Buka Bersama Bareng Keluarga atau Teman



Assalamu'alaikuuummm

Haihaimarehai tumhe mere jahe...*hahay

Gitu amat, kalimat pembukanya, Mak? Iye, abis nonton film india, jadi masih kebawa-bawa gitu. Hahaha. 

Oya, obrolan kita hari ini mau aku buka dulu dengan sebuah cerita tentang aku yang dapat komplen dari tetanggaku pas aku lagi nyapu halaman rumah. 
Tetanggaku tu bilang begini: "Mbak, kemarin koq nggak ikut buka bersama perumahan?"
"Suami saya sedang tidak di rumah, Bu. Jadi saya pasti kewalahan momong 1 bocah dan 1 bayi di acara bukber perumahan" jelasku 
"Seharusnya ikut aja, Mbk. Setahun pisan (setahun sekali)". 
"Njeh, ngapunten, Bu (iya mohon maaf Bu)" jawabku singkat. Setelah itu, si tetangga pun pergi meninggalkanku seorang diri dengan ekspresi yang menurutku agak nggak enak gitu sih. *hahay. 

Kepikiran nggak kalau dikomplen kayak gitu sama tetangga? Kalau aku sih nggak. Selow bae lah. Kalau kemusuhan eh dimusuhin juga aku bakal santai aja kayaknya. Karena dimusuhin atau ditemenin, nggak ada pengaruhnya dalam hidup aku. 

Terakhir, aku ikut buka bersama warga perumahan itu, sekitar tahun 2016 an, 3 tahun yang lalu. Lama juga, ya. Baru sadat eikeh, hahaha. 

Jujur, sebagai orang yang banyak memenuhi indikator introvert, aku nggak terlalu excited sama kegiatan bukber atau bukbar atau bubar gitu. Apalagi kalau nggak ada temen deket atau sahabat, beuggh, nggak bakal tertarik ikut. Karena apa? Aku pasti bakal mati gaya. Hahaha.

Tapi aku punya sih tip atau cara agar supaya nggak mati gaya saat orang introvert datang di acara bukber sendirian tanpa ada teman dekat. 



1. Kalau sudah buka puasa, dan orang-orang lagi pada ngobrol, sedangkan diri sendiri sendirian alias nggak punya temen ngobrol, maka sibukkanlah diri dengan ngemil makanan yang ada di sana. 



2. Kalau buka puasanya di suatu warung atau restoran atau halaman rumah seseorang dan orang-orang pada ngobrol sedangkan diri sendiri sendirian alias tidak punya teman ngobrol, maka carilah tempat yang bisa meluaskan pandangan ke sekitar. 



3. Sibukkan diri dengan gawai. *hahay
Bisa dengan chat sama sahabat, atau keluarga, trus main game, nulis, gambar, baca, nonton drakor. Bhahaha. 

Jadi kalau ada undangan bukber sama keluarga atau teman dalam satu waktu, aku milih bukber sama keluarga. Selain itu, biasanya, menu yang dihidangkan waktu bukber itu mantab betul. Kesukaan aku semua. Sambal beserta aneka cocolannya. 

Nah, kalau kalian gimana? Kalau ada undangan bukber sama keluarga atau teman dalam satu waktu, kalian pilih mana? 

Makeup Lebaran untuk Kulit Sawo Matang


Assalamu'alaikum

Haeeee
Kalian sudah pada mudik, belum? Mudikku insyaAllah 2 hari lagi. Dan dari sekarang sudah mulai nyicil kebutuhan yang akan dibawa selama mudik serta mikirin mau make up seperti apa pas lebaran besok. Terutama pas dateng ke acara reuni sekolah smp yang rencananya diadakan di H+4 lebaran. Dah, ini mah suasananya masih lebaran banget, yak. 

Rencananya aku mau pakai makeup natural gitu yang tentunya akan aku sesuaikan dengan warna kulit aku yang sawo matang. 

Eh ngomongin soal warna kulit nih ya. Aku dulu sempat dilanda nggak percaya diri punya kulit sawo matang. Karena menurutku waktu itu cantik itu ya yang punya kulit putih atau kuning langsat. Saking nggak percaya diri, aku sampai punya keinginan untuk berusaha membuat kulitku putih dengan memakai produk pemutih. *hahay

Seingatku, keinginanku punya kulit putih itu mulai perlahan hilang manakala suami, yang waktu itu masih jadi pacar, bilang gini: "Sudah, berhenti pakai pemutih, tuh urat di wajahmu kelihatan jelas, kan serem, sawo matang juga bagus, koq". *wakwaw. 

Oke, fix. Sejak saat itu, aku mulai berusaha menerima warna kulitku sendiri. Tidak ingin memiliki kulit putih lagi dan lalu mensyukuri warna kulitku ini.  Sebagai benteng pertahanan, aku pun mencari artis-artis yang tetap sukses meskipun punya warna kulit sawo matang. Segitunya, mak. Ya gitu dah. Hahaha

Balik soal makeup, yak. Jadi rencananya, aku akan hadir di reunian yang jatuh pas hari lebaran itu dengan pakai makeup yang natural aja. Emangnya bisa, make up, Mak? Bisa, kan banyak tuh tutorialnya, bisa dipelajarin. Justru yang bikin susah itu adalah mencari produk make up yang sesuai dengan warna kulit aku. Karena apa? Di tempat tinggalku sini, dominan yang dijual adalah produk makeup untuk yang memiliki kulit putih dan kuning langsat. Pilihan warna untuk dua tipe warna kulit tersebut lengkap banget. Sedangkan untuk kulit sawo matang sedikit banget. Tapi untungnya, sekarang ada online shop. Jadi yang nggak dijual secara offline, aku bisa cari di online shop. 

Lalu seperti apa sih, makeup lebaran untuk kulit sawo matang?

1. Pakai BB Cushion
Aku suka pakai ini. Lebih praktis. Kadang cukup pakai ini langsung cus aja keluar rumah gitu tanpa ngerasa perlu pakai bedak lagi. 

2. Pakai bedak tabur (optional)
Kata beauty blogger, kalau ingin make up kelihatan natural, salah satu caranya adalah pakai bedak tabur. Gitu. 

3. Lipstik
Aku suka pakai warna pink atau peach karena menurutku bisa memberikan tampilan bibir yang segar. Selain itu, menurut beauty blogger, kulit sawo matang yang tipenya warm undertone (seperti kulit aku) memang cocok banget pakai lipstik berwarna peach, orange kemerahan, dan nuansa cokelat.

4. Pensil mata
Aku lebih suka pakai pensil mata ketimbang maskara. Emang sih bikin belepotan tapi nggak tau seneng aja gitu. Pakai pensil mata ini adalah bentuk usaha aku biar mataku yang terlihat layu ini jadi kelihatan lebih segar atau mungkin garang. Hahaha.

Jadi seperti itulah makeup lebaran untuk kulit sawo matang versi aku. Sederhana banget, kan? Iyup, yang penting membuat tampilan wajah kelihatan lebih segar dan bersemangat. Udah gitu aja tujuanku pakai make up di hari lebaran. 

Sembari Nostalgia, Ini Cara Mengajarkan Anak Puasa Versi Ibukku




Buka puasa, pakai kurma.
Lalu sholat, bersama suami dan bocah bocah.
Assalamu'alaikum, buat Kalian para Mama.
Yuk tetap semangat, sebelum ramadan pergi meninggalkan kita. 

Kalimat terakhir bikin sedih, yak? Ho oh. 

Oke, hari ini tema challenge ramadan blogger perempuan adalah tentang Tips Anak Ikut Puasa. 

Tadi awalnya aku bingung lho mau nulis apa. Karena belum punya pengalaman soal ngajak anak puasa. Bisa aja sih aku nulis rencana yang bakal aku lakukan kalau nantinya anakku sudah paham soal ajakan berpuasa. Tapi nggak banget menurutku. Yakali mau share tips yang belum pernah dilakukan. 

Alhamdulillahnya nih, kebingunganku tidak berlangsung lama. Karena aku mau share cara ibukku mengajak aku puasa ajalah yah. Ya itung-itung sembari nostalgia masa kecil (100) sama ibuk. Dah, nulis gini aja, bikin perasaanku nano nano gitu, inget masa kecil yang maknyonyor banget. *hahay

Oke, flashback dimulai. 

