![]() |
Beli celana siken ini di Tokopedia |
THR Lebaran Anak, Dihabiskan atau Ditabung ?
Jangan Biarkan Suami Sendirian di Dapur
Koq Nggak Sekolah ? Mau Jadi Apa ?
Dah, julid amat komentarnya yak *hahay.
Tapi, dimanapun itu, bagaimanapun keadaan kita, pasti akan ada saja yang berkomentar. Termasuk komentar nyinyir nan julid. Jadi sudah biasalah yah. Pinter-pinter kitanya aja sih dalam memanage hati. Biar nggak gampang baper gegara komentar yang maknyonyor. Seperti komentar yang satu ini dah.
Ohya, komentar maknyonyor ini tentu nggak muncul sekonyong konyong goder, tapi ada musababnya, ada asal mulanya.
Waktu itu, hari pertama sekolah. Mungkin karena ini, jadi ibu-ibu yang anak-anaknya pada sekolah agak heboh gitu belanjanya, cepet-cepetan. Wajar sih ya menurut aku. Apalagi libur sekolah kali ini lumayan panjang kan. Nah, cuma herannya nih, lagi terburu-buru begitu, masih sempat aja ngobrol ini itu. Ngomentarin ini itu. Hingga akhirnya ngomentarin siken yang nggak berseragam.
"Ken nggak sekolah lagi ta Mbk ? Kemaren nggak paud juga kan ya ?"
"Ngge (iya) buk" jawabku sekilas.
"Usia ne piro tho Mbk (usianya berapa sih Mbk) ?"
"Hampir 5 tahun Buk"
"Laiyo, koq nggak sekolah-sekolah ? Mau jadi apa ?"
Lah.
Aku sempat speechless gitu waktu denger komentar seperti itu. Nggak habis pikir aja. Koq bisa nyampek situ. Dari nggak sekolah-sekolah (usia dini) ke mau jadi apa. Jauhnyaaaa. Seakan-akan, sekolah usia dini itu penentu kesuksesan masa depan anak. Deh.
Sekolah usia dini bisa dibilang penting. Karena disitu tempat membangun pondasi dasar bagi si anak. Baik itu dalam hal ilmu pengetahuan hingga karakter anak. Namun hal ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu kesuksesan masa depan bocah donk ya. Nggak bisa. Sementara, setelah sekolah anak usia dini, anak akan menghadapi lingkungan yang lebih kompleks. Baik di sekolah, di rumah, dan lingkungan sekitar. Yang mana pada saat itu akan ada proses yang namanya belajar, belajar memahami sesuatu, belajar menghadapi dan mengatasi masalah. Dan hal ini terjadi dalam waktu bertahun-tahun, lebih lama dari rentang waktu anak bersekolah di sekolah anak usia dini. Jauuhhh. Amat jauh. Nah, tentu hal ini yang akan membawa pengaruh besar kehidupan, kesuksesan anak, dan sebagainya.
Tapi, alhamdulillah, speechless aku nggak berlangsung lama. Maka pertanyaan itu, langsung aku lemparkan saja ke siken.
"Ken, mau jadi apa ?"
"Spidermen, muma naga ya".
Tetep, kebagian jadi naga. Hhhhh.
Mendengar jawaban siken, ibu-ibu itu jadi tersenyum. Ibu-ibu yang lain juga. Alhamdu..lillaaahh. Komentar aneh-aneh tentang siken yang nggak kunjung sekolah anak usia dini, berhenti sampai disitu. Langsung ganti topik. Yihaaa.
Sebenarnya, bisa aja sih aku jelasin alasan siken belum sekolah anak usia dini. Tapiiiii....nggak deh. Nggak akan maksimal, nggak akan nyantol juga. Secara ibu-ibu itu tengah hectic karena hari pertama sekolah. Jadi mending aku senyumin aja deh. Woles aja. Nggak perlu baper apalagi sampai baper berubah jadi laper. Beuughh, bisa sarapan dua piring nanti mah. Diet bisa gagal nih. Aku kan mau diet. Diet pret. *ahay.
***
Baca juga : THR Lebaran Anak, Dihabiskan atau Ditabung ?
