemarau. Dimana matahari benderang sepanjang haru. Hawa pan...