Aktivitas di Hari-hari Ramadan versi Ibu Menyusui




Assalamu'alaikuuummmm.

Ramadan kali ini, alhamdulillah dan insyaAllah aku isi dengan hal-hal yang positif nan produktif. Ini memang sudah aku niatin jauh-jauh hari sebelum ramadan. Bahwa aku ingin lebih produktif positif di ramadan kali ini. Dan alhamdulillah bisa aku usahain. Malah rasanya produktif banget saking banyaknya hal yang aku lakukan di ramadan ini. 

Sebagai ibu yang tengah menyusui, nekat memang memiliki niat lebih produktif dari ramadan sebelumnya. Karena apa? Ngurus bayi aja udah rempong. Ini malah mau ngelakuin hal-hal yang produktif lain.  Dasar aku. Hehe.

Ada beberapa hal yang aku lakukan untuk mengisi lembar ramadan tahun ini yang meliputi:

1. Stimulus perkembangan si baby Nuha
Di bulan ramadan ini, alhamdulillah, Nuha masuk usia 6 bulan. Ini berarti si Nuha   memasuki masa mpasi. Yeaayyy. 

Aku antusias menyambut masa mpasi ini. Nggak sabar ingin mempraktekkan soal menu menu mpasi yang aku baca-baca di beberapa artikel tentang mpasi bayi. Namun karena masih masa awal awal, maka akupun tidak langsung mempraktekkan apa yang sudah kupelajari dan kubaca-baca. Melainkan aku ingin tahu lebih dulu gimana respon Nuha saat ada sesuatu selain niple mamaknya masuk ke bibirnya. 
Dan
Hoalaaahhh
Respon Nuha masih datar saja. Belum nampak menunjukkan usaha untuk mengecap, menyesap, sesuatu yang ada di sendok yang aku tempelkan di bibirnya. Dengan hasil begini, maka aku mengurungkan dulu keinginan ingin mencoba variasi menu mpasi. Namun lebih kepada mengenalkan aktivitas makan terlebih dulu. 

2. Ikut program 30 Hari Kebaikan BPN
Belakangan ini, aku sering banget kesulitan ide mau nulis apa. Jadi begitu aku baca tema tulisan yang disuguhkan BPN, aku pun memutuskan untuk ikutan program 30 hari kebaikan BPN, secara temanya kece-kece. 

3. Belajar bikin kue
Gegara ikut BPN 30 hari kebaikan, aku jadi belajar bikin kue dengan bahan selai skippy tentunya. Beberapa kali gagal, sekali berhasil. Dan ini salah satu resep kue yang berhasil aku buat. Aku share di bawah ini yak.

Bahan
2 buah pisang ukuran sedang
6 sdm tepung terigu
2 butir telur
6 sdm minyak goreng
1/2 sdt soda kue
1/4 sdt garam
4 sdm gula pasir 
4 sdm SKIPPY peanut butter

Cara membuat
Haluskan pisang terlebih dahulu lalu sisihkan. 
Campurkan telur, minyak goreng dan gula pasir lalu kocok sampai gula larut. 
Campur tepung terigu dengan garam dan soda kue lalu diayak. 
Masukkan campuran tepung terigu ke dalam campuran telur, gula pasir dan minyak goreng. Lalu aduk sampai rata. Pastikan tidak ada yang menggumpal. 
Masukkan pisang lalu aduk rata. 
Masukkan selai kacang SKIPPY Peanut Butter. Lalu aduk rata. 
Setelah adonan tercampur dengan baik dan tidak ada yang bergerindil gerindil alias gumpalan gumpalan kecil. Maka masukkan adonan ke dalam loyang yang terlebih dahulu sudah diolesi minyak goreng. 
Kukus adonan. 
Untuk tahu adonan sudah matang atau belum, gunakan tes tusuk adonan. Jika kalis maka itu sudah matang. 
Setelah matang, sajikan dengan ditemani teh manis.

4. Ikhtiar menggapai target-target amalan ramadan yang dibuat.
Target yang aku buat sederhana. Ya sekiranya, ibu rumah tangga yang tengah menyusui ini tanpa art tanpa nanny, mampu melakukannya. Bukan target yang bikin senewen mamak. *hahay.

Jadi seperti itulah, aktivitas yang aku lakukan di hari-hari ramadan. Alhamdulillah. Padat merayap sampai nggak ada luang mikirin selentingan omongan orang yang kadang mampir di telinga. Alhamdulillah. 


Tradisi Lebaran di Kampung Muslim Jembrana Bali


 
Assalamu'alaikuum

Alhamdulillah, tahun ini, tepatnya 1440 H, aku bisa mudik ke Bali. Tahun lalu nggak bisa, karena jatah buat mudik dipakai untuk dana jaga-jaga saat lahiran. Yup, tahun lalu aku sedang hamil tua. Tepatnya berapa bulan aku lupa. Hehe.

Selain itu, alasan aku nggak mudik tahun lalu adalah karena ada kepercayaan yang terkenal di tempat tinggal aku. Bahwa kalau orang lagi hamil, tidak diperbolehkan nyebrang laut. Karena takut bayi yang ada di dalam kandungan hilang seketika. Gitu. 