Membangun Perlindungan Keluarga, Jangan Menunggu Merasakan Sakit atau Jatuh Terlebih Dahulu
![]() |
Penghargaannya buanyak. Ini yang terbaru. |
Hal-hal Gokil yang Terjadi Saat Momen Lebaran
Hai Temans.
Ada yang belum move on dari momen lebaran kah ? Khususnya mudik ? Ada. Tos dulu kita ah. Aku juga belum bisa move on dari lebaran, dari mudik, dari nastar, eh dari momen saat menghabiskan waktu sama keluarga di kampung halaman, silaturahim, jalan-jalan, kulineran. Aakkkkk..banyaaakkk.
Karena cihuynya momen lebaran plus mudik itulah yang menjadi salah satu penyebab betapa aku selalu rindu sama Ramadhan. Yang berarti kalau Ramadhan datang maka hitung mundur pulang kampung pun dimulai. Mudik mudiikkk. Yihaaaa.
Norak yes ? Yuhuuu.
Maklumlah yah, setahun pisan euy.
Nah, entah mungkin karena setahun sekali itu atau memang karena aku lemah gemulai, eh lemah ingatan jadi sering banget bikin aku ngalamin hal-hal gokil di momen lebaran. Dan hal gokil tersebut berupa serba salah.
1. Salah rumah
Setiap lebaran bapak sama ibuk selalu ngajak anak-anaknya plus mantu plus cucu untuk silaturahim. Ke tetangga yang baik sampai ke tetangga yang masak gitu. Trus ke keluarga juga. Dari yang dekat, sampai yang rumahnya jauh bin banget.
Biasanya kalau sudah tiba giliran silaturahim ke keluarga aku memilih jadi ekor saja. Soalnya suka lupa-lupa inget. Biasanya begitu. Biasanya.
Nah entah kenapa nih, lebaran kemarin, aku nggak memilih jadi ekor. Maka dengan pedenya, begitu kendaraan melandai di depan sebuah rumah, aku berjalan di depan. Tidak menunggu bapak ibuk lebih dulu. Sebagai orang-orang yang lebih paham. Jalan terus aja. Tanpa toleh-toleh langsung masuk ke rumah yang lurus dengan lokasi parkir kendaraan. Ngucap salam. Salam di jawab. Salam-salaman sama tuan rumah. Sambil bilang mohon maaf lahir batin. Lalu duduk syantiek. Noleh ke belakang sambil senyam senyum ke arah bapak ibuk serta gank. Senyuman berbalas. Terus....teruuusss senyum...terus..lalu mereka....belok.
DIENG.
SALAH RUMAH.
Ternyata rumah yang dituju berada di bagian belakang. Bukan rumah yang lurus dengan lokasi parkir kendaraan. Bukan rumah yang didalamnya ada aku. Aku yang pada akhirnya meminta maaf kepada tuan rumah karena salah rumah sambil cengar cengir. Hadeeehh.
Asli. Malu. Kalau aku bisa ngilang. Ngilang dah saat itu juga. Sesegera mungkin.
2. Salah orang
Momen lebaran juga diisi dengan menyambut tamu. Sebagian besar sih tamu bapak juga ibuk. Dan biasanya, tamu bapak dan ibuk juga kenal sama aku dan adek. Maklum, aku kan terkenal. *lalu ditoyor. Hehe.Sudah otomatis lah yah. Kenal ortu biasanya tahu juga sama anak-anaknya.
Tamu ibuk bapak juga biasanya temen-temen lama beliau atau udah nggak asing lagi lah bagi ibuk bapak juga adekku. Tapiii, tidak bagi aku.Aku, teteeeppp aja nggak inget. Kalau soal nama sih pasti inget. Yang nggak inget ituuu, wajahnya.
Payah euy.
Ho oh.
Karena aku sadar banget sama kemaknyonyoran aku ini. Walhasil kalau ada tamu, aku pasti langsung meluncur ke dalam rumah. Setelah jelas tamunya siapa, baru deh aku ikutan nyapa. Gitu amat yak. Hahay.
Namun, lebaran kali ini itu BER..BEZA. Orang rumah pada super duper sibuk momong anggota baru keluarga yang baru berusia 1 bulan alias anak adek aku. Sehingga dengan mantab mereka menganugerahi aku sebagai penyambut tamu. Sementara aku pun menerima tugas tersebut, dengan lapang dada.