Seingatku (dan sudah diiyakan sama ibuk), aku mulai ikut puasa saat kelas 1 SD. Waktu itu puasa setengah hari. Kemudian pas kelas 2, baru deh ikut puasa full. 

Kata ibuk, aku tipe anak yang kalau nggak disuruh makan ya nggak makan. Kalaupun makan, baru selesai sejam kemudian. Lamaaaa banget. Ku akui sih, aku memang begitu. Sekarang mungkin juga bakal begitu, bakal makan lama, kalau saja nggak diuber-uber soal urusan momong bocah. 

Ibuk juga bilang aku tipe anak yang oke-oke aja kalau diajak ini itu. (100) Nggak pernah protes secara frontal. Melainkan secara diam-diam. Dieeemmm aja nggak ngomong ngomong alias langsung ngambek gitu. Disuruh masuk TK, aku iya. Didaftarin SD pas 5 tahun, aku juga nggak nolak. Manut aja. 

Nah, dengan kondisi seperti ini, kata ibuk, tentu mudah mengajakku ikut berpuasa.

Namun, dengan kemudahan seperti ini, ibuk tidak mau mulai mengenalkan ibadah puasa saat aku masih tk yakni sekitar usia 4 tahun. Pertimbangan ibuk, di samping karena aku masih kecil, aku juga sering sakit saat itu. Selain itu, aku juga belum bisa memahami sesuatu dengan begitu mudah. Butuh penjelasan, contoh, dan sebagainya. 

Kemudian, begitu aku sudah bisa memahami sesuatu tepatnya kewajiban berpuasa di bulan ramadan, ibuk pun mulai mengajak aku berpuasa. 

Adapun Cara Ibuk Mengajak Aku Berpuasa adalah sebagai berikut:
1. Ibuk sering sekali membahas soal kegiatan ibadah puasa kepadaku. Mulai dari ngasih penjelasan apa itu puasa, sama apa yang didapatkan kalau kita puasa.
2. Ibuk kadang ngajak untuk ikut sahur atau buka puasa (yang ini lebih sering). Meskipun aku nggak puasa. 
3. Tahun selanjutnya, ibuk beneran ngajak aku puasa. Puasa setengah hari. Tentu, dengan iming-iming bakal dapat hadiah kalau bisa puasa setengah hari. 
4. Tahun selanjutnya, ibuk ngajak puasa full dengan iming-iming akan dibelikan sepeda. 

Sederhana kan, cara ibuk mengajak aku ikut puasa. InsyaAllah kalau anakku sekiranya udah kuat, aku bakal praktekin cara ini. 

Ah aku jadi ingat waktu awal-awal belajar puasa. Aku bolak balik ke kamar mandi buat kumur-kumur. Hahaha. 

Ikhtiar Agar Do'a Segera Dikabulkan sama Allah




Assalamu'alaikum

Haloo
Lohaaaa
Ahooooll
Olaaahhh

Mulai gaje
Hahahaha

Nggak lah. Gaje alias nggak jelasnya sudah beberapa hari yang lalu. Udah lalu banget malah. Sekarang alhamdulillah sudah sehat wal afiat lahir dan batin. Aamiin. Doain bertahan lama, yak. Ke-gaje-an tidak lagi datang menghampiri. Terutama di saat aku sedang kelelahan.

Ya, aku pernah merasa lelah. Lelah karena cobaan tak jua sirna. Awet bener ada di dalam kehidupan keluarga kecil aku. Bertahun-tahun. 

Selama itu juga sabar ku himpun. Usaha ku rangkul. Dan do'a kepadaNya selalu kulantun. 
"Robby, bawa kami segera keluar dari cobaan ini, sudah begitu tak tertahankan, hamba mulai lelah". 

Namun, apa daya, doa belum juga diijabah oleh Nya. Manusiawi bukan, merasa lelah saat menghadapi cobaan yang sudah berlangsung lama-lama. 

Kadang, kalau terbersit rasa lelah teramat sangat lalu kemudian memunculkan rasa ingin menyerah, aku alihkan dengan keyakinan bahwa Allah yang paling tahu kapan waktu tepat untuk mengabulkan do'a-do'aku. Itu saja yang aku ingat. Itu saja yang ku ulang-ulang. Karena itu menguatkan, menopang, dan memapahku dengan gemilang selama masa menanti doa dikabulkan. 

Selain mengalihkan pikiran yang nggak-nggak soal doa yang belum kunjung dikabulkan sama Allah, aku memilih untuk menyibukkan diri, berusaha kembali, lagi lagi dan lagi. Mending begini. Agar tak mengeluh, menggerutu di hati. Aku juga tak henti berdo'a, lagi lagi dan lagi. Karena sejatinya kemampuan sebagai seorang hamba, hanya bisa berusaha, berdo'a, berusaha lagi, berdoa lagi, dan lalu bertawakal kepada Allah. 

Di sela-sela kesibukan berusaha, aku juga meluangkan waktu untuk bermuhasabah. Merenungkan apa yang bisa aku usahakan agar Allah mau segera mengabulkan doa.

Hingga akhirnya aku teringat dengan nasihat Ust. Yusuf Mansur. Kata beliau, kalau ingin sesuatu, usahain, sambil sedekah yang diniatin karena Allah baru  lalu berdoa memohon kepada Allah agar berkehendak mengabulkan keinginanmu. Usaha, sedekah, do'a. Begitu terus. Terus begitu. 

Jadi, ternyata, ada tingkahku yang kurang, yakni kurang bersedekah. Kalaupun bersedekah aku tak pernah meniatkannya Agar Allah mau mengabulkan doa. Udah sedekah gitu aja. Sedekah biar dapat pahala dari Allah. Dan ternyata caraku belum benar. 

Sadar akan hal itu, aku pun segera memperbaiki usaha. Menambah aktivitas sedekah di dalam usahaku untuk mengambil hati, mendapat simpati hingga akhirnya Allah kabulkan doa-doaku. 

Berkah Ramadan Makin Terasa Melalui Aplikasi Ini




Assalamu'alaikuuummm.

Sudah masuk hari ke-20. Alhamdulillah busui ini bisa ikut puasa. Kemarin sempat bolong alias mokel karena tiba-tiba kepala keliyengan. Jadi daripada nanti lanjut sakit, aku memutuskan untuk berbuka saja waktu itu. 

Aku bersyukur sekali, karena masih diberi kesempatan sama Allah untuk beribadah di bulan ramadan. Terlebih di ramadan kali ini, adalah kali kedua aku berpuasa dalam keadaan menyusui. Senang, senang sekali. 

Iyup, rasa senang karena ramadan datang, meletup letup di dada. Entah gimana, rasanya serba mudah menjalani ibadah puasa, padahal seharusnya rempong ya, secara aku punya bayi dan juga bocah tanpa art tanpa nanny. Kadang ada sih, rasa lelah menghampiri, tapi nggak pernah singgah lama-lama. Hanya sekedar mampir lalu kemudian pergi. Kalau hari-hari biasanya, beugh, tiada hari tanpa ngomelin bocah sulungku. Hiks. Mungkin karena bapak bocah-bocah lebih lama berada di rumah kali, ya. Karena jam kerja yang berkurang selama ramadan. Yang biasanya pulang malam, kini jadi pulang siang. Iya, sepertinya karena itu. Karena ada bapak bocah yang bantu. 

Rasa lain yang aku rasakan selama ramadan adalah rasa menyenangkan bin membahagiakan. Kalau rasa ini, aku tahu betul sumbernya darimana. Ya apalagi kalau bukan disebabkan oleh sebuah aplikasi yang bikin usaha aku dan adekku semakin lancar jaya. Alhamdulillah. 

Usaha yang aku tekuni sama adekku adalah jualan baju. Sudah hampir setahun belakangan ini. Awalnya dulu jualan daster. Sekarang sudah merambah ke model-model baju yang lebih beragam. 

Kami berdua berbagi tugas. Aku bagian manajemen sedangkan adekku yang jiwa sosialnya tinggi dan tipe anak extrovert juga, memilih untuk menjadi bagian pemasaran. Namun kalau soal mencari baju mana yang mau dijual di toko, kami memilih untuk memutuskan bersama, diskusi berdua gitu. Sebagian besar, model baju yang kami pilih adalah model baju yang kekinian. Dengan ketentuan begini, mau nggak mau kami harus rajin cari informasi soal fashion yang sedang ngetren.