Kalau aku sih, nggak percaya soal itu. Hanya saja beberapa anggota keluargaku yang di Bali percaya akan hal itu. Jadi ya udahlah. Aku ngikutin aja. 

Kadang, nggak habis pikir, sama kepercayaan kepercayaan orang zaman dulu yang rata-rata hampir berbau mistik gitu. Tapi katanya sih pernah kejadian kayak gitu. Entahlah. Wallohua'lam. 

Nah sekarang aku bisa mudik. Bersama dengan 1 anggota baru. Si bayi Nuha Alesha. Senang sekali. Aku bisa ngenalin Nuha sama tradisi lebaran di sini. 

Sebagai salah satu kampung muslim yang ada di Bali, tentu memiliki tradisi lebaran yang dirindui dan juga mungkin berbeda dari daerah lainnya. Ada beberapa tradisi lebaran yang dijumpai di kampung tanah kelahiranku ini. Tradisi tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Lomba takbir
Meskipun kami di sini adalah minoritas. Namun kami tetap bisa melakukan tradisi lebaran di sini seperti lomba takbir ini. Bahkan malah dibantu dari segi keamanan. Baik dijaga oleh linmas setempat, polisi, hingga pecalang juga turut serta.

Lomba takbir ini salah satu tradisi yang dinanti oleh warga sini. Kalau ada yang mau ikut lomba, mereka pun mempersiapkannya jauh jauh hari. Karena penilaiannya juga meliputi kekompakan mengumandangkan takbir, hingga penampilan grup takbir. 

2. Silaturahim ke orang-orang sepuh yang ada di kampung
Pada umumnya, setelah sholat 'ied, kita silaturahim ke rumah-rumah tetangga. Nah kalau di sini, nggak hanya ke rumah tetangga, melainkan juga silaturahim ke rumah para sesepuh.

3. Hidangan tape uli hingga dodol khas kampung sini
Pada umumnya, hidangan lebaran berupa opor ketupat sambal goreng hati. Nah kalau di sini, hidangan lebarannya berupa tape uli, dodol khas sini, dan sebagainya. 

Jadi itulah sedikit tradisi yang ada di tanah kelahiranku ini, di salah satu kampung muslim di Bali. 

Jajanan Lebaran yang Selalu Ada di Rumah



Assalamu'alaikuuummm

Beberapa hari yang lalu, ada kabar duka. Telah berpulang Ibu Ani yudhoyono istri presiden ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Ikut sedih dengan berita duka ini. Karena aku pikir dan yakin kalau beliau akan sembuh segera setelah kondisi beliau dinyatakan membaik hingga beliau diizinkan untuk pergi jalan jalan sebentar didampingi bapak SBY dan mbak Annisa menantu beliau. Namun, rupanya, Allah berkehendak lain. Semoga beliau husnul khatimah aamiin. 

Tak hanya sedih dengan kepergian salah satu orang yang Inspiratif yakni ibu Ani. Aku juga memperhatikan kondisi bapak SBY yang nampaknya rapuh banget. Mata beliau yang sembab. Kalimat-kalimat yang diucapkan beliau sendu banget. Do'aku, semoga beliau diberikan ketabahan kesabaran kekuatan sama Allah dalam menghadapi kesedihan ini. 

Moment duka ini benar benar menyita penuh perhatian aku. Asli. Yang sebelumnya sudah mulai rempong ngurusin persiapan lebaran. Jadi benar benar teralihkan. Nggak tahu, rasanya, ikut kehilangan. 

Berubung sekarang sudah mendingan, seiring melihat bapak SBY yang mulai menunjukkan ketegarannya, keikhlasannnya, aku pun kembali fokus ke persiapan lebaran. *hahay. 

Dari semua persiapan lebaran, seperti bersih-bersih rumah, angpao lebaran, dan sebagainya, yang paling utama dipersiapkan adalah jajanan lebaran. Yakali tamu datang nggak ada jajan. Kan nggak enak. Apalagi kalau tamu jauh yang datang. Jadi double double nggak enak. 

Seperti biasanya, aku hampir nggak pernah bikin jajan lebaran sendiri. Jadi semuanya beli. Pengen sih bikin sendiri, tapi resiko gagalnya mah tinggi dan waktu luang juga nggak banyak karena sambil momong anak dan bayi tanpa art ataupun nanny. Jadi ya udah beli aja. 

Jajan lebaran yang aku beli biasanya jajan kesukaan orang rumah, jajan request orang rumah. Karena kalau beli jajan request orang rumah, pasti nggak ada yang namanya jajan lebaran nggak abis, gitu. Jadi pasti semuanya abis. Tapi resikonya ya gitu. Cepet banget abisnya. 

Untuk memperlambat terjadinya toples jajanan lebaran yang cepet kering kerontang, maka aku biasanya meletakkannya di tempat khusus. Lalu pas hari H baru dah aku keluarkan biar nggak cepet abis gitu. 
Facebook  Twitter  Google+ Yahoo