Seteralah seterah.
Dampaknya sudah pasti lah yah. Aku, salah orang. Berikut salah satu kejadian itu.
Lebaran H+3. Ada tamu ke rumah. Pria dan wanita plus bocah laki-laki.
Dari kejauhan, yang wanita sudah senyum-senyum. Dan aku pun berbalas senyum. Meskipun, aku belum tau itu siapa ??.
Tamu wanita : "Ibuk ada ?".
Aku : "Ada, ibuk di dalem, masuk buk". Kataku mempersilahkan tamu wanita yang aku pikir adalah mantan murid ibuk.
Namun, Tamu wanita itu masih senyum.
Kali ini senyumnya lebar banget.
Lalu...
Aku pun ngerasa ada yang aneh dari senyuman itu.
Seperti.....
Aku :"Siapa ya ?"
Tamu wanita : "Ya Allah, ini Ncu Kep Pit, masak lupa".
TOWEWENG
Ncu kep , temen ngaji aku, temen main juga, dan masih punya hubungan keluarga.
DEH.
MALU.
Tapi, untungnya nih aku udah nyiapin jawaban buat jaga-jaga kalau aku salah orang.
Aku : "Oalaaaahhh..,,pangling aku....tambah ayu e, masuk masuk masuk".
3. Salah tanya
Seperti yang aku bilang sebelumnya, bahwa penghuni rumah tengah sibuk momong anggota baru, si baby el. Maka, aktivitas berbagi cerita tentang apa saja yang terjadi di kampung halaman jadi nggak terlaksana. Dampaknya tentu saja, aku jadi tidak paham dengan cerita orang-orang sekitar yang selanjutnya berujung pada salah tanya. Seperti kejadian berikut ini :
Aku lupa tepatnya H plus berapa. Waktu itu, tamu adek datang. Tamu wanita yang ini lumayan aku kenal dan ingat. Karena, dulu waktu masih adek sma, sering main ke rumah. Kata adek, temannya ini sudah menikah. Menikah muda. Tanpa babibubebo lagi aku pun mempersilakan tamu adekku itu masuk, sambil menunggu adekku nyamperin ke ruanh tamu, aku pun ngajak tamu tersebut ngobrol dan mengajukan beberapa pertanyaan. Salah satunya :"Eh suaminya koq nggak diajak, biasanya kan diajak ke sini?".
Tanyaku, dan disambut dengan jawaban :"Sudah pisah, Mbak".
Payah bener kan ? Kan kan kan ?.
Aku cuma berharap, kejadian serba salah yang nggak sengaja itu, dimaafkan oleh korban-korban serba salah aku. Nggak diambil hatilah. Nggak sengaja. Amin semoga.
Nah kalau kalian punya cerita gokil apa nih pas lebaran. Boleh deh di share dimarik. Monggo. Matur nuwun, :D
Tips Memilih Pengasuh untuk Merawat Bayi Ibu
![]() |
sumber gambar : bayionline.net |
Memanfaatkan Momen Libur Ramadhan dan Lebaran untuk Menstimulus Karakter Sholeh Si Kecil dengan Bermain Game Anak Sholeh
![]() |
sahabatsholeh.com |
Selain itu juga, memiliki konsep bermain sambil belajar. Terlebih lagi nih Mamis, di dalam Game Anak Sholeh ini ada game mini tentang aktivitas-aktivitas yang biasanya kita lakukan saat ramadhan. Jadi sesuai banget dengan kriteria yang aku buat serta cara yang biasanya aku lakukan untuk menstimulus kecerdasan majemuk si kecil yakni bermain sambil belajar.