Nah, setelah mencari informasi, kami mulai mencari suplier yang menyediakan model baju seperti yang kami inginkan. Kadang, kami tidak bisa menemukan suplier yang menjual baju yang kami inginkan. Kalau sudah begini, pencarian kami alihkan ke e-commerce. Namun adakalanya kami mencari model baju di ecomerce lebih dulu sekalian melakukan survey harga. *hahay. Oleh sebab itu, untuk mempermudah pencarian kami, kami memutuskan untuk menginstal aplikasi e-commerce seperti shopee. 

Alhamdulillah, kami benar-benar terbantu berkat adanya aplikasi shopee ini. Nggak hanya terbantu soal mencari suplier namun juga mempermudah kami mendapatkan untung melalui program gratis ongkir yang selama ramadan ini, kami sudah menggunakan sekitar 10 an lebih voucher gratis ongkir shopee. Belum lagi diskon-diskon yang ditawarkan oleh toko-toko yang ada di shopee, beugghh, nyenengin banget. Syukur alhamdulillah, rasanya menyenangkan sekali, untung yang cuma 5000 hingga 10 ribu per baju jadi banyak karena baju-baju yang kami beli lewat aplikasi shopee sudah habis terjual semua. 

Alhamdulillah, alhamdulillah banget, aku banyak-banyak bersyukur, teramat bersyukur. Atas kemudahan dan kelancaran berpuasa sambil menyusui yang Allah berikan kepadaku. Dan atas kemudahan mengais rejeki di bulan ramadan ini. Sungguh terasa manis, manis sekali. Bagiku, bisa merasakan perasaan ini, adalah berkah di bulan ramadan. 


Amalan Ramadan ala Ibu yang Punya Bayi


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. 

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, bertabur pahala, berlipat-lipat banyaknya. Bahkan di bulan ini, ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan yakni malam lailatul qadar. 

Nah, dengan keistimewaan seperti ini rasanya rugi kalau sampai kita melewatkan ramadan begitu saja. 

Aku pun tak mau membiarkan Ramadan lewat begitu saja. Aku sengaja mengurangi kegiatanku di luar rumah, agar aku bisa mewujudkan target-target  amalan ramadan yang aku buat. Syukur-syukur amalan yang aku lakukan selama bulan ramadan ini bisa berlanjut sampai ramadan sudah usai. 

Target amalan ramadan yang aku buat nggak yang gimana gimana, biasa saja, sudah aku sesuaikan dengan kemampuanku yang saat ini tengah memiliki bayi. Tau sendirilah yah, kalau punya bayi itu rempongnya kayak gimana. *hahay. 

Jadi target amalan ramadanku hanya melakukan amalan yang sudah aku lakukan sebelumnya dengan kuantitas yang lebih banyak dari hari-hari sebelumnya di luar ramadan. Seperti misalnya di hari-hari selain ramadan hanya ngaji qur'an selembar setiap hari, di bulan ramadan ini aku berusaha untuk minimal bisa ngaji 1 juz, syukur-syukur sehari bisa 5 juz. Bisa cepet khatam dan berkali-kali khatam. Sayangnya hal ini nggak bisa aku lakukan. Heuheu

Ehtapi ada amalan yang baru juga, sih. Seperti sholat tahajud. Karena kalau di hari-hari biasa, aku nggak pernah melakukan amalan yang satu ini. Alasannya karena aku parnoan. Kalau bahasa jawanya, wedian. Wedi dimunculin fenamfakan. Hehe. 



Alhamdulillah di bulan ramadan ini, aku bisa melakukan sholat tahajud. Nggak parnoan juga. Karena di sini, jam 3 an gitu sudah ramai yang bangunin sahur-sahur. Seneng. Ngerasa ada temen sesama manusia. Hehe. 

Pokoknya di bulan ramadan ini, aku bener-bener berusaha untuk memperbanyak amalan ramadan. Berharap mendapat berkah dari Allah hingga diampunkan segala dosa-dosa. Aamiin ya robbal'alamiin. 

Cara Sederhana Mengatasi Bau Mulut Saat Berpuasa

Source google


Assalamu'alaikuuummm

Aku tu, suka berubah wujud eh sikap kalau pas puasa. Yang kalau pas nggak puasa, suka ngobrol suka diskusi ini itu sama temen sama keluarga atau sama suami gitu, berubah jadi lebih pendiam jarang ngomong. Hal ini karena aku khawatir bau mulutku menyerang mereka semua. *hahay. 

Jadi nih, kalau ada temen kalian yang sikapnya berubah pas puasa, mungkin salah satu penyebabnya seperti aku. Karena ia khawatir mulutnya mengeluarkan bau yang tak enak. Jadi jangan seudzon dulu, yak. 

Ya begitulah aku. Etapi kadang bukan karena khawatir bau mulut juga, sih. Melainkan lagi berusaha untuk hemat tenaga dengan nggak ngobrol atau nggak nimbrung diskusi. Hehe. 100
Nah, sikapku yang pendiam selama puasa, akan berubah setelah santap berbuka puasa.  

Dari artikel yang aku baca di ruangguru, bau mulut saat berpuasa disebabkan oleh beberapa hal antara lain sebagai berikut. 
1. Karena sisa makanan yang nyangkut di gigi atau lidah lalu membusuk. 
Pada saat mengunyah makanan, tentu berpeluang meninggalkan sisa makanan di gigi atau lidah. Baik itu tersangkut di sela-sela gigi atau menempel di area lidah. 
2. Dari karang gigi, atau gigi berlubang.
Memiliki gigi berlubang atau karang gigi, malah memperparah menumpuknya sisa makanan di area mulut. Bisa jadi double double baunya. *wadidaw.  
3. Produksi air liur atau saliva yang berkurang
Saat mengunyah, secara langsung kita memproduksi saliva. Nah, saat puasa, kita tentu tidak melakukan aktivitas mengunyah makanan tho. Maka produksi saliva pun jadi berkurang drastis. Saliva di sini nantinya berfungsi membantu proses mengunyah dan Saliva berguna untuk melembabkan mulut, sehingga dapat mencegah bau pada mulut kita.
4. Sistem pencernaan
Prof. Heriandi Sutadi yang merupakan spesialis kedokteran gigi anak, juga mengutarakan hasil penelitiannya. Menurutnya, cairan pencernaan akan tetap keluar meskipun tidak ada asupan makanan selama manusia berpuasa. Keluarnya cairan pencernaan tadi, berpengaruh pada lapisan perut kita, kemudian mengakibatkan munculnya bau makanan basi atau seperti bau busuk. 
5. Karena cadangan lemak pada tubuh
cadangan lemak pada tubuh kita juga melepaskan bahan kimia keton yang didorong keluar bersamaan dengan nafas, hasilnya mulut kita mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

Ada banyak ternyata penyebab bau mulut saat berpuasa. Tapi bukan berarti bau mulut tersebut tidak bisa dihalau hiyat ciyat gitu. Pasti ada caranya. 

Di detik health dijelaskan soal cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa. Mulai dari saat sahur yang dianjurkan untuk tidak makan makanan yang berbau, lalu memperbanyak.mium air putih, menggosok gigi juga lidah, kumur dengan obat kumur, dan tidak merokok. 

Oya aku juga punya cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa, lho. Gampang banget. Yakni, tutup saja mulut saat hendak berbicara atau mungkin tidak berkata kata sama sekali saat sedang berpuasa. Hehe. 

Jadi seperti itulah, penyebab dan cara sederhana mengatasi bau mulut saat berpuasa yang sudah aku praktekkan. Alhamdulillah ampun. Kalian jangan lupa dicoba juga, yak. Matur nuwuuuuunnnn. 


Ini Bedak yang Aman Untuk Ibu Menyusui


Assalamu'alaikuuummmm

Gimana kabar kalian hari ini, Teman? Lancar tho, puasanya? Dah semoga kita bisa berpuasa sampai selesai tanpa adanya hambatan seperti sakit, gitu. Aamiin. 

Tema #30daysramadhanchallenge yang ingin aku bahas kali ini di sini adalah tentang salah satu kosmetik yang merknya bernama Wardah. Merk satu ini bisa dibilang sudah populer banget alias sudah banyak yang kenal dengan Wardah. 