![]() |
Begini tampilan awal saat aku dan si kecil akan memainkan game ini |
![]() |
Game mini yang dimainkan Ken |
![]() |
Ada game ini juga lho |
![]() |
sahabatsholeh.com |
Ken sdg memperhatikan cerita yang ada di Game Anak Sholeh Membangun bonding - bermain bersama |
Untuk informasi lebih lanjut silakan berkunjung ke sini nih Mamis :
www.sahabatsholeh.com
Ig : @sahabatanaksholeh
Fp : Sahabat Anak Sholeh
Menjadi Ibu yang Makin Kreatif dengan ASUS E202
![]() |
Beberapa kreasi mainan yang aku buat utk si kecil |
Namun, belakangan ini aku merasa, bahwa tak cukup menjalankan tugas tersebut dengan menggunakan kreativitas berupa membuat mainan saja. Karena, tak selamanya tho, anak-anak berada dalam dunia bermain dan bermain. Ada masanya nanti, mereka tertarik belajar sebab teknologi bukan tertarik untuk belajar sebab mainan lagi.
![]() |
Belajar menggambar pakai aplikasi pics art |
![]() |
Baru bisa bikin ini |
Mengapa notebook ASUS E202 ? Koq nggak yang lain gitu ?.
Tahapan Membuat Mainan dari Barang Bekas yang Bermanfaat dan Aman bagi Si Kecil
Tahapan Membuat Mainan
dari Barang Bekas untuk Si Kecil
- Persiapan : Ide Mainan yang Bermanfaat untuk Si Kecil
Pertama : membaca tentang dunia anak. Salah satunya tentang kecerdasan majemuk anak.
Kedua : memilih kecerdasan mana yang perlu atau yang ingin aku stimulus.
Ketiga : mencari ide mainan yang sesuai dengan poin kedua
Keempat : menyiapkan bahan untuk membuat mainan.
Sebagian besar nih ya, mainan yang aku buat, terdiri dari barang bekas. Seperti kardus bekas susu formula, botol plastik bekas kemasan bedak, botol air mineral, hingga kertas-kertas yang tak terpakai. Jadi bisa dibilang mainan yang aku buat aman karena berasal dari limbah rumah tangga sendiri. Akan tetapi, meskipun begitu, aku tetap harus memastikan bahwa barang bekas yang akan aku jadikan mainan, benar-benar AMAN untuk si kecil.
- Kriteria Barang Bekas yang Aman untuk Bahan Membuat Mainan
- Cara Membuat Mainan Track Balapan Mobil
Bahan :
1 kardus bekas air siap minum/mie instas.
4 kardus susu formula
Isolasi
Double tip
Gunting
Cara membuat :
Gunting kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu dibentuk memanjang.
Bungkus sisi kardus air mineral yg sudah digunting tadi dengan isolasi/lakban. Agar terhindar dari pinggiran kardus yang tajam.
Gunting bagian atas kardus sufor. Lalu bagi dua tepat di bagian cover dan belakang. Yang digunting jangan di bagian samping.
Letakkan di atas kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu direkatkan dengan duble tip. Dan jadilah seperti ini.
TARAAAAAA.................
Cara bermain :
Karena mainan ini untuk menstimulus linguistik dan interpersonal si kecil. Jadi yaaaa, cara bermainnya tidak hanya balapan dua mobil saja. Melainkan juga bisa ditambahkan dengan menambah kosa kata si kecil, membuatnya lebih komunikatif, dan mau main bersama.
Double tip
Gunting kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu dibentuk memanjang.
Bungkus sisi kardus air mineral yg sudah digunting tadi dengan isolasi/lakban. Agar terhindar dari pinggiran kardus yang tajam.
Gunting bagian atas kardus sufor. Lalu bagi dua tepat di bagian cover dan belakang. Yang digunting jangan di bagian samping.
Letakkan di atas kardus bekas air mineral kemasan gelas lalu direkatkan dengan duble tip. Dan jadilah seperti ini.
Cara bermain :
Karena mainan ini untuk menstimulus linguistik dan interpersonal si kecil. Jadi yaaaa, cara bermainnya tidak hanya balapan dua mobil saja. Melainkan juga bisa ditambahkan dengan menambah kosa kata si kecil, membuatnya lebih komunikatif, dan mau main bersama.
- Agar Si Kecil Nyaman Saat Bermain.
Setelah aku selesai membuat mainan, selanjutnya adalah.........main-main donk yak. Bukaaannnn. Belum sampai situ. Ada yang harus dipastikan lagi. Yakni soal NYAMAN.- Memastikan lokasi bermain jauh atau tidak ada sesuatu yang berbahaya misal listrik.