Aku sendiri pernah pakai produk wardah yakni bedak dan kadang juga pakai lipstick wardah. Alhamdulillah dengan menggunakan 2 macam wardah, aku merasa lebih percaya diri. Karena menurutku, aku jadi lebih kelihatan fresh gitu. 

Meskipun sedang menyusui, aku masih tetap menggunakan wardah. Karena faktanya produk wardah yang aku pakai ini aman digunakan oleh ibu menyusui. 

Informasi yang aku peroleh di website Wardah, di bagian tanya dokter, bahwa saat hamil atau juga menyusui, disarankan untuk menjauhi kosmetik yang memiliki kandungan berbahaya. Adapun kandungan berbahaya tersebut adalah sebagai berikut. 
Differin (adapelene)
Retin-A, Renova (tretinoin)
Retinoic acid
Retinol
Retinyl linoleate
Retinyl palmitate
Tazorac and avage (Tazarotene)
Salicylic acid
Beta hydroxy acid
BHA

Untuk kosmetik bedak wardah yang aku pakai, yakni bedak tabur Luminous Face Powder,  aku sudah mengecek kandungannya melalui komposisi. Adapun komposisi dari bedak ini adalah sebagai berikut:
Taic, Mica, Kaolin, Corn Starch, Zinc Stereate, Silica, Isopropyl Myristate, Hidrogen Dimethicone, Quaternium-15, Methicone, Fragrance, Aluminum Hidroxyde.


Seperti itu kandungan yang ada di bedak tabur wardah. Di komposisi tersebut tidak ada zat berbahaya yang seperti aku sebutkan di atas. Alhamdulillah. Nah dengan fakta seperti ini, bisa dibilang bahwa bedak wardah yang aku pakai ini yakni Luminous Face Powder, aman untuk ibu menyusui atau ibu hamil. 

Kenapa aku milih bedak Luminous Face Powder? Karena biar terlihat lebih natural,  kata beauty blogger seperti itu. Selain itu juga, memakai bedak tabur setiap hari tidak ada efek sampingnya seperti efek samping yang ada pada bedak padat apabila digunakan setiap hari. Efek samping penggunaan bedak padat terlalu sering itu adalah wajah bisa saja jadi rusak. Karena di dalam bedak padat terdapar sedikit foundation sementara foundation tidak boleh sering dipakai. Begitu informasi yang aku dapatkan dari salah satu beauty blogger. 

Untuk harga, terjangkau koq. Kalau di online kisaran harganya sekitar 30 ribuan.  Isinya banyak. Bisa dipakai sampai 3 bulanan. 

Nah, itulah sekilas bahasan soal merk kosmetik yang aku pakai, kosmetik yang aman untuk ibu menyusui. Semoga bermanfaat. Aamiin.  

Keseruan Momen Ramadan Masa Kecil Dulu



Assalamu'alaikummmm

Anak zaman now, memang beda jauuuuhhhh banget sama anak zaman old. Anak zaman now, khususnya di tempat tinggalku nih, selesai sholat tarawih pada ngumpul di warung-warung yang menyediakan wifi. Beberapa anak yang sepertinya nggak punya gawai, jadi penonton temannya yang main game di gawai. Jadi wajar kalau kampung rasanya jadi sepi. Jarang banget terdengar suara teriakan kehebohan-kehebohan anak saat main petak umpet, sepak bola mini, atau heboh main mercon. Mainan yang terakhir, not recomended. Bahaya soalnya. 

Kalau dulu, zamanku kecil nih, selesai sholat tarawih, pada ngumpul berburu tanda tangan imam tarawih. Setelah itu, ngikut tadarus dulu. Selesai tadarus, duduk-duduk makan jajan, suguhan bagi yang tadarus, sambil ngobrol cerita-cerita sama temen-temen. Kadang, kalau nggak ikut tadarus di masjid atau di musholla atau di tempat ngaji, kami ngumpul buat main petak umpet, atau main karet atau main gobak sodor. Kalau yang laki-laki biasanya main sepeda atau main sepak bola. Tapi ada juga sih yang main petasan atau bikin suara dentuman pakai bambu. Cuma aku nggak pernah ikut yang gitu-gitu. Karena nggak boleh ibuk. Jadi, bisa dibilang, dulu tu, rame gitu, semarak banget. 

Itu tadi, momen setelah selesai tarawih. Nah, saat bangun sahur juga nggak kalah seru, lho. Asli. Jadi beberapa jam sebelum sahur, aku dan temen-temen di kampung pada ngumpul gitu buat bangunin orang sahur. Ada yang bawa botol, piring seng, hingga galon. Kami keliling kampung. Pas tiba di depan rumah yang katanya angker waktu itu, kami pada kabur kocar kacir cepet-cepetan lari. Hahahaha. 

Untuk yang bangunin orang sahur, alhamdulillah, zaman sekarang masih ada yang begini. Anak-anak komplek pada ngumpul buat bangunin sahur. Kadang bawa peralatan dapur emaknya. Kadang bawa salon nyalain lagu dangdut lagi syantiek nya siti badriah. 

Tapi dari semua itu, yang paling berkesan bagiku tu momen ramadan saat di rumah. 

Jadi dulu kalau puasa, aku suka nyamperin ibuk pas masak. Nggak bantuin, cuma liatin ibuk masak, sambil nyium-nyium aroma masakan gitu. Begitu itu, rasanya seneng banget lho. Yaaa lumayan lah, bisa sedikit menghibur rasa kangen sama makanan setelah nggak ngicipin seharian. *hahay. 

Namun, bagi ibuk, tingkahku yang begitu adalah pertanda bahwa aku sudah mulai lapar pakek banget. Tapi emang bener gitu sih. Kalau udah masuk sore hari gitu, perutku terasa lapar tak tertahankan. Lemesssss banget. 

"Coba dipakai ngaji, nanti laparnya pasti hilang. Kalau di sini, kamu nanti tambah laper" gitu kata ibuk. 

Setelah ibuk bilang gitu, aku pun manut, ngikutin apa yang dikatakan ibuk. Saking pengennya ngilangin rasa lapar yang mulai kebangetan. Lalu aku bergegas berwudhu, pasang jilbab, pakai sarung, ambil qur'an trus ngaji deh, tadarusan. 

Ajaibnya nih, entah gimana, perlahan, rasa laparku hilang lho. Sejak saat itu, aku meyakini bahwa kalau aku dilanda lapar saat puasa, yang harus aku lakukan adalah berwudhu lalu ngaji. 

Saat sudah besar, aku pun sadar bahwa apa yang dilakukan ibuk adalah memberikan sugesti positif kepadaku. Karena faktanya ngaji atau tadarus sama sekali tidak menghilangkan lapar, melainkan mengalihkan fokus perhatian yang sebelumnya mikirin perut yang lapar berubah menjadi mikirin makharijul huruf al qur'an. 

Dah, ibuk ada ada aja. Tapi maulah aku tiru apa yang ibuk lakukan dulu padaku. 

Nah, kalau kalian gimana nih, gaes? Apa keseruan ramadan di masa kecil kalian? Ceritain donk. Pasti seru. 

Cerita Mudik Sedap Sedap Ngenes Naik Kereta Api Zaman Old


Assalamu'alaikuuuummm.

Nggak terasa, ya. Puasa sudah masuk ke minggu ketiga. Ini bertanda waktu mudik akan segera tiba. 

Senang, karena bentar lagi mudik. Tapi juga sedih, karena ramadan bakal pergi. Hiks. 

Tapi ya mau gimana lagi. Hanya bisa berharap dan berdoa semoga masih diberi kesempatan lagi sama Allah untuk bertemu Ramadan di tahun depan. Aaminn.

Oya, kalian tau nggak. Entah kenapa, kalau ngobrol atau mbahas soal mudik, seketika itu, aku jadi teringat sama momen mudik aku waktu kecil. Seruuuu, tapi ada ngenes-ngenesnya juga sih. Hahaha. 

Jadi bapakku tu asli orang Sidoarjo. Sedangkan ibuk orang Bali. Kalau lebaran, kami pasti mudik ke Sidoarjo. 

Dulu, kalau mudik, kami lebih sering pakai transportasi kereta api. Karena aku dan ibuk mabok kalau naik bis. 

Kalian pasti masih ingat, dengan kondisi kereta api dulu itu seperti apa? Banyak pedagang asongan di lorong-lorong gerbong kereta. Pelayanan yang nggak maksimal karena sering terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah penumpang dan kursi yang tersedia. Toilet dan gerbong-gerbong kereta yang kotor. Kalau sekarang kan, enak. Pedagang asongan sudah ditertibkan, pelayanan juga sudah maksimal? Dan sebagainya. 

Sekarang, untuk kereta jarak jauh, seperti kereta yang biasanya kami pakai mudik yakni jurusan Banyuwangi dan Gubeng Surabaya, semua penumpang dapat tempat duduk. Kalau dulu, apalagi pas musim-musim mudik, beugh jangan harap dapat tempat duduk deh kalau pesan tiket dadakan. Bisa-bisa berdiri sepanjang perjalanan. 
Cr. Kaskus

Beberapa kali, waktu mudik dulu, aku juga adek juga ibuk dan bapak, dapat tempat duduk di lorong kereta. Beberapa kali, tangan atau kakiku terinjak orang yang lewat. 

Kemudian, saat ngantuk tiba, aku hanya bisa menelungkupkan wajah di lutut dengan posisi kaki menekuk. Keinginan untuk tidur tidak akan bisa terwujud, karena dikit-dikit, setiap sekian menit pasti ada yang lewat lalu lalang seliweran di depan atau di belakangku. 

Sementara bapak, juga ibuk, berulangkali bertanya kepadaku, akan hal apa yang ingin aku beli, aku inginkan, aku keluhkan. Bapak ibuk juga menanyakan hal yang sama pada adekku.   

Meskipun begitu, tak ada kata keluhan keluar dari mulutku atau adekku. Pikirku waktu itu, ya mau gimana lagi, dapat duduk di bawah saja sudah alhamdulillah. Yang penting nanti, begitu sampai bapak berjanji akan mengajakku dan adekku untuk naik becak. 

Iya, aku ingin naik becak. Maklum, di bali nggak ada becak. Jadi ya aku excited banget waktu bapak menawarkanku naik becak sampai ke rumah mbahku. Sesederhana itu. 

Jadi ya begitulah cerita mudik waktu aku kecil dulu. Lebih tepatnya cerita mudik tentang naik transportsi umum kereta api

Ini Cara Ibu Rumah Tangga dapat THR Juga


Assalamu'alaikuumm

Bentar lagi, yang bekerja, pada dapet THR. Dududu, senangnyaaa, aku jadi mau juga. Minta, donk. Hehe. 

Terakhir aku dapet THR, sekitar 7 tahun yang lalu, waktu masih jadi guru honorer sama guru ngaji. Lama juga, ya. Kangen. Hahaha. 

Nominal THR nya nggak banyak, tapi bisa membantu menambal pengeluaran yang membludak demi menyemarakkan hari raya. Pengeluaran yang membludak itu, seperti beli kue, ngasih angpao ponakan yang masih cimut cimut, hingga pengeluaran untuk membuat rumah bersih dan apik. 

Selain dapet THR, para guru juga dapat parcel lebaran. Isinya gula pasir, beras, minyak goreng, sirup marjan dan kue kering. Alhamdulillah. 

Bapak dan ibuku yang juga seorang guru, juga dapat parcel. Isinya juga hampir sama. Jadi, alhamdulillah, kami tidak perlu membeli kue kering lagi. Atau kalaupun beli, juga nggak banyak. 

Sejak berhenti jadi guru, tentu momen dapat THR pun tidak bisa kurasakan lagi. Kalaupun aku ingin merasakan dapat THR lagi, aku harus kembali bekerja dan meninggalkan profesi sebagai ibu rumah tangga. Tapiiiii, nggak ah. Masa' alasan kembali bekerja cuma karena ingin merasakan dapat THR lagi. Nggak mbois la yah. 

Nah, kalau ingin dapat THR lagi namun tetap tidak meninggalkan profesi sebagai ibu rumah tangga, caranya mudah koq. Apa? Tinggal minta THR dari suami, kan? Nggak, nggak gitu caranya. 

Adapun cara bagi ibu rumah tangga agar dapat THR juga adalah dengan membuat tabungan khusus untuk hari raya atau menabung untuk hari raya. 

Aku melakukan hal ini, menabung untuk bekal hari raya. Sengaja, aku sisihkan uang belanja setiap hari agar dapat banyak THR nanti. 

Namun, aku tidak menabung sendiri. Karena kadang ku tak sanggup menahan gejolak ingin beli-beli.  Jadi aku memilih untuk menabung di koperasi yang di dalamnya ada program Tabungan Hari Raya. Aku juga ikut Tabungan Hari Raya yang diadakan oleh warga RT di tempat tinggalku. 

Memang, sekarang tu gampang banget menemukan kelompok-kelompok yang mengadakan tabungan hari raya gini. Dan nasabahnya juga banyak. Tapi meskipun begitu, tetap harus hati-hati kalau mau ikutan nabung-nabung gini. 

Bagiku, menabung untuk hari raya ini, sama sekali tidak terasa memberatkan. Karena minimal nabung perhari adalah Rp. 10.000. Kalau ingin dapat THR banyak, ya menabungnya juga harus banyak. Jadi tergantung kemauan dan kemampuan masing-masing. 

Alhamdulillah dengan ikut tabungan hari raya di 2 tempat yang berbeda, membuat aku amat siap menyambut datangnya hari raya. Asli. 

Kalau kalian gimana, nih? Sudah dapat THR, belum? 

Pilihan Gaya Rambut untuk Ibu Menyusui


Assalamu'alaikuuummmm

Alhamdulillah, aku baru saja selesai beres beres rumah, bersih bersih, nyapu nyapu gitu. Capek? Lumayan. Laper? Yok i lah, namanya juga lagi puasa *hahay.

Tapi itu semua teralih, begitu aku lihat gerombolan rambut yang menjadi satu sama debu-debu kotoran kotoran yang berhasil tersapu. Banyak bener, lho, astaga. Dan sebagian besar rambut rontok itu ukurannya panjang gitu. Jadi ketahuanlah yah, siapa pemilik rambut rontok itu. Yang tak lain adalah diriku.  Hadehh. 

Aku nggak kaget sih dengan banyaknya rambutku yang rontok. Karena aku sudah pernah mengalami hal ini. Dulu, waktu menyusui anak pertama. Dan sekarang terulang kembali waktu menyusui anak kedua. 

Apabila dilihat dari sudut pandang dunia media, rambut rontok saat menyusui adalah hal yang normal. Kondisi ini biasanya akan terjadi selama beberapa bulan awal sejak melahirkan, bahkan kadang hingga satu tahun. Namun seiring berjalannya waktu, keadaan ini akan membaik dan rambut akan kembali tumbuh normal.

Kerontokan rambut setelah melahirkan atau saat menyusui merupakan kondisi yang erat kaitannya dengan kadar hormon di dalam tubuh. Hormon estrogen yang sebelumnya meningkat saat hamil, lalu kemudian kembali menjadi normal setelah melahirkan.  Seperti itu, yang dijelaskan di artikel alodokter.com. 

Ada beberapa saran atau cara mengatasi rambut rontok saat menyusui. Mulai dari memperlakukan rambut dengan lembut, mengurangi penggunaan pengering dan pelurus rambut, memakai kondisioner atau vitamin rambut hingga mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin. 

Selain menjalankan cara di atas, aku juga menggunakan caraku sendiri yang sudah aku terapkan di masa menyusui anak pertama dulu. Alhamdulillah cara ini berhasil mengurangi tumpukan rambut rontokku. 

Cara mengatasi rambut rontok yang dialami ibu menyusui versi aku adalah dengan memangkas atau memotong rambut menjadi jauh lebih pendek. 

Biasanya, sebelum rambut dipotong, mbak-mbak salon nanya soal gaya rambut yang aku mau. Dan biasanya  juga, setelah bertanya seperi itu, mbak mbak salon memberikan poster yang berisi foto-foto aneka macam gaya rambut. 

Lalu seperti apakah gaya rambut untuk ibu menyusui versi aku. Cekidot, yak. 

1. Gaya rambut bob nungging

2. Gaya rambut messy hair cut


3. Gaya rambut curly wave


4. Gaya rambut pixie cut


Di antara gaya rambut tersebut, pilihanku jatuh ke gaya rambut bob nungging.  Alhamdulillah, dengan gaya rambut begini, selain bikin rambut rontokku berkurang, juga membuat tampilanku kelihatan lebih fresh dan lebih cubby, menurut testimoni suami *wajajaja...