- Menciptakan ruangan yang sejuk alias tidak panas. Dengan cara menyalakan kipas angin atau membuka pintu jendela agar sirkulasi udara terasa lebih baik.
- Dan memastikan kondisi si kecil dalam keadaan prima. Tidak nampak ngantuk, lelah apalagi sakit.
Mengapa Tempra Syrup ?
- Karena Tempra Syrup adalah obat untuk menurunkan panas dan meredakan nyeri untuk anak usia 1- 6 tahun. Dan usia si kecil ken berada dalam rentang itu.
![]() |
"Ada apa aja ya Mah, di Tempra Syrup ini ?". |
Setiap 5 ml Tempra Syrup mengandung 160 mg paracetamol. Yang mana fungsi dari paracetamol disini adalah sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak. Jadi bisa dibilang, antipiretika mengirimkan sinyal ke pengaturan suhu di otak untuk menurunkan suhu panas tubuh.- Selanjutnya yaitu, di dalam kandungan tersebut juga terdapat analgetika yang berfungsi meningkatkan ambang rasa sakit. Jadi, dengan adanya analgetika ini, rasa nyeri yang dirasakan si kecil saat demam akan sedikit berkurang.
- Tempra Syrup memiliki varian rasa yang disukai anak-anak.
- Diproduksi oleh PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. Di bawah pengawasan Thaiso Pharmaceutical Co., Ltd. Tokyo Jepang.
Jadi seperti itulah tahapan membuat mainan untuk si kecil, dari menentukan ide, hingga memilih bahan. Serta bagaimana membuat aktivitas bermain menjadi nyaman untuk si kecil.
~***~
Dampak Buruk Gadget Smartphone Murah Pada Anak
![]() |
sumber : oto-didak13.com |
"Kenapa, Mah ? Kenapa ?"
Alhamdulillah, aku sampai dalam tahap ini. Tahap dimana si ken mulai menanyakan segala hal yang tidak boleh ia lakukan.
Yup. Kalau aku perhatikan nih, sejak si ken usia 4 tahun, perkembangannya meningkat drastis banget. Terutama dalam segi linguistiknya. Seneng. Seneng banget. Secara dulu si ken pernah dianggap bisu sama beberapa orang hanya karena si ken, usia 2 tahun, masih bubbling dan tidak seperti anak-anak seusianya yang sudah pandai bicara.
Perkembangan linguistik si ken, 4 tahun 7 bulan, ini berupa ia mulai pandai mengungkapkan perasaannya, pendapatnya, mulai belajar membuat cerita sendiri saat bermain, dan yang paling utama adalah ia semakin suka bertanya. Terutama menanyakan alasan mengapa ia tidak boleh begini atau begitu.
Saat aku berkata seperti ini : "Ken, ayo tidur !".
Maka dengan cepat ia akan menjawab seperti ini : "Tidak mau".
"Tidur dulu" Kataku lagi.
"Kenapa, Mah ? Kenapa ?".
Dan ini akan berlanjut terus sampai ia mendapatkan penjelasan yang dapat ia pahami. Misalnya seperti 'biar tidak capek'.
Kalau si ken sudah begini, rasanya, aku pengen jejingkrakan, salto salto deh kalau perlu. Seneng banget. Tapi nggaklah yah. Cukup hati aja yang jingkrak jingkrak jedug jedug di dalam. Ekspresi yang aku tunjukkin ke si ken tentu saja, stay cool meeennn.
Selain senang dan bersyukur banget dengan peningkatan kecerdasan linguistik si ken, ada hal lain juga yang patut aku syukuri. Bahwa apa yang aku juga suami lakukan selama ini yakni memberi penjelasan ini itu kepada si ken, terutama penjelasan di setiap kata-kata "Tidak boleh, Ken" atau "Jangan Ken", mulai berbuah. Alhamdulillah.
Memang benar, apa yang dikatakan oleh temen-temen yang putra-putrinya sudah lebih dulu mencapai tahap ini, bahwa menyenangkan banget saat si kecil mulai suka menanyakan ini itu, merasa tertantang juga untuk mencari jawaban yang dapat ia pahami, sekaligus deg-deg an kalau si kecil mulai bertanya hal-hal yang 'amazing'. Alhamdulillah.