Nah, di antara pilihan gaya rambut di atas, mana yang kalian pilih, Gaes? 


Tutorial Hijab Simpel untuk Ibu Menyusui Agar Terlihat Fresh dan Trendy

Assalamu'alaikuuummmm

Sejak menyusui, aku jadi mikir sekian kali kalau diajak pergi-pergi. Selain karena khawatir merasa nggak nyaman saat menyusui, aku juga nggak percaya diri. Hahay.

Iya, sama seperti sebelumnya, waktu menyusui anak pertama. Aku juga merasa nggak percaya diri gitu kalau keluar rumah. Aku merasa penampilan aku bikin mata orang sepet. Acakadul dan jauh dari kata trendy. Iya, aku merasa gitu. Rasanya, busui tampil trendy, hanyalah mimpi. *wadidaw

Memang, sih. Soal penampilan, yang paling utama adalah, merasa nyaman. Tapi kalau karena penampilan trus jadi dilihatin orang, jadi pusat perhatian, tentu ini nggak bikin nyaman juga, tho? Alhasil, karena hal ini, aku jadi jarang keluar rumah, bisa dihitung kancing lah.

Aku baru keluar rumah jika memang ada urusan penting semisal kuliah. Kalau sudah begini, ya mau nggak mau aku harus menyisihkan rasa khawatir dan rasa tidak percaya diri aku. Selain menyingkirkan rasa-rasa itu, aku juga berusaha berpenampilan yang fresh yang sekiranya nggak bikin mata sepet bagi yang memandang aku baik memandang secara sengaja ataupun nggak sengaja *hahay.

Salah satu cara untuk membuat penampilan ibu menyusui, khususnya yang berhijab seperti aku ini, terlihat lebih fresh bahkan trendy adalah dengan memodel-modelkan hijab, atau memakai gaya hijab yang lagi tren saat ini. Dengan cara ini, meskipun baju yang dipakai itu-itu saja, atau bahkan sudah ketinggalan zaman atau mungkin sudah mbulak kusam warnanya, akan teralihkan dengan gaya hijab yang dipakai mengikuti tren saat ini.

Aku sendiri punya pilihan gaya hijab yang aku pakai pas keluar rumah atau ikut acara penting. Gaya hijab yang aku pilih, menurutku, dapat membuat penampilanku lebih fresh dan trendy. Tentunya, gaya hijab yang aku pilih tidak belibet alias ribet dan nggak membutuhkan banyak peniti. 

Lalu seperti apa, sih, pilihan gaya hijab versi aku. Oke deh, berikut aku jentrengin pilihan gaya sekaligus Tutorial Memakai Hijab untuk Ibu Menyusui Agar Terlihat Lebih Fresh dan Trendy.

1. Variasi Gaya Hijab Segi empat

Tutorial 1






Tutorial 2





Tutorial 3





Oya tutorial ini aku dapatkan dari channel GN Hijab yang sudah aku pilah pilih dan sekiranya cucok untuk ibu menyusui. Kalau kalian ingin tahu lebih banyak, silakan mampir ke Channel GN Hijab yak. Subscribe langsung juga boleh biar bisa ngikut update an dari GN Hijab

2. Gaya Hijab Pashmina

Tutorial 1





Oya tutorial ini aku dapatkan dari channel Sari Indah Pratiwi yang sudah aku pilah pilih dan sekiranya cucok untuk ibu menyusui. Kalau kalian ingin tahu lebih banyak, silakan mampir ke Saritiw yak. Subscribe langsung juga boleh biar bisa ngikut update an dari Saritiw

Nah, itu tadi gaya hijab pilihan aku lengkap dengan Tutorial Memakai Hijab untuk Ibu Menyusui Agar Terlihat Lebih Fresh dan Trendy.

Btw di antara pilihan gaya hijan di atas, kamu suka yang mana, Teman?

Hanya Modal Smartphone, Ini 7 Cara Memotret Makanan Berkualitas


Zaman sekarang kita melihat banyak sekali orang yang suka memotret makanan sebelum mereka menyantapnya. Itu bukan hal aneh lagi, kan? Rasanya sudah seperti ritual yang harus dilakukan sebelum makan. Hehehe. Memotret makanan bukan hal terlarang kok, kita bebas mau memotret makanan apapun yang kita miliki. Termasuk saya yang suka memotret makanan yang keliatannya bagus untuk difoto.

Tapi pernah nggak kalian merasa kalau foto yang kita ambil ternyata nggak sesuai dengan ekspektasi alias jomplang sama foto-foto makanan yang sering kita lihat dari para food blogger. Bahkan hanya secangkir kopi saja bisa kelihatan sangat indah.

Tenang saja, kita juga bisa kok menghasilkan foto makanan yang cantik-cantik seperti para food blogger itu. Nggak harus pake kamera professional, kita bisa memanfaatkan kamera smartphone yang kita punya untuk memotret makanan jadi hasil karya yang indah. Begini caranya:

1. Gunakan cahaya natural


Cahaya adalah hal utama yang harus kita perhatikan saat akan memotret makanan. Walaupun hanya menggunakan kamera smartphone, kita masih bisa menghasilkan foto yang bagus kalau sumber cahayanya sesuai. Cahaya yang datang dari jendela adalah salah satu contoh pencahayaan yang natural untuk memotret makanan. Efek yang dihasilkan dari cahaya ini bisa membuat foto terlihat cantik.

Selain menggunakan cahaya natural, kita juga bisa menggunakan teknik pencahayaan artificial atau cahaya yang kita ciptakan sendiri. Misalnya dengan menggunakan lampu LED yang diletakkan di sisi makanan atau di atas makanan secara vertical.

2. Memahami perspektif


Biasanya perspektif foto makanan pada umumnya dipotret dari sisi atas, tapi ini nggak berlaku untuk semua makanan. Kalau makanan kita terdiri dari beberapa bentuk seperti cupcake misalnya, maka foto dari angle atas akan memberi efek tiga dimensi. Sedangkan kalau makanannya di dalam mangkok maka pilihan terbaik adalah memotret dari sisi kiri atau kanan.

3. Menata Makanan


Menata makanan bukan hal sembarangan kalau ingin memotret makanan dengan baik. Dalam hal ini penataan makanan akan berkaitan dengan warna, penyajian, hiasan dan latar belakang yang sesuai. Contohnya komposisi piring putih besar dengan hiasan berwarna hijau. Perhatikan kecocokan warna sebelum memotret supaya hasilnya nggak mengecewakan.

4. Waktu yang Tepat


Untuk mendapatkan hasil gambar yang baik, pastikan kita memotret makanan dalam keadaan panas atau baru disajikan. Jadi, makanannya masih terlihat fresh.

5. Penyuntingan



Kalau merasa foto masih kurang sempurna, kita bisa memanfaatkan beberapa aplikasi yang mudah dan memiliki hasil yang bagus untuk menambah efek pada foto makanan tersebut agar terlihat lebih menarik.

6. Kuantitas Objek



Satu porsi makanan biasanya akan terlihat lebih baik di foto daripada makanan yang terlalu penuh. Satu porsi makanan akan memberi kesan lebih spesial dan menarik, serta tidak banyak komposisi yang membuat foto jadi terlihat penuh.

7. Kualitas Objek


Memotret makanan yang akan dishare ke sosial media ataupun portal lainnya lebih baik dipilih dulu dengan cermat. Pilihlah makanan yang berkualitas, baik dari segi penampilan maupun rasanya. Karena foto yang kita share bisa mempengaruhi opini publik.

Bukan hanya makanannya yang harus berkualitas, kamera smartphone yang digunakan untuk memotret harus berkualitas juga. Supaya hasil gambarnya terlihat lebih jelas dan tajam, serta efek yang diberikan pun akan menambah nilai estetika dari makanan tersebut.


Salah satu smartphone berkualitas yang bisa jadi pilihan untuk memotret makanan adalah OPPO F11 yang memiliki kamera belakang ganda beresolusi 48MP+5MP dengan lensa 6P dan bukaan lensa f/1.79 menawarkan hasil gambar berkualitas 48MP yang sangat jernih, serta potret sempurna meski dalam kondisi minim cahaya saat menggunakan Ultra Night Mode dan Dazzle Color Mode. Kamera AI yang telah ditingkatkan mampu mengenali 23 jenis pemandangan. Cocok sekali kan untuk memotret makanan yang cantik dan menarik.

Lebih lanjut tentang OPPO F11 : https://www.oppo.com/id/smartphone-f11/


Begini Efek Masak ketupat Pakai Panci Presto

Assalamu'alaikuuummm..

Beberapa hari ini, di daerah tempat tinggal aku rasanya panas, gitu. Hujan sudah jarang banget turun. Atau memang sudah masuk musim kemarau, yak? Dah, panas-panas gini, pas puasa, bawaanya pengen nempel lama-lama di ubin rumah, adeemmmmm. *hahay.

Sayangnya, aku nggak bisa nempel lama-lama di ubin lantai rumah, karena semua bagian lantai rumah sudah diakuisisi sama anakku. Dia jadiin arena balap mobil-mobilannya atau dia jadiin tempat buat oret-oret buat menggambar. Ya gitu lah bocil. Mamak ngalah aja lah. Tho cuma gitu doank kan.

"Ma, bangun" kata anakku setiap kali  mendapati diriku yang tak kunjung bangkit dari kelesotan di lantai.

"Ma, bangun, masak ini ma, ketupat yang ken bikin di sekolah".

Auto kaget denger perkataan bocah. Secara aku tu paling males kalau berurusan dengan masak ketupat. Alasanku adalah karena butuh waktu lama untuk masak ketupat. Bisa sampai 3 hingga 4 jam, lho. Busyet banget, kan? Ho oh.

Lagian kenapa juga sekolah udah ngajarin bikin ketupat dari sekarang, kan lebaran masih lama, baju baru aja belum punya, hehe.
Gambar dr ikoma.com

Tapi nggak apa-apalah yah, malah seharusnya seneng tho sudah dikenalin sama sekolah gimana cara ngisi ketupat. Jadi pas saatnya bikin ketupat nanti, bisa langsung aja ngajakin bocah bikin ketupat alias nggak pakai ngenalin dan ngajarin lagi. Yoyoi.

Baca juga : 4 merk panci presto

Ada dua cara bikin ketupat yang aku tahu. Dua cara ini sebenernya hampir sama. Yang membedakan hanya alat yang digunakan. Yang satu pakai panci biasa. Yang satu pakai panci presto. Etapi durasi masak ketupatnya juga beda sih. Kalau pakai panci biasa, memasak ketupat membutuhkan waktu 3 hingga 4 jam. Sedangkan kalau pakai panci presto, membutuhkan waktu 1.5 jam paling lama. Mantab, kan? Hemat waktu, dan hemat gas lpg.

Lalu cara masak ketupat pakai panci presto seperti apa, sih? Cekidot di bawah yak.

Cara Masak Ketupat Pakai Panci Presto.
Siapkan Ketupat yang sudah diisi beras. 
Isi panci presto dengan air. 
Perkirakan air yang dimasukkan ke panci presto dapat membuat ketupat tenggelam sempurna. 
Didihkan air yang ada di dalam panci presto. 
Setelah mendidih, masukkan ketupat ke dalam panci presto. 
Untuk durasi waktu, menurut beberapa pakar masak ketupat, membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 1.5 jam. 

Sebelum ibuk aku punya panci presto, kami bikin ketupat pakai panci biasa. Cuma ya gitu, lama banget. Kalau masaknya nggak lama, kata ibuk aku, ketupatnya jadi nggak awet alias rawan basi.

Tapi, lama-kelamaan, kebiasaan ini berubah. Kami memilih beli daripada masak ketupat. Milih praktisnya, gitu.

Alhamdulillahnya juga, nih. Setiap lebaran, selalu ada ketupat di rumah. Cuma temannya ketupat yang beda-beda. Kadang ketupat duet maut sama opor. Kadang ketupat duet maut sama sayur lodeh. Kadang ketupat duet maut sama bakso. Hingga duet maut sama rujak cingur. *hahay.
Dan ini beberapa pilihan teman makan ketupat.



Jadi, seperti itulah kiranya cara masak ketupat pakai panci presto. Gampang dan cepet. Recomended. Monggo dicoba ya manteman. Kalau belum punya panci presto, ya monggo beli. Sekarang kan lagi banyak promo nih di tempat-tempat belanja online, kali aja dapet panci presto yang kece dengan harga yang bikin tersenyum hehe alias dapat harga yang murcek. Semangat ya, Ges.

Cara Agar Gigi Tetap Bersih dan Putih Meski Doyan Ngopi

Assalamu'alaikummmmm.

Siapa yang abis makan berat langsung ngantuuuukkkk?
Aku aku aku
*lah diri sendiri *hahay.

Yup, seringkali aku seperti itu. Mungkin karena efek kenyang kali ya, jadi bawaannya pengen rileks gitu, rebahan, leyeh-leyeh, trus tiduran. Apalagi pas ramadan gini. Beuughhh. Godaan tidur setelah buka puasa makan besar makin menjadi jadi.

Biasanya, kalau ngantuk setelah makan dan sudah tidak ada yang perlu dikerjakan, aku molor beneran. Namun sekarang karena punya bayi, maka aku nggak bisa sebebas itu kecuali si bayi tidur pada jam segitu. Tapi hampir jarang sih bayi tidur di jam jam itu. Jadi ya udah, mau nggak mau harus menguatkan mata untuk tidak tidur rebah setelah makan besar.

Nah demi bisa tetap melek setelah berbuka puasa dengan makan besar, maka aku memutuskan untuk minum kopi hitam.

Aku suka banget kopi hitam daripada kopi yang dicampur-campur gitu. Selain aromanya yang menggoda, rasanya yang khas, kopi hitam juga mampu membuatku terjaga. Wajar, mengingat kandungan kafein pada kopi hitam lebih tinggi dari kopi yang campur-campur gitu.

Namun, sayangnya, mengkonsumsi kopi dapat membuat gigi nampak kuning? Dari HelloSehat, Zat tanin yang terkandung dalam kopi, merupakan jenis senyawa polifenol yang dapat pecah dalam air. Tanin ini menyebabkan senyawa warna dalam kopi lebih mudah menempel di gigi. Senyawa warna ini kemudian terus menetap di gigi sehingga mengubah warna gigi. Gigi pun berubah warna menjadi lebih kuning dibandingkan dengan gigi orang yang tidak suka minum kopi.

Selain tanin, senyawa lain dalam kopi yang membuat perubahan warna gigi mudah terjadi adalah asam. Asam dalam kopi dapat membuat enamel gigi menjadi lebih lunak dan kasar, sehingga noda lebih mudah menempel dan mengubah warna gigi.

Waktu pertama kali tahu info ini, aku sempat galau, bingung mau mutusin tetep ngopi dengan resiko tercipta warna kuning di gigi atau nggak ngopi dengan resiko jadi nggak 'awas' waktu momong bayi.

Namun di antara dua pilihan tersebut, nggak ngopi lebih besar akibatnya dibanding yang ngopi. Iya, tho? Kuning gigi karena ngopi bisa dikurangi kekuningannya. Caranya adalah pakai cara manual atau cara instan dengan memberi veneer.

Yang paling aku pengen sih, veneer gigi. Lebih praktis. Nggak perlu lama-lama hanya untuk ingin gigi kelihatan putih bersih. Tapi ya gitu, harganya boooo', nggak ramah di kantong aku. *hahay

Ada cara alami yang dapat memutihkan dan membersihkan gigi. Caranya cukup mudah dan praktis, hanya mungkin perlu waktu agar cara ini bener-bener menunjukkan hasil sempurna gigi bersih dan putih bersinar kinclong ting.

Nah cara alami yang gampang dan mudah tersebut adalah dengan cara mengunyah atau menggosokkan buah. Rinciannya sebagai berikut yak.

Daftar Buah untuk membersihkan atau memutihkan gigi dengan cara mengunyah buah tersebut.
1. Apel
2. Pir
3. Nanas
4. Worte
5. Dsbg

Daftar Buah untuk membersihkan atau memutihkan gigi dengan cara menggosokkan buah tersebut.
1. Kulit pisang
2. Strawberry
3. Kulit jeruk
4. Dsng

Nah itulah beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat gigi menjadi putih atau membuat gigi bersih. Sejauh ini aku baru praktek menggunakan kulit pisang. Hasilnya lumayan. Gigi jadi bersihan.

Kulit Putih atau Kulit Sehat?

Assalamu'alaikum

Beberapa waktu yang lalu, aku lagi main ke rumah mertua. Pas aku lagi asyik gendong anakku nuha, ada ibu-ibu yang gendong bayi perempuan nyamperin aku trus si ibu bilang gini sambil ngelihatin nuha:"Putih banget ya, nggak apa-apa wes, kan ada pemutih". *Lah

Asli, aku speechless, nggak bisa berkata-kata saking kagetnya si ibu bilang gitu. Si anak masih baby, udah mikirin gimana caranya bikin kulit bayinya jadi putih.
Mbok ya, bersyukur, bayinya lahir dalam keadaan sempurna. Ee malah berniat ngubah warna kulit bayinya. Ah iya, mungkin si ibu tersugesti kalau cantik itu adalah gadis-gadis yang punya kulit putih. Ya udahlah yah, terserah si ibu, mikirin kejadian itu mah malah bawaanya pengen julid berjilid-jilid.

Memang, terutama di negeri ini, masih kental dengan anggapan bahwa cantik itu putih. Padahal ini nggak berlaku mutlak. Ada koq yang kulitnya sawo matang, tapi bikin mata pengen terus-terusan memandang. Seperti aku, gitu. *auto pada muntah. Hahaha.
Kajol, misalnya.

Entah sampai kapan, anggapan ini akan berlangsung. Tapi sepertinya akan bertahan lama, sih. Mengingat para entertaint yang nongol di tv, pada berlomba-lomba memiliki kulit putih. Sedangkan tv adalah salah satu sumber hiburan, pusat informasi, yang sebagian besar dimiliki oleh penduduk negeri. *nah loh.

Kalau aku ingat-ingat, Aku sendiri pernah masuk dalam barisan orang yang ingin putih. Gara-gara apa, cobak? Biar suami, yang waktu itu masih jadi pacar, makin cinta sama aku.
Hahaha.
Segitunya, ya.
Maklumiiinnn, masih abegong kala itu.

Etapi aku nggak lama berada di barisan ini, koq. Aku segera keluar setelah mendengar komentar begini dari doi:"Jangan putih-putih ah, serem, urat-urat di wajahmu pada kelihatan". Zoooooonnkkkkk.

Sejak saat itu, aku nggak pernah pakai produk pemutih wajah. Aku jadi apa adanya aku aja, si pemilik kulit sawo yang kematengan. *hahay.

Saat ini, aku lebih memilih untuk fokus menjaga kulit agar bisa senantiasa sehat daripada terobsesi ingin putih. Karena dipikir-pikir, lebih banyak menimbulkan manfaat punya kulit sehat daripada kulit putih. Kulit putih mungkin manfaatnya hanya bikin makin percaya diri. Tapu kalau kulit sehat, manfaatnya adalag seperti di bawah ini:.
Kulit yang sehat akan memiliki kemampuan untuk bertahan dari radikal bebas yang kehadirannya dapat mengundang penyakit.
Kulit yang sehat membuat tampilan wajah jadi enak dilihat. Karena biasanya kulit yang sehat akan nampak glowing natural.
Kulit yang sehat juga dapat menimbulkan rasa percaya diri.
Dan sebagainya.

Dan untuk yang ingin berkulit putih. Pakailah cara yang benar. Jika memang memakai produk pemutih, pastikan produk tersebut memiliki izin bpom. Jangan asal pakai, hanya demi cepat jadi putih. Yakali kalau hasilnya beneran putih, la kalau nggak, gimana? Atau kalau malah jadi yang nggak nggak, gimana?  Maknyonyot kan jadinya.

Make Up untuk Ibu Menyusui yang Berhijab

Assalamu'alaikum

Kali ini kita ngobrol soal make up yuk. Spesifiknya, makeup untuk ibu menyusui.

Kenapa tiba-tiba mbahas make up, Mak? Ya, buat referensi lah, trus bisa dipraktekin di tanah kelahiran saat pulang mudik lebaran. Ya minimal makeup yang bikin aku nggak kelihatan lusuh amat gitu pas mudik. Cukuplah di tanah rantau saja tampil kumus kumus bladus karena wajah penampilan yang nggak pernah aku urus.

Dari dulu aku memang cuek banget soal penampilan. Dan hal ini pun makin menjadi manakala suami bilang kalau menaruh hati padaku karena inner beauty.

Padahal sebenernya aku ngarep suami punya jawaban gini: "Aku suka karena kamu ada manis-manisnya gitu tapi yang lebih utama karena inner beauty". Nah cucok kan jawaban kayak gitu. Bikin aku sedikit percaya diri lah soal penampilanku dan tentunya bikin aku terlecut untuk mempertahankan kemanisan aku ((KEMANISAN)). Bahahaha.

Oke skip soal jawaban suami aku yang zuzur afa adanya.

Tapi lebaran kali ini, rasanya aku pengen tampil beda. Biar apa? Biar pada pangling, atau malah biar nggak ada yang kenal, biar nggak ada yang nanyak nanyak yang bikin kesal, biar nggak ada yang ngajak halal bihalal reunian. Mudik kali ini, rasanya aku ingin tenang tanpa adanya hal hal yang mengganggu perasaan. *wakwaw

Ehtapi nggak mungkin hal itu terjadi. Nggak mungkin karena make up aku jadi tidak dikenali. Lawong LL aja yang katanya udah operasi plastik bisa dikenali oleh para netizen budiman. Jadi ya sudahlah yah, berhenti ngayal yang aneh-aneh mak. Bangun mak bangun. Wkwkwkwk.

Dah, apapun yang terjadi pas mudik nanti, entah bikin enak atau bikin eneg, hadapi sajolah mamak.

Uh see uuppppp

Jadi, gimana? Mau tetep make up an nggak, nih, pas lebaran besok? Teteplah.

So, pokoknya besok pas lebaran aku mau tampil beda, aku mau make up an. Yang pasti, kalau aku jadi pakai make up, aku mau make up untuk ibu menyusui yang natural aja dan mudah pengaplikasiannya bagi pemula seperti aku.

Lalu seperti apa make up untuk ibu menyusui yang rencananya bakal aku pakai saat lebaran nanti?  Cekidot di bawah yak.

1. Alis
Sudah 2 orang yang pernah mendandani aku mengatakan bahwa alisku seperti ulat bulu, tebal dan gondrong. Dan aku pun mengiyakan hal itu. Karena kenyataanya memang gondrong sekale.  Oleh sebab itu, kalau aku jadi pakai make up, aku mau menata alisku jadi lebih rapi. Setelah itu baru aku gambar menggunakan pensil alis mengikuti bentuk dari alisku sendiri. Terakhir, aku akan menggunakan kuas khusus alis untuk membuat alisku tetap terlihat natural. Kelihatan nggak diapa-apain padahal diapa-apain. Hahay.


2. Wajah
Selama hamil hingga menyusui saat ini, wajahku membulat sempurna. Meskipun begitu aku tidak ingin meniruskan pipi. Karena yang paling pengen aku tiruskan adalah perut yang semakin mendonat. *hiks.

Untuk bagian wajah, yang pasti aku akan membersihkannya terlebih dahulu. Lalu pakai bedak tabur yang warnanya seperti kulit aku. Sudah gitu ajalah.

Menurut para pakar make up, memakai bedak tabur dapat membuat kelihatan tetap natural.

3. Mata



Hari-hari biasanya, aku pakai pensil mata. Sebagai usaha aku, agar tetap kelihatan ganas eh kelihatan segar maksudnya, nggak terlihat lesu. Tapi ya gitu, sering cepat hilang. Jadi mungkin aku mau pakai maskara saja, atau ganti pensil mata yang lebih mantab dari yang aku punya sebelumnya.

4. Bibir



Nah untuk area bibir, rencananya aku mau minta lipstick adek aku yang kebetulan aku suka banget sama warnanya yang pink kalem atau peach. Ada juga yang warna blewah.

Jadi seperti itulah kiranya, rencana make up yang akan aku pakai pas aku mudik atau pas lebaran. Make up simple yang aku rasa cocok untuk ibu menyusui terutama cocok untuk ibu menyusui yang berhijab seperti aku.
***

Gambar dr idntimes
